Fiuuhhh, akhirnya jadi juga saya nulis tentang cara membatalkan tiket kereta api. Tapi yang kali ini berbeda, rada lebih mellow background pembatalannya.
Jadi gini, ini bukan pertama kalinya saya dan suami batalin tiket kereta api. Kami seriiing banget batalin tiket kereta api. Alasannya biasanya karena salah lihat tanggal pas beli, tiba-tiba malas pulang pas udah dekat harinya, atau ada urusan mendadak yang nggak bisa dibatalkan. Tapi pembatalan tiket kali ini berbeda karena yang dibatalkan adalah tiket mudik yang mana tahu sendiri kan buat dapatinnya aja berdarah-darah sampai rebutan kayak beli barang di flash sale. Trus tiba-tiba itu tiket yang udah didapatin dari hasil begadang bermalam-malam dibatalin (dan uangnya hanya kembali 75% aja), hiks.
Tentunya bukan tanpa alasan kami membatalkan tiket pulang kampung kali ini. Pasalnya dokter kandungan saya nggak merekomendasikan atau malah melarang kami buat pulang kampung dan bepergian jauh dulu dengan alasan kandungan yang masih muda dan suka kontraksi alias kenceng-kenceng. Ya udah deh, mau nggak mau daripada kenapa-kenapa di jalan mendingan kami putuskan buat membatalkan tiket mudik Lebaran dan Lebaran di rumah Ciledug.
(Baca juga: Mudik)
Selain karena beli tiketnya yang ´berdarah-darah´, Lebaran kali ini sudah banyak planning dari saya dan suami saat pulang kampung. Pengen ngapainlah, makan ini itu lah, beli banyak oleh-oleh lah, dan masih banyak lagi rencana-rencana yang sudah disusun saat libur Lebaran kali ini di Purworejo. Tapi ya sudahlah demi ibu dan baby sehat walafiat, ini harus dijalani. Tapi yang jadi PR selanjutnya adalah masalah membatalkan tiket. Ini yang agak bikin males.
(Baca juga: 5 Hal yang Dirindukan dari Kampung Halaman Tercinta, Purworejo)
Lho kenapa?
Soalnya sistem pembatalan tiket yang ada saat ini menurut saya masih ribet karena sistemnya manual. Beda sama pas beli tiket yang semuanya bisa online dari mulai beli hingga bayar. Jadi bisa dilakukan dimana aja. Nah, sayangnya pembatalan tiket belum bisa menggunakan sistem online sehingga mengharuskan si pemesan datang langsung ke stasiun untuk membatalkan tiketnya yang mana ini membutuhkan waktu yang nggak lama (bisa setengah hari sendiri). Nggak heran kalau mantan senior saya di kantor, Teh Tina Talisa pernah ngetwit begini:
Bener juga sih apa kata Teh Tina. Terakhir kali membatalkan tiket, sekitar Maret 2018 lalu saja suami saya udah ngantri lumayan lama di Stasiun Gambir. Lhaaa ini batalin tiket mudik ya harus siap ngantri lebih lama karena lihat di berita saja banyak orang yang berbondong-bondong membatalkan tiket kereta gara-gara cuti kerja kemarin yang masih simpang siur. Karena penasaran (dan solidaritas sama suami) saya pun akhirnya memutuskan buat ikut ke stasiun untuk membatalkan tiket mudik.
(Baca juga: Tips Mudik Lebaran Menggunakan Kereta Api)
Oh ya, pembatalan tiket kali ini sedikit berbeda dengan pembatalan-pembatalan yang sebelumnya pernah saya lakukan. Pasalnya, pembatalan tiket kali ini adalah hanya sebagian tiket dalam 1 kode booking. Total pemesanan tiket kali ini ada 3 tiket: tiket saya, suami, dan adik. Sedangkan tiket yang dibatalkan adalah hanya tiket saya dan suami.
Nah, di pembatalan-pembatalan sebelumnya biasanya dalam 1 kode booking hanya ada tiket saya dan suami. Makanya kami nggak pernah bingung karena tiket yang dibatalkan semuanya dalam 1 kode booking. Secara nggak langsung kode booking langsung hangus ketika tiket sudah batal. Kali ini berbeda kasus.
Ini langkah-langkah yang saya lakukan untuk membatalkan sebagian tiket kereta api dalam 1 kode booking, siapa tahu berguna ya.
1. Telepon customer service
Karena nggak mau gegabah langsung ke stasiun, suami pun telepon ke CS terlebih dahulu buat menanyakan persyaratan apa aja yang harus dibawa. Teleponnya ke CS KAI, 121. Jadi semuanya sudah lengkap ketika sampai stasiun dan nggak bolak-balik lagi. CS bilang semua persyaratannya sama dengan pembatalan tiket biasa namun orang yang tiketnya batal, yaitu saya, diharapkan ikut langsung pas pembatalan tiket. Okelah, ini pas banget karena saya sekalian mau ikutan suami ke stasiun (modus jalan-jalan, LOL). Tapi ternyata pas di stasiun sih biasa aja, petugasnya nggak nanya mana aja orang yang tiketnya mau dibatalin alias kehadiran saya dicuekin, hiks. Tapi buat jaga-jaga mendingan kalau kasus pembatalan tiketnya kayak saya ya diikuti aja apa yang dibilang sama CS.
