Bulan Ramadan, selain dikenal sebagai bulan penuh berkah juga familiar dengan bulan penuh tantangan. Kabar baiknya memang banyak ibadah yang bisa kita lakukan di bulan ini tetapi di bulan ini pula kita punya segudang tantangan dari menahan hawa nafsu hingga tetap bisa produktif walaupun fisik lemah lesu karena puasa. Salah satunya adalah produktif berolahraga.
Kalau kerja atau bersekolah bisa sedikit ‘dipaksa’ saat Ramadan, lain cerita dengan olahraga. Karena kegiatan yang satu ini, apalagi buat kaum rebahan kayak saya, sifatnya emang sukarela banget. Kalau nggak memecut diri sendiri saat Ramadan, olahraga bisa kendor atau malah bolong sama sekali alias nggak dilakukan dengan alasan takut haus.
Itu yang saya lakukan tahun lalu. Alhasil, 5 bulan workout dengan badan yang mulai kencang dan terbentuk, hancur sudah dalam sebulan. Alasannya ya apalagi kalau bukan karena saya malas olahraga plus makan gorengan dan minum manis terus selama 1 bulan penuh saat buka puasa. Hasilnya jangan ditanya, badan jadi melar terutama daerah perut. Nggak cuma itu, saya juga merasa nggak bugar dan puncaknya setelah Lebaran tahun lalu harus dirawat di RS karena sakit.
Dari peristiwa itulah akhirnya saya belajar, seberat apapun fisik saat berpuasa tapi tetap saja butuh olahraga. Memang, olahraga saat puasa ini tricky banget karena hubungannya dengan fisik. Kalau habis olahraga pasti haus, sementara kalau lapar dan haus parah trus dipaksakan buat olahraga juga nggak bagus. Salah-salah malah dehidrasi atau pingsan akibatnya.
So, saya punya beberapa tips untuk tetap bugar dengan berolahraga. Ini ala saya ya yang bukan anak gym dan tujuan berolahraga bukan buat menurunkan BB tetapi membentuk badan biar lebih kencang berisi dan bugar. Well, tiap orang pasti akan berbeda tapi semoga tips dari saya ini bisa jadi acuam umumnya ya.
1. Luruskan niat
Niat emang penting banget sih untuk konsisten berolahraga selama bulan puasa. Karena tanpa niat, olahraga hanya dalam angan-angan. Seperti halnya Ramadan tahun lalu yang memang sudah saya niatkan sebelumnya tidak akan olahraga saat puasa.
Apalagi saat puasa biasanya kita akan disibukkan dengan occasionally activity kayak bukber, reunian dengan teman lama, hingga berburu barang keperluan Lebaran. Biasanya yang kayak gini nggak terasa akan bikin waktu kita dalam sebulan sangat sibuk dan malah nggak sempat olahraga sama sekali.
So, niatkan punya waktu sebentar saja dalam sehari untuk berolahraga. Paling tidak, kita bisa menjadwalkannya terlebih dahulu di hari apa saja atau tanggal berapa akan berolahraga. Setelah punya niat tetap berolahraga dan konsisten selama Bulan Ramadan, jangan lupa untuk mengeksekusinya.
2. Kurangi frekuensi olahraga
Saya biasa berolahraga 5 kali dalam sehari (Senin-Jumat). Karena saat puasa, kondisi tubuh saya anggap istimewa makanya saya lebih memilih untuk mengurangi frekuensi berolahraga dari yang biasanya 5 kali seminggu jadi 3 kali saja.
Mengurangi intensitas olahraga ini juga bertujuan buat mengurangi kelelahan saat Bulan Ramadan. Apalagi buat saya yang selama Bulan Ramadan tambah banyak kegiatannya karena harus menyiapkan makanan sahur dan berbuka plus nambah intensitas ibadah mumpung bulan baik. Nggak cuma itu, saya juga tetap berkegiatan seperti biasa kayak mengasuh anak, mengerjakan pekerjaan rumah, sampai mengurus pekerjaan paruh waktu. So, jalan terbaik agar tetap bisa berolahraga tanpa takut kecapekan atau memforsir tubuh ya memang mengurangi frekuensinya.
