Melihat Keindahan Alam Bawah Laut Gili Trawangan

Melihat Keindahan Alam Bawah Laut Gili Trawangan

Gili Trawangan memang identik dengan pemandangan bawah lautnya yang indah. Rugi rasanya kalau ke Gili Trawangan tapi melewatkan untuk melihat pemandangan bawah laut dengan ikan-ikan cantiknya. Termasuk juga buat saya dan Cenie. Kala itu, kami memutuskan untuk snorkling di hari kedua di Gili Trawangan. Beruntung kami menemukan orang yang tepat yang mengantar kami ke jasa hoping island yang tepat pula.

Malam sebelum kami snorkling, saya dan Cenie makan di Pasar Malam Gili yang letaknya di depan Pasar Seni. Di tengah-tengah makan malam dan riuhnya orang-orang kami bertemu dengan Oji, warga lokal dan juga pengurus penginapan yang sedang mengantarkan tamunya makan. Oji dan tamu bulenya duduk di sebelah kami. Hingga akhirnya kami berkenalan dan ngobrol banyak lalu bertanya-tanya tentang paket snorkling ke 3 Gili.

Bertemu warga lokal dan bertanya tentang apa-apa saja yang ada di Gili Trawangan memang sesuatu yang menguntungkan kami. Pasalnya, dia pasti lebih tahu segala sesuatunya, termasuk jasa snorkling mana yang recomended. Buat saya, beberapa hal di Gili Trawangan ini memang agak tricky termasuk soal harga dan kepantasan yang diperoleh ketika sudah mengeluarkan sejumlah uang. Dan bertanya pada warga lokal adalah salah satu cara untuk mengatasinya.

(Baca juga: Mewujudkan Mimpi yang Tertunda ke Gili Trawangan)

Memilih Jasa Snorkling yang Sungguh Tricky

Lucky me, saya menemukan jasa snorkling yang bisa mengantar kami melihat indahnya bawah laut. Kalau tidak selektif memilih bisa jadi tak beruntung dengan jasa snorkling disana, seperti pengalaman tamu bule Perancis di sebelah kamar saya. Dia dan pasangannya menggunakan jasa snorkling dari penginapan kami dan tidak melihat apa-apa di bawah laut. Bisa jadi, jasa snorkling itu tidak pandai memilihkan spot untuk snorkling. Nah, di sinilah kami beruntung bisa menemukan jasa snorkling yang tepat berkat bantuan Oji.

Jasa snorkling yang ditunjukkan Oji tempatnya berada di dekat dermaga Gili Trawangan. Untuk snorkling 3 Gili dengan makan siang harganya adalah Rp 250.000. Peralatan yang disewakan ke kami adalah fin dan masker. Jika tidak dengan makan siang maka harganya hanya Rp 200.000. Oh ya, saya nambah Rp 10.000 untuk sewa life jacket karena saya nggak bisa berenang. Makan siang dilakukan di Gili Air dengan menu yang sudah dipilih sebelumnya. Saya memilih menu ayam sambal taliwang sedangkan Cenie memilih nasi campur. Selain snorkling, kami juga patungan menyewa Go Pro dengan harga Rp 200.000 dengan sistem transfer gambar sesudahnya.

Baca Juga:   Merayakan Cinta dengan Glamping di Trizara Resort Lembang

Snorkling di Gili Trawangan ada 2 jadwal yaitu sekitar jam 10.00 dan 13.00. Oji menganjurkan kami ikut yang jam 10.00 biar kami bisa puas melihat pemandangan bawah laut dan makan siang di Gili Air. Kami menurut saja kata-kata Oji soalnya dia pasti lebih tahu.

Setelah cukup banyak peserta snorkling yang mendaftar, kami pun berangkat. Satu kapal, memuat lebih dari 30 peserta snorkling dan 80 persennya adalah wisatawan asing. Saya bisa dibilang minoritas disana. Sebelum snorkling, pemandunya menjelaskan pada kami nanti akan snorkling dimana saja, apa yang dilihat, dan bagaimana kondisi air serta ombaknya. Jujur, sebelum snorkling saya agak takut karena masih trauma hoping di Belitung yang berakhir dengan masuk angin tanpa sempat turun karena badai di tengah laut. Tapi semuanya coba saya enyahkan sambil bilang ke dalam hati, kapan lagi snorkling di Gili Trawangan kalo bukan sekarang.

(Baca juga: Warna-Warni Perjalanan ke Belitung (Part 2): Menerjang Badai saat Hoping Island)

Spot pertama snorkling adalah di perairan Gili Trawangan. Kedalaman air di spot ini sekitar 5 meter. Spot pertama ini terdapat banyak terumbu karang dan jarang ada ikan. Pertama kali nyebur, saya sempat kaget dan pegangan tangan guide-nya kenceng, haha. Oh ya, yang motretin dan videoin kami dengan Go Pro adalah guide snorkling. Nggak perlu waktu lama, saya pun bisa menyesuaikan diri buat snorkling dan melihat indahnya karang-karang di bawah laut Gili Trawangan.