2. Persyaratan pembatalan tiket
Jangan lupa bawa dan lengkapi persyaratan pembatalan tiket, seperti:
- Fotocopy KTP atas nama orang-orang yang tiketnya dibatalkan
- KTP asli dari nama-nama yang tiketnya dibatalkan
- Print tiket yang sudah di-email atau yang tertera kode bookingnya (yang ini saya nggak ngeprint dulu karena pakai file yang masih ada di email dan ternyata bisa)
- Pembatalan dilakukan oleh orang yang namanya tertera dalam tiket atau bisa diwakilkan orang lain dengan menggunakan surat kuasa
- Pembatalan tiket bisa dilakukan maksimal 30 menit sebelum jam keberangkatan kereta yang tertera di tiket
(Baca juga: Hati-Hati dengan Kesalahan Penulisan Nama dalam Dokumen di Era Digital)
3. Datang ke stasiun tempat pembatalan
Langkah selanjutnya adalah datang ke stasiun tempat pembatalan tiket. Biasanya stasiun tempat pembatalan adalah stasiun keberangkatan atau stasiun tujuan atau stasiun-stasiun besar di sekitarnya yang sudah memiliki loket pembatalan kereta. Karena pemberangkatan kereta saya dari Stasiun Pasar Senen, maka saya bisa membatalkan tiket di Stasiun Pasar Senen atau Stasiun Gambir. Saya dan suami pun memilih membatalkan di Stasiun Gambir saja yang lebih dekat dan lebih besar. Sebenarnya kami pernah membatalkan tiket di Stasiun Pasar Senen. Tapi karena tempatnya lebih kecil dan lebih banyak orang yang hilir-mudik, kami pun lebih suka ke Stasiun Gambir (sekalian bisa jajan-jajan, hahaha).
Setelah sampai ke stasiun, beberapa hal harus dilakukan antara lain:
- Buru-buru ambil nomor antrian (karena kalau dinanti-nanti bisa dapat nomer antrian makin buntut) di mesin yang sudah tersedia. Oh ya, lebih baik mengantre dari pagi hari ya biar dapat nomor kecil. FYI, untuk di Gambir loket pembatalan akan tutup pukul 16.00.
- Mengisi formulir pembatalan tiket yang sudah tersedia di tempat ya. Formulir bertuliskan warna merah dan terdiri dari 2 slip yaitu slip putih dan merah. Jangan lupa persiapkan pulpen dari rumah biar nggak lama nunggu antrian pulpen
- Isi formulir dengan teliti terutama bagian data diri, kode booking, dan pilihan refund (tunai/transfer)
- Calon penumpang yang akan membatalkan tiket bisa mencetak boarding pass terlebih dahulu sebagai persyaratannya (apabila pembatalan minimal H-7) atau kalau nggak juga nggak apa-apa. Karena di Stasiun Gambir kami tidak bisa mencetak boarding pass (karena bukan stasiun keberangkatan) jadi nggak apa-apa kalau nggak usah dicetak (kami sudah konfirmasi ke petugas terlebih dahulu)
- Tunggu nomor antrean dipanggil (ini yang paling melelahkan karena lama, saya menunggu sampai 3 jam lebih). Jangan sampai kelewatan ya karena bakalan nyesek (antriannya panjang, bok!). Nomor antrean di Stasiun Gambir tertera di layar televisi besar dan dipanggil satu per satu juga.
4. Saat di loket
Setelah dipanggil petugas, datangilah loket tempat dimana petugas memberi tahu pas pengumuman pemanggilan (Misalnya: nomor antrian A200 ke loket 9). Setelah itu, serahkan semua persyaratan yang telah dibawa dan diisi tadi ke petugas. Selanjutnya, petugas akan mengonfirmasi sekali lagi tanggal pembatalan tiket dan nama yang tertera pada tiket kemudian memprosesnya.
Selanjutnya, petugas akan mengambil formulir pembatalan yang berwarna putih dan menyerahkan formulir pembatalan yang berwarna merah pada kami. Di bagian belakang formulir berwarna merah telah tercetak keterangan tiket yang kami batalkan beserta jumlah uang yang di-refund. Jangan lupa periksa terlebih dahulu data-datanya sebelum benar-benar meninggalkan loket.
Karena kasus kami adalah membatalkan sebagian tiket dalam 1 kode booking, tiket sisanya sudah dicetak dalam bentuk TIKET SEMENTARA oleh petugas loket. Tiket sementara ini masih menggunakan kode booking yang lama yang berarti setelah pembatalan 2 tiket lainnya KODE BOOKING TIDAK HANGUS dan masih bisa digunakan untuk tiket sisanya. Jadi nanti penumpang yang berangkat tetap bisa mencetak boarding pass menggunakan kode booking lama.
Oh ya, pembatalan ini kami lakukan sekaligus pulang-pergi jadi dalam sekali pembatalan bisa dilakukan untuk 2 kode booking sekaligus (pulang-pergi). Seperti halnya pembatalan tiket biasa, kami hanya akan menerima refund 75% dari total harga tiket dalam waktu 30-45 hari.
Jadi itulah pengalaman saya dan suami membatalkan sebagian tiket mudik dalam 1 kode booking. Semoga informasinya bisa berguna ya buat yang membutuhkan.
Yang jadi mudik Lebaran tahun ini, selamat mudik. Saya jaga ibukota dulu sama suami.