Mengenal Saraf Kejepit dan Penanganannya di RS Premier Bintaro

Mengenal Saraf Kejepit dan Penanganannya di RS Premier Bintaro

Apa yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata ´saraf kejepit´? Kalau saya udah ngilu duluan. Pasalnya ada beberapa orang yang saya kenal di sekitar saya menderita penyakit ini dan efeknya memang nggak main-main. Pakde suami saya yang sudah berumur sampai bolak-balik dirawat di RS karena saraf kejepit. Ada juga teman sekolah saya yang sampai nggak bisa jalan karena saraf kejepit padahal usianya masih muda saat dulu terkena. Seseram itu memang saraf kejepit.

Kalau dengar sekilas kayaknya penyakitnya sepele ya. Dulu bayangan saya kalau dengar kata kejepit ya kayak tangan kejepit pintu aja gitu, kan biasa. Palingan sakit atau memar dikit trus nggak berapa lama sembuh. Tapi kalau saraf dan tempatnya di dalam kulit atau organ, bisa lain cerita. Penyembuhannya bisa lama, rumit, dan kalau nggak lekas ditangani bisa menyebabkan kelumpuhan, huhuhu.

Dulu saya tahunya saraf kejepit hanya terjadi pada orang yang sudah tua. Tapi ketika tahu teman saya kena penyakit itu saat masih muda, saya jadi deg-degan karena ternyata saraf kejepit bisa terjadi pada siapa saja tanpa mengenal usia.

Mengenal Saraf Kejepit dan Penanganannya

Dalam Health Talk berjudul ¨Penanganan Terkini Saraf Kejepit¨ yang dihadiri oleh blogger dan vlogger di RS Premier Bintaro, Selasa (19/8) bersama dr Ajiantoro, Sp. O. T, drisebutkan bahwa usia produktif atau bahkan remaja bisa saja terkena saraf kejepit atau istilah medisnya Low Back Pain.

Saraf kejepit biasanya diawali dengan rasa nyeri punggung bawah. Nyeri adalah sensasi dan emosi yang tidak menyenangkan yang dialami oleh tubuh, terkait dengan kerusakan jaringan di dalam tubuh dan merupakan alarm dari tubuh kita. Oleh karena itu, kita juga harus aware dengan nyeri yang dialami apakah itu nyeri akut atau kronis.

Baca Juga:   Pengalaman Sakit saat Pandemi

Nyeri punggung bawah bisa dialami oleh siapa saja terlebih mereka yang suka mengangkat beban berat seperti buruh, pekerja kasar, driver, atau bahkan pramugari. Nyatanya, pada usia usia produktif, low back pain sering dialami. Hanya saja ketika baru 1 kali terjadi belum terlalu terasa. Akan tetapi, faktanya:

  • 80% populasi dunia pernah mengalami minimal 1x nyeri pinggang dalam episode kehidupan seperti saat bangun tidur dan cedera olahraga
  • Menyebabkan angka absensi tertinggi di dunia
  • Urutan kedua tersering untuk orang melakukan kunjungan ke dokter
  • Urutan kelima untuk penyebab masuk rumah sakit
  • Urutan tiga besar penyakit yang butuh pemmbedahan invasif
  • Penyebab disabilitas tertinggi

Low back pain tidak terbatas terjadi pada tulang atau saraf. Di area tulang belakang bagian bawah terdapat tulang, bantalan, saraf, dan sendi di mana keseluruhan area tersebut bisa menyebabkan low back pain dan saraf kejepit.

Dr Ajiantoro menyebutkan problem yang paling sering terjadi pada saraf kejepit adalah tulang bergeser atau bantalan yang robek, misalnya kasus HNP pada usia produktif. Selain itu, saraf terjepit biasanya terjadi karena faktor usia atau penuaan.

