Rekomendasi Resto Ramah Anak di Tangerang & Tangsel

Rekomendasi Resto Ramah Anak di Tangerang & Tangsel

Sejak punya anak, memilih resto atau tempat makan tak lagi sama. Selain makanannya harus ‘ramah’ atau bisa dimakan sama anak-anak dan bersih, juga harus punya tempat yang luas untuk ‘ngumbar’ atau membebaskan anak bermain. Resto dengan makanan pedas, kaki lima pinggir jalan, dan resto yang ramai tapi tempatnya sumpek kami hindari. Biar pun makanannya enak banget, mendingan kami mengalah aja buat nggak dine in. Kalaupun pengen banget buat makan, mendingan take away aja.

Lha gimana ngga pilah-pilih. Anak saya, Aqsa, usianya 4 tahun dan lagi senang-senangnya bereksplorasi, belum ngerti mana yang bahaya dan yang nggak, bosenan, makannya masih lama, tapi kalau sekalinya sakit BB-nya bisa turun drastis. Kebayang kan kalau kami harus makan di kaki lima pinggir jalan ngajakin Aqsa, udah mah ngeri kalau dia sewaktu-waktu lari ke jalan pas kami lagi asyik-asyiknya nyoel sambal pecel lele, dipelototin orang gegara antrian panjang tapi nggak selesai-selesai makannya, atau kasihan sama perutnya yang belum setahan banting orang dewasa.

Bukan, bukannya kami nggak suka dengan makanan pinggir jalan. Sama sekali nggak. Saya malah lebih senang makan di kaki lima. Tapi tidak untuk saat ini dengan mengajak Aqsa yang perutnya masih serbasensitif.

Rekomendasi Resto Ramah Anak Tangerang-Tangsel

Kalau pas lagi makan di luar bertiga, kami memilih buat mencari resto yang ramah anak. Ada beberapa kriteria resto ramah anak versi kami, di antaranya: tempatnya bersih, lokasinya luas atau kalau bisa malah outdoor yang punya fasilitas halaman, punya menu yang ramah atau bisa dimakan anak, tidak terlalu crowded, dan ada fasilitas untuk beraktivitas anak seperti playground atau kolam.

Karena inilah, hampir tiap weekend kami keluar buat mengeksplorasi di sekitar rumah dan tempat kami beredar buat menemukan resto ramah anak. Untungnya ada banyak. Alhamdulillah, bisa buat saya sekalian bikin konten juga, hihi.

Rumah saya di Ciledug yang secara lokasi berada di Kota Tangerang berbatasan langsung dengan kawasan Tangerang Selatan. Buat yang belum tahu, Kota Tangerang meliputi wilayah Batuceper, Benda, Cibodas, Ciledug, Cipondoh, Jatiuwung, Karangtengah, Karawaci, Larangan, Neglasari, Periuk, Pinang, hingga Tangerang. Sedangkan Tangerang Selatan meliputi beberapa kecamatan, di antaranya: Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara, hingga Setu.

So, inilah beberapa resto ramah anak di sekitaran Tangerang-Tangsel yang pernah saya kunjungi:

1. Lubana Sengkol

Pict from: lubana-sengkol.com

Resto berkonsep wisata keluarga ini menawarkan berbagai aktivitas rekreasi lengkap untuk seluruh anggota keluarga. Selain makan, pengunjung juga bisa memancing, berenang, outbound, berkemah, atau bermain di playground gratis maupun berbayar di sana. Buat yang ingin memancing, pihak resto menyediakan alat pancing dengan sistem sewa. Sementara ikan yang didapat, boleh dibawa pulang dengan membayar harga per kilonya.

Saat weekend, tiket masuk ke Lubana Sengkol seharga Rp 30.000 dan udah free minuman. Konon, kalau hari kerja (weekday) nggak usah bayar untuk masuk ke Lubana Sengkol alias free. Selain keluarga yang berkunjung, ada pula para pemancing yang memang datang untuk mancing atau rombongan wisata yang datang untuk family gathering.

Btw, pas ke Lubana Sengkol, saya dan keluarga benar-benar dadakan karena waktu itu tujuan pertamanya memang bukan ke resto tersebut. Tapi untungnya nggak mengecewakan karena Aqsa bisa melukis dan memancing ikan-ikanan serta bermain playground gratis di sana. Sayangnya, karena dadakan kami sudah kesiangan saat sampai di sana sehingga resto sangat ramai di jam makan siang. Untungnya, Aqsa tetap terhibur walaupun keinginannya buat mancing di kolam beneran nggak kesampaian karena kami memang nggak bisa mancing, hihi. Seenggaknya, dia bisa main pancing-pancingan dulu di kolam mini lah ya.

Lokasi Lubana Sengkol:

2. Saung Kecapi

Tempat yang satu ini letaknya nyempil di tengah-tengah kompleks permukiman elite Graha Raya Bintaro. Saya menemukan tempat yang satu ini juga nggak sengaja gegara lagi browsing resto ramah anak yang enak buat bikin konten. Eh, ketemulah Saung Kecapi ini yang nggak begitu dekat dari rumah tapi lokasinya adalah daerah main sehari-hari saya dan keluarga.

