Musim liburan gini emang enak kalau bisa keluar kota atau mudik bareng keluarga. Sayangnya, saya dan keluarga nggak. Sekolah mengaji Aqsa nggak libur karena mereka hanya libur di tanggal merah hari libur Islam sama saat puasa Ramadan. Jadilah pas orang-orang keluar kota, kami ya di rumah aja. Palingan juga nyari tempat wisata ramah anak yang dekat-dekat rumah. Salah satunya ya ini, hidden gems di Cisauk, Jasmine Park.
Tahu Jasmine Park sebenarnya udah lama karena sempat viral di IG dan juga TikTok tapi berhubung letaknya di Cisauk yang notabene lumayan jauh dari Ciledug, rasanya kok ya ogah-ogahan buat ke sananya. Apalagi di Cisauk lagi banyak proyek pembangunan yang bikin jalanan jadi berdebu banget. Tapi ternyata jalanan ke Jasmine Park nggak semengerikan itu.
Tempat ini letaknya ada di dekat permukiman penduduk. Buat sampai tujuan, kami harus melewati permukiman warga lalu belok ke area kontrakan sampai akhirnya ketemu gerbang bertuliskan Jasmine Park. Tanda arah untuk menuju ke lokasi tidak ada, jadi kami benar-benar mempercayakannya pada Google Maps.
Mini Zoo dengan Berbagai Macam Binatang
Sampai di Jasmine Park, kami segera masuk. Untuk masuk ke sini, kita nggak diperbolehkan sama sekali membawa makanan dan minuman dari luar. Benar-benar nggak boleh ya walaupun itu pakai botol minum sendiri karena semua tas akan diperiksa dan botol minum atau wadah makanan akan disita sementara di pintu masuk (boleh diambil saat mau pulang). Jadilah, siapin uang yang banyak buat beli minuman khususnya saat ke sini di musim kemarau, kayak kami pas lagi panas-panasnya.
Begitu masuk, kami disambut oleh jembatan panjang ala-ala yang di kanan kiri bawahnya terdapat kandang-kandang binatang. Untuk menuju kandang binatang, kita harus turun tangga terlebih dahulu dan melewati gerbang yang menjual pakan binatang. Pengunjung tidak diperbolehkan sembarangan memberi makan binatang di sini. Mereka bisa membeli pakan binatangnya di pintu gerbang seharga Rp 10.000 per gelas.
Dalam 1 gelas pakan binatang ini terdapat wortel, sawi hijau, dan kuaci. Wortel bisa diberikan pada hewan macam kelinci atau rusa, sawi hijau bisa diberikan pada iguana atau burung merak, sedangkan kuaci bisa diberikan pada aneka burung kakatua.
Tujuan pertama Aqsa udah pasti mau ngasih makan rusa di kandangnya. Tapi berhubung di sebelah kandang rusa ini ada kandang kelinci, jadilah dia bangunin kelinci-kelincinya buat dikasih wortel dulu. Nah, pas kita lagi kasih makan kelinci, ada juga sulcata yang berkeliaran di sini.
Yang paling menyenangkan di Jasmine Park adalah kita bisa memberi makan rusa di kandangnya secara langsung. Yang penting, kitanya nggak heboh dan lari-larian, karena takut rusanya juga gilapen alias takut. Aqsa sukaaa banget dan alhamdulillah berani kasih makan sendiri ke rusanya. Walaupun sempat ada part dia dikejar-kejar rusa karena rusanya udah kepengen banget lihat wortel yang ada di gelas plastiknya.
Di sebelah kandang rusa ini juga ada kandang merak dan burung unta. Berbeda dengan rusa, kita hanya bisa berinteraksi sama merak dan burung unta hanya dari depan kandang. Pada jam-jam tertentu, khususnya sore hari, burung merak biasanya melebarkan sayapnya dan buaguuuss banget. Jadi jangan lewatkan momen ini ya!
Kelar memberi makan rusa, kelinci, merak, dan burung unta, kami pun menuju ke kandang di area tengah. Di area tengah ini terdapat berbagai macam binatang dari binturong, sulcata, hingga ular piton. Di ujung kandangnya, terdapat berbagai sangkar burung yang berisi burung kakatua berbagai warna. Sampai sini Aqsa masih kegirangan, apalagi dia berani banget buat kasih makan kakatuanya sendiri kendati sempat jarinya ´digigit´ sama paruh burung. Padahal saya aja geli, lho! Haha.