Baca Juga:   Proteksi Perawatan di Rumah Sakit dengan FWD Hospital Care Protection

So, untuk mewaspadai saraf kejepit yang bisa menyerang kapan saja dan dimana saja, kita perlu mewaspadai red flags-nya, antara lain:

  • Nyeri yang terjadi mendadak dan tak tertahankan
  • Nyeri yang bersifat progresif dan tidak hilang dengan istirahat atau minum obat
  • Nyeri yang menjalar ke satu atau dua tungkai kaki
  • Nyeri yang berkaitan dengan perubahan posisi
  • Nyeri dengan kelemahan tungkai kaki
  • Kesemutan, baal, atau kebas pada tungkai kaki
  • Kelemahan kedua tungkai kaki saat berdiri atau berjalan

Apabila ada gejala-gejala tersebut, diperlukan pemeriksaan yang lebih lengkap. Jangan buru-buru self diagnosed juga karena sebenarnya diagnosis dokter lah yang menegakkan seseorang terkena saraf kejepit atau tidak. Untuk menegakkan diagnosis itu, seseorang harus diperiksa lebih teliti dengan melalui pemeriksaan, di antaranya: laboratorium, radiologi (USG, X-Ray, CT Scan, MRI, atau BMD), dan rehabilitasi fisioterapi.

Jika diagnosis sudah ditegakkan, ada 2 tindakan utama yang bisa dilakukan yaitu:

1. Konservatif/ Tanpa Operasi

Bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

  • Diet dan berat badan ideal
  • Perbaiki pola hidup dan aktivitas harian
  • Istirahat/bed rest saat nyeri timbul
  • Menghindari gerakan-gerakan pencetus nyeri seperti jongkok, melakukan pengangkatan beban dengan posisi rukuk
  • Pemberian obat-obatan antinyeri, radang, dan vitamin
  • Rehabilitasi medik (fisioterapi, pemberian ultrasound, radiotherapy), latihan fisik dan penguatan otot (olahraga), dan penggunaan alat bantu (korset)

Kalau memang dengan cara-cara di atas belum efektif untuk mengurangi nyeri dan pasien tetap tidak mau dioperasi, dr Ajiantoro biasanya menyarankan untuk melakukan Inventional Pain Management (IPM) yaitu metode tanpa operasi, tanpa pembiusan, dan bisa dilakukan hanya satu hari dengan diagnosis dan indikasi yang tepat, yang meliputi:

  • Injeksi/blok saraf tulang belakang untuk menurunkan gejala dan mengurangi rasa nyeri
  • Radiofrequency ablation (RFA Spine), seperti jarum akupuntur yang ditancapkan di punggung
  • Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD) atau istilahnya PLDD khususnya pada kasus-kasus HNP Hernia nukleus pulposus. HNP adalah kondisi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.

Namun, belum tentu semua diagnosis tulang belakang cocok disembuhkan dengan IPM. Oleh karena itu biasanya dibutuhkan tindakan operasi untuk penanganan saraf kejepit.

2. Tindakan Operasi

Di RS Premier Bintaro sendiri saat ini memiliki Spine Center yang bisa menangani masalah tulang belakang. Spine center ini dibekali dengan:

  • C-Arm
  • Alat endoscopy
  • Kamar operasi non-infeksi
  • Instrumen dan implan yang lengkap
  • Sterilisasi yang terjaga
  • Tim dokter dan perawat yang profesional
  • Kesiapan kamar operasi 24 jam

Penanganan terkini yang biasa dilakukan adalah tindakan minimal invasif tulang belakang atau yang biasa disebut minimal invasif. Minimal Invasif Spine Surgery (MISS) adalah teknologi terbaru tindakan tulang belakang yang dapat mengurangi kerusakan jaringan dan stres pada tubuh sehingga pasien dapat beraktivitas kembali lebih cepat dengan hasil yang lebih baik.

Baca Juga:   Cerita Kehamilan Ketiga: Menghadapi Persalinan Caesar

Minimal invasif juga merupakan tindakan operasi dengan sayatan minimal sehingga risiko seperti perdarahan, infeksi, dan nyeri pascatindakan pun akan semakin kecil. Dengan begini pasien tidak butuh waktu lama untuk dirawat di RS dan biasanya bisa dilakukan dalam 1 hari (one day care).

Tujuan MISS ini