Letak restonya berada di perkampungan penduduk. Buat ke resto ini, kami harus melewati kawasan Graha Raya Bintaro terlebih dahulu. Restonya ini berkonsep alam dengan sebagian besar tempat duduknya adalah saung yang dinaungi pepohonan. Selain saung, tempat duduk lain juga berada di bawah pohon rindang. Pokoknya, pas ke resto ini temanya ijo-ijoan banget deh.

Selain kawasan restonya yang luas banget karena dikelilingi kebun, resto ini juga punya playground gratis. Walaupun playground-nya simpel banget cuma ada perosotan dan ayunan, tapi segini aja udah bikin Aqsa senang banget. Apalagi di dekat playground-nya ada mini zoo yang isinya dari iguana sampai burung-burungan. Anak-anak bisa jadi sekalian belajar soal binatang deh.

Baca Juga:   The Parlor Hills, Cafe Ramah Anak dengan Pemandangan Atas Bukit yang Indah

Selain playground gratis, tempat ini juga ada arena permainan berbayar. Bayarannya juga nggak mahal, sekitar Rp 15.000-25.000 buat anak bisa main pasir-pasiran, rumah balon, atau berenang. Sementara menu makanan di sini juga nggak kalah enak. Ada pecak ikan nila yang menurut saya andalan banget.

Buat yang mau ke Saung Kecapi, bisa lihat lokasinya di maps ini:

3. Tatar Sunda

Tempat makan yang satu ini bisa dibilang hidden gems karena siapa yang nyangka di tengah hiruk pikuk jalanan Tangerang, ada resto bernuansa Sunda yang vibes-nya pas di sana mengingatkan saya sama suasana di Garut atau Pangalengan.

Resto ini nggak punya playground, seperti khas resto yang biasa diminati keluarga beranak balita kayak saya. Tapi di resto ini selain punya halaman yang luas juga ada semacam rawa-rawa di sampingnya. Tenang aja kok Bund, ini rawanya cetek alias dangkal karena pas saya lagi makan di sana ada anak yang naik rakit dan kecemplung, eh ternyata cuma sedengkul airnya.

Rawa-rawa ini dari kejauhan banyak diminati para pemancing buat mencari ikan. Namun, sisi perairan yang berhimpitan dengan resto dibuat seakan kita sedang berada beneran di rawa karena dilengkapi dengan rakit, dermaga, dan jembatan bambu.

Yang bikin Aqsa (dan beberapa pengunjung anak-anak lain yang ada di sana saat itu) betah adalah rakitnya. Pengunjung bisa naik rakit baik itu sekadar buat foto di pinggirannya atau didayung ke arah tengah perairan. Apalagi buat yang mau naik rakit, harus mau dan bisa mendayung sendiri, sehingga punya sensasi tersendiri. Pas naik rakit ini, rasanya saya kayak lagi ada di Situ Bagendit gitu, apalagi dilengkapi dengan musik Sunda yang mengalun dari arah resto.

Aqsa jangan ditanya seberapa senangnya. Dia bolak-balik naik rakit baik itu yang sedang sandar atau pun didayung ke tengah. Selain didayung sama ayahnya, Aqsa yang pengen eksplorasi pun pengen mencoba mendayung sendiri. Biar kata udah mau magrib, dia nggak mau pulang karena mau naik rakit lagi, lagi, dan lagi. Bahkan sampai sekarang, kalau diajak makan ke tempat bernuansa saung, dia nagih buat ke Tatar Sunda.

Well, buat ke tempat ini paling enak saat sore menuju senja karena kita bisa sekalian lihat sunset di sini. Yang penasaran sama Tatar Sunda, kalian bisa ajak keluarga buat cuss ke sini.

4. Saung Jomon

Resto yang satu ini letaknya dekaaatt banget dari rumah saya. Letaknya ada di dekat permukiman penduduk dan dikelilingi oleh pemancingan. Saya sama sekali nggak nyangka ada resto kayak gini di dekat rumah, padahal dari rumah saya aja jalanannya nggak bisa dimasuki mobil. Alhasil pas ke sini, kami naik motor aja dari rumah.

Saung Jomon ini adalah resto berkonsep saung yang di dalamnya juga terdapat pemancingan. Selain bisa makan, pengunjung juga bisa sekalian mancing atau kasih makan ikan. Hampir seluruh tempat makan di resto ini berkonsep saung-saung yang berdiri di atas empang. Di tengah-tengah empang yang juga di antara saung-saung, terdapat jembatan bambu estetik yang bisa buat foto.

Selain mancing dan memberi makan ikan, anak-anak juga bisa bermain di playground yang ada di saung. Walaupun terlihat sederhana, tapi lumayan banget lah ya buat anak-anak yang ‘mata playground’-an kayak Aqsa. Ada perosotan, ayunan, putar-putaran, sampai jungkat-jungkit di sini.

Menu yang disediakan di sini kebanyakan adalah menu nusantara khususnya Betawi. Oya, ada satu lagi hal unik yang ada di sini, buat memanggil waitress kita bisa menggunakan kentongan yang ada di setiap saung.