3. Durasi olahraga tidak terlalu lama
Selain frekuensi, durasi juga penting saat melakukan olahraga di bulan Ramadan. Kalau biasanya saya berolahraga selama 45 menit hingga 1 jam belum termasuk pemanasan, maka di Bulan Ramadan saya memilih lebih memadatkannya. Biasanya saya hanya berolahraga 30 menit sudah dengan pemanasan agar tubuh nggak kelelahan.
Jangan mentang-mentang frekuensi olahraga sudah dipangkas, durasi jadi malah ditambah. Nggak, saya mengukur diri saya sendiri yang kalau lagi lapar dan dahaga bisa keliyengan atau malah mual kalau kelamaan olahraga. So, 30 menit udah waktu yang pas dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berolahraga secara maksimal.
4. Pilih waktu untuk berolahraga
Kalau di hari biasa saya senang berolahraga saat pagi atau malam hari sekalian, saat Bulan Ramadan waktu berolahraga yang tepat buat saya adalah sebelum bedug Magrib tiba. Daripada ngabuburit nggak jelas yang malah berujung macet-macetan di jalan atau scrooling hape tak tentu arah, mendingan manfaatkan buat berolahraga.
Saya sangat menghindari olahraga di siang dan pagi hari saat puasa. Siang hari berpotensi bikin haus berkali lipat apalagi kalau cuaca lagi panas. Sedangkan pagi hari adalah jadwal saya baca Al Quran dan berpotensi ngantuk saat olahraga. Pilihan waktu lain yang juga bisa meminimalkan rasa haus saat berolahraga di Bulan Ramadan adalah sesudah salat Magrib. Kuncinya adalah makan dan minum secukupnya saat buka puasa biar nggak mual tapi perut tetap terisi saat mau olahraga setelah salat Magrib.
5. Jenis olahraga yang dipilih
Saat hari biasa, saya kadang olahraga sesuai mood. Bisa dalam seminggu workout terus tapi juga bisa diselingi dengan cardio kayak lari di treadmill, badminton, atau lompat tali kalau pas mau cari keringat. Nah, karena rawan haus saat harus olahraga di bulan puasa maka saya menyesuaikan jenis olahraganya.
Saya lebih memilih olahraga yang nggak heboh atau jejingkrakan, yang berpotensi mengeluarkan keringat banyak. Biasanya saya memilih workout yang berfokus untuk membentuk otot, yoga, atau pilates buat olahraga saat bulan puasa.
6. Perhatikan asupan nutrisi dan air
Karena rawan dehidrasi, maka jika kalian ingin olahraga saat Bulan Ramadan, pastikan juga untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan air tiap hari saat berbuka puasa dan sahur, ya. Sama halnya dengan hari biasa, saat bulan puasa pastikan juga kebutuhan kalori dan nutrisi kita terpenuhi. Makanlah makanan yang mengandung indeks glikemiks rendah, tinggi protein, dan jangan lupa konsumsi sayur serta buah untuk kebutuhan serat.
Selain makanan, jangan lupa juga untuk penuhi cairan tubuh sebanyak 1,5-2 liter air saat bulan puasa. Untuk hasil yang lebih baik dan sehat, konsumsi air putih adalah cairan yang sangat dianjurkan saat bulan puasa. So, jangan kebanyakan minum teh atau es sirup yang manis ya dan mulai sekarang perlahan ganti asupan cairanmu di bulan puasa dengan air putih.
7. Selektif memilih tempat olahraga
Puasa dan masih pandemi adalah kombinasi yang pas kenapa saya harus selektif memilih tempat olahraga. Saat puasa, hampir dipastikan mulai jam 15.00 jalanan akan macet oleh orang pulang kantor, berburu takjil, ngabuburit, dan jualan. Sementara karena masih suasana pandemi, nggak sembarang tempat olahraga bisa saya datangi. Apalagi yang prokesnya nggak ketat, hiii big no no deh.
Sementara ini, saya masih setia dengan home workout alias olahraga di rumah aja dengan panduan gadget baik itu dari video Youtube atau aplikasi. Tapi someday, nggak memungkinkan buat saya untuk ‘keluar’ sekaligus refreshing mencari tempat olahraga yang sesuai dengan budget, jenis olahraga, jarak, dan tujuan yang ingin dicapai.
Awalnya, saya kesulitan buat mencari tempat olahraga yang sesuai dengan kriteria saya. Saya bahkan sampai googling satu per satu, lihat review di google, telepon ke tempat yang diinginkan atau reach lewat instagram hanya untuk tahu dan booking tempat olahraga.