Setelah istirahat sebentar sambil memberi makan kakatua, kami pun beralih ke area kandang sisi pinggir yang lain. Di sini juga terdapat banyak binatang dari aneka burung-burungan, iguana, hingga monyet. Ujung kandang ini akan membawa kita ke pintu keluar yang letaknya dekat dengan toilet yang bersebelahan dengan restoran. Pas banget dengan timing-nya, kami keluar kandang pas jam makan siang. Kami pun menuju ke restoran buat makan, lebih tepatnya menemani Aqsa makan.
Jasmine Park Resto & Cafe
Resto di Jasmine Park ini berkonsep semioutdoor dan outdoor. Di bagian outdoor, kita bisa memilih mau makan di bawah pohon, pinggiran danau, atau di beberapa spot teduh yang memang sudah disiapkan untuk makan. Sementara bagian semioutdoor-nya terdapat 2 lantai, yaitu lantai 1 dan 2. Khusus lantai 2, kita bisa milih di tempat dengan view danau yang menyegarkan mata.
Makanan di sini jujurly nggak begitu variatif khususnya makanan berat. Tapi alhamdulillah ada banyak makanan yang ramah anak alias bisa kemakan sama anak karena nggak pedas. Sementara untuk kudapannya justru lebih variatif, dari manis hingga asin ada. Nah, kalau buat harga sejujurnya memang agak pricey harga makanannya. Buat saya, ini wajar banget mengingat masuk ke minizoo-nya aja gratis kok. Ya wajar kalau owner membebankan ke harga makanan.
Kami pesan ayam goreng kremes dan nasi putih buat Aqsa. Tampilannya B aja dan rasanya so so sih. Next time kalau ke sini lagi, mungkin kami akan pesan lebih banyak karena memang hari itu saya dan suami baru makan dari rumah dan masih kenyang banget.
Sehabis makan, kami salat di lokasi. Terdapat fasilitas musala perempuan dan laki-laki di dekat danau. Musalanya terpisah, di sebuah pendapa kecil banget dengan bertutup tirai. Hanya saja, tempat wudunya itu yang kurang berkenan buat saya, terbuka di depan musala dan campur alias buat laki-laki dan perempuan. Konon, saat ini sedang dibangun musala yang lebih besar di dekat musala yang sekarang. Mudah-mudahan saja musala dan tempat wudunya lebih layak.
Sebelum pulang, kami menikmati syahdunya suasana di sana. Tempatnya emang enak dengan pemandangan danaunya. Apalagi di danau ada rakit bambu kesukaan Aqsa yang bisa juga buat tempat foto-foto. Sayangnya, rakit bambunya nggak keurus jadi agak rusak dan kotor di sekitarnya.
Selain rakit bambu, bangku-bangku tempat makan di samping danau juga punya suasana dan view yang bagus. Hanya saja kalau hujan kehujanan dan kalau pas kemarau panas buanget. Lebih cocok dinikmati saat sore hari jelang senja atau pagi hari sekalian.
Satu hal yang jadi perhatian saya saat ke sana adalah tempatnya sudah ramah anak hanya saja belum ada peraturan tegas soal aturan merokok di lokasi. Pas saya di sana, beberapa tempat seperti di jembatan atau di resto ada orang-orang yang dengan entengnya merokok, sementara pengunjung yang datang kebanyakan membawa anak. Ironis banget sih, ini yang harus dibenahi.
Overall, kami sekeluarga senang banget bisa berkunjung ke Jasmine Park. Apalagi Aqsa yang bilang bahagia banget dan pengen lagi datang ke sana. Kami maklum banget kok sama berbagai kekurangan yang masih harus diperbaiki oleh venue-nya mengingat ternyata tempat ini hitungannya baru buka dan belum ada setahun. Semoga next time kalau memang keluarga kami ada kesempatan lagi buat ke Jasmine Park, tempat dan fasilitasnya sudah jauh lebih baik.
Jasmine Park
Cisauk, Tangerang, Banten
Buka: Setiap hari (09.00-21.00)