Selain karang asli, ada pula semacam taman buatan bawah laut. Taman buatan ini terdiri dari berbagai macam vespa yang ditata hingga menjadi habitat terumbu karang. Selama sekitar 20 menit kami diberi waktu untuk snorkling dan eksplor spot tersebut hingga akhirnya kapten kapal yang membawa kami memberikan perintah untuk naik lagi ke atas kapal guna melanjutkan perjalanan ke spot snorkling yang kedua. Di satu spot ini saya sudah lumayan lelah karena kadang bergerak melawan arus air. Keliatan banget nih jarang olahraganya, haha.

Baca Juga:   Mengunjungi Bandung, setelah 3 Tahun Lamanya Absen

Setelah berlayar sekitar 20 menit, kami pun sampai di spot snorkling yang kedua di dekat Gili Air. Spot ini memiliki kedalaman sekitar 5 meter dengan pemandangan ikan-ikan kecil yang indah. Di spot kedua ini saya sudah lebih enjoy walau entah kenapa perut mual. Mungkin karena lapar kali ya, hahaha. Saya bisa lihat berbagai macam ikan kecil yang lucu-lucu berenang. Beberapa peserta hoping yang membawa crackers menggunakannya sebagai umpan untuk ikan-ikan tersebut.

Saya menikmati sekali di spot yang kedua. Selain pemandangannya bagus, airnya pun relatif lebih tenang walau badan sudah mulai capek. Guide yang mengambil gambar dengan Go Pro yang kami sewa pun mengarahkan gaya supaya kami lebih luwes. Hingga tak terasa waktu bermain-main di spot kedua ini pun habis. Padahal saya sedang menikmati melihat ikan-ikan kecil yang lucu. Tapi apa daya daripada ditinggal kapal mendingan saya ikut naik. Kapal pun melanjutkan perjalanan ke Gili Air. Waktu menunjukkan pukul 12.00 lebih dan ini adalah waktunya makan siang.

Kami turun di Gili Air untuk makan di Cafe Gogo yang letaknya tak jauh dari pantai tempat kapal bersandar. Walau kedinginan tapi thanks God hari itu matahari bersinar cerah jadi trauma saya sama kedinginan di Belitung sedikit terobati. Rombongan kami diberi waktu sekitar 1 jam untuk makan dan istirahat. Makanan yang disajikan pun yang telah kami pilih sebelumnya. Buat saya, rasa makanannya biasa saja dan kurang masuk di lidah. Apalagi ayam taliwangnya di luar ekspektasi. Namun lumayan lah untuk mengganjal perut.

salah satu sudut di Gili Air
nasi ayam taliwang
nasi campur

Kewalahan di Spot Ketiga

Selesai makan, saya dan Cenie pun kembali ke kapal. Sambil menunggu awak kapal, saya menikmati sepoi-sepoinya angin laut di atas kapal. Kebiasaan banget nih emang saya kalau abis makan jadi ngantuk dan badan jadi mager. Tiba-tiba rasanya pengen menggelosor di atas kasur apalagi ditemani angin sepoi. Ditambah lagi awak kapal ternyata datang ngaret 30 menit, jadi tambah mager lagi dan terasa berat badan ini. Rasanya pengen bobo aja nggak mau melanjutkan snorkling. Tapi kan sayang ya.

Baca Juga:   Drama Tabrakan Mobil hingga Menginap di Airy Rooms Kuta Indah Hotel

Imbasnya, di spot ketiga snorkling saya kewalahan. Saya sengaja nyebur di akhir-akhir, ketika hampir semua rombongan udah pada nyebur. Selain karena mengambil gambar untuk keperluan vlog, saya sejujurnya udah susah gerak karena ngantuk berat. Ditambah lagi, spot ketiga ini adalah spot yang paling ektrem karena ombaknya cukup besar dengan kedalaman 25 meter. Akibatnya saat di air saya jadi kewalahan buat berenang di sela-sela kerumunan. Saya ingat ada kaki di depan muka saya lalu badan saya tubrukan dengan peserta lain. Sementara itu, guide cepat sekali migrasinya.

Saya kewalahan menerjang ombak bersama beberapa peserta lain. Kaki kayaknya udah gerak berenang tapi kok nggak maju-maju. Badan pun sudah terlanjur capek. Akhirnya saya putuskan untuk naik saja ke atas kapal diikuti dengan beberapa peserta lain. Alhasil di spot ketiga ini saya nggak berhasil melihat kura-kura. Tapi Cenie yang berada di barisan depan karena nyebur awal sempat melihat kura-kura ini walau sebentar. Sementara saya? Sudah lenghoy kayak daging tak bertulang, hahaha.

kura-kura di spot snorkling ketiga

Selesai dari spot ketiga dengan view kura-kura ini berarti selesai pula hoping siang itu. Badan rasanya kayak rontok capek banget padahal cuma begitu ya #anaknyalemah. Sekitar pukul 15.00 kapal yang kami naiki pun bersandar di dermaga Gili Trawangan. Selesai sudah sesi snorkling hari itu. Terima kasih alam bawah laut Gili Trawangan yang indah.

Nah, kalau yang penasaran sama keseruan saya dan Cenie snorkling, yuk lihat di video berikut ini:

 

8 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023