Tapi sekarang yang kayak begitu udah old school banget semenjak saya tahu STRONGBEE.
STRONGBEE adalah aplikasi yang menunjang gaya hidup sehat menjadi mudah dan terjangkau. Di dalamnya terdapat berbagai informasi bukan cuma soal olahraga tetapi juga kesehatan baik fisik maupun mental.
Aplikasi STRONGBEE bisa jadi aplikasi yang sangat personal bagi tiap orang karena menyediakan informasi, jenis olahraga, pelatih, tempat olahraga, ahli nutrisi yang bisa disesuaikan dengan kemampuan dan tujuan tiap orang tanpa dikenai biaya keanggotaan. Aplikasi ini mengakomodasi keinginan sehat tiap orang yang bisa jadi berbeda-beda jalannya. Intinya, memudahkan dan memfasilitasi orang yang ingin sehat baik itu secara fisik ataupun mental.
Kayak gini deh, sebelum masuk ke aplikasi kita akan dikasih pertanyaan yang disesuaikan sama kondisi fisik dan keinginan kita. Pertanyaannya seputar berapa kali intensitas kita olahraga per minggu, workout goal, sampai aktivitas olahraga yang disukai. Setelah mengetahui bagaimana tujuan sehat kita, barulah semua fasilitas yang tersedia di aplikasi mengarah sesuai dengan apa yang ingin kita capai.
Ada banyak macam aktivitas olahraga yang bisa ditemukan di aplikasi ini. Dari yang STD alias standar banget kayak lari atau renang, cheerful kayak zumba class atau poundfit, mindfulness kayak yoga, self defence kayak muaythai, prenatal yoga, corrective exercise, sampai kids yoga. Aplikasi ini juga memudahkan penggunanya untuk menemukan tempat olahraga yang diinginkan.
Bukan hanya menyediakan fasilitas olahraga sesuai dengan tujuan penggunanya, aplikasi ini juga bisa jadi personal assistant kita dalam hal kesehatan. Kita nggak cuma bisa pilih workout plan, trainer, tempat, jenis olahraga, hingga fasilitas yang diinginkan tetapi juga segala aktivitas olahraga kita tercatat di aplikasinya. Jadi kita bisa tahu dalam periode tertentu sudah olahraga apa saja dan berapa lama.
Karena masih pandemi, STRONGBEE juga menyediakan pilihan aktivitas olahraga yang dilakukan secara online (workout at home). Jadi, kita tinggal cari aja kelas olahraga online yang mau diikuti. Baik offline atau online, semua bisa diatur sendiri. Untuk pembayarannya pun sangat mudah. Pengguna dibebaskan mau membayar dengan menggunakan BPASS atau BFLEXI Credit, credit card, e-wallet, atau transfer bank saat transaksi.
Kalau bisa dirangkum, apa saja keuntungan menggunakan aplikasi STRONGBEE ini antara lain:
- Accesible Activities
Ada banyak aktivitas olahraga yang bisa diakses dan dipilih baik online maupun offline di studio. - Personalized Acces
Pengguna bisa memilih aktivitas apa saja di dalam aplikasi sesuai dengan tujuan kesehatan masing-masing. - Top Rated
Nggak cuma memfasilitasi, aplikasi juga menerima feedback dari pengguna sesuai dengan tingkat kepuasan yang diperoleh setelah memiliki pengalaman beraktivitas bersama STRONGBEE. - Global Reach
Kelas dan kegiatan yang ditawarkan tidak hanya yang ada di dekat dengan lokasi atau tempat tinggal tetapi juga bisa dari tempat lain di seluruh dunia. - Easy Transaction
Transaksi pembayaran yang mudah dan tanpa biaya keanggotaan membantu pengguna yang ingin berolahraga sesuai dengan keinginannya.
So, buat kalian yang masih malas-malasan berolahraga saat bulan puasa, yuk perlahan mulai ubah pola pikir dan habit kita. Olahraga saat puasa bisa banget kok dilakukan. Jangan sampai bulan puasa menambah banyak hal dari yang baik sampe yang nggak kayak menambah pahala tetapi juga menambah timbunan lemak karena makan gorengan dan minum manis terus.
Seimbangkan diri dengan olahraga biar badan tetap sehat plus berbonus body goals tanpa harus ribet nyari fasilitas satu-persatu, yuk!
Salam sehat selalu!