Yang tertarik pengen ke Saung Jomon, bisa ikuti aja arah di maps ini aja ya.

Mencari Rekomendasi Tempat Makan pakai Paket Internet Cepat IndiHome

Kalian mungkin nggak akan percaya kalau setiap menuju akhir pekan atau saat senggang, saya sering banget iseng browsing rekomendasi tempat-tempat yang kids friemdly buat ngajakin Aqsa tiap hari libur tiba. Bukan cuma ke tempat makan atau resto tapi juga ke tempat main, wisata, playground indoor, sampai dengan hotel. Pokoknya sekarang saya apa-apa browsing-nya sesuatu yang kids friendly lah. Sampai-sampai saya punya catatan PLACE TO GO sendiri biar memudahkan kami, saya dan suami, tracking tempatnya.

Baca Juga:   Bell´s Place Hotel Sentul, Hotel Murah Meriah yang Ramah Anak

Selain mengajak Aqsa buat refreshing, pergi ke tempat-tempat rekomendasi ini juga bikin keluarga kami happy dan bonusnya biasanya saya dapat konten entah itu buat instagram, tiktok, atau blog. Saking seringnya kami mengagendakan buat ke tempat tertentu setiap weekend dan libur, suami pun jadi punya standar tempat yang dikunjungi harus contentable alias bisa dimasukkan buat konten saya, hihi.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Makan Dekat dengan Alam Sutera Tangerang

Sekarang, hampir tiap minggu selalu saya sempatkan untuk bikin list tempat mana saja yang bisa dan belum kami kunjungi untuk refreshing dan bikin konten. Semua sumber saya jelajahi mulai dari browsing, lihat video di reels dan tiktok, sampai nontonin Youtube. Semua bisa lancar karena saya menggunakan paket internet cepat IndiHome di rumah.

Saya patut berterima kasih banget sama paket internet cepat Indihome yang sudah dari 2017 menemani saya, suami, dan adik saya di rumah. Well, kami bertiga adalah orang yang bekerja di bidang digital dan bergantung banget sama internet. makanya dari 2017 sudah memercayakan kebutuhan internet kami pada IndiHome, satu-satunya provider yang mau dan masih bertahan ada di kompleks perumahan kami.

Kami bahkan mulai berlangganan dari harga 400 ribuan per bulan karena plus TV kabel dan telepon rumah dengan kecepatan up to 10Mbps. Segitu dulu udah nyaman banget karena bisa buat saya nulis blog, browsing, dan nonton, trus bisa buat adik saya main game, serta bisa buat suami kerja. Sampai akhirnya sekarang kami berlangganan paket seharga 200 ribuan karena tidak lagi memiliki TV di rumah.

So far, sebagai pelanggan IndiHome saya puas banget karena emang duluuuu banget pas perumahan saya baru, hanya IndiHome yang mau dan sanggup buat membuka jaringannya di sini, huhu. Masih ingat banget gimana perjuangan suami bolak-balik kantor Telkom Indonesia dan ngajakin para tetangga buat pasang wifi. Alhamdulillah, setelah jaringan internet terpasang, satu per satu warga yang tadinya cuek pun jadi ikutan pasang internet. Apalagi sekarang memang IndiHome udah punya paket internet cepat yang bisa diakses hanya dengan 200 ribuan aja.

modem yang telah menemani bertahun-tahun

Bersyukur pula karena IndiHome punya kualitas internetnya yang cepat dan minim gangguan dari 2017. Sekalinya sedang gangguan pun, proses pengaduan pun cepat ditanggapi. Sekarang, di rumah kami pun kecepatan internetnya sudah diupgrade jadi up to 20 Mbps. Iya, kami emang pakai paket yang termurah dari IndiHome tapi kualitasnya bukan murahan.

Lebih senang lagi karena sekarang paket internet cepat IndiHome semakin banyak macam dan benefitnya. Dari yang paling murah aja, ada diskon 50% biaya pasang baru. Selain itu, pengguna juga bisa menikmati ekstrapuluhan channel TV selama 3 bulan. Udah gitu bisa bebas akses Disney+ Hotstar, bisa nonton drakor sepuasnya deh di sini.

Promo ini berlaku bagi pelanggan yang melakukan registrasi berlangganan melalui website indihome.co.id, aplikasi myIndiHome, Shopee, Kios myIndiHome, atau Sobat IndiHome.

Nggak dipungkiri, beberapa pencapaian dalam hidup saya dan keluarga pun ada andil IndiHome di dalamnya. Dari mulai rutin ngeblog, bikin konten, browsing source konten, adik saya lulus kuliah, suami saya bisa mengerjakan project-project-nya, sampai tetap survive di masa pandemi karena semua pekerjaan kami adalah pekerjaan digital dan dalam jaringan, semua berkat paket internet cepat dari IndiHome.

Saya nggak ngerti lagi gimana jadinya kalau nggak ada paket internet cepat IndiHome di rumah. Mungkin saya akan kalang kabut dan nggak bisa internetan sepuasnya. Terima kasih IndiHome telah membantu saya untuk membuat konten lebih banyak.

 

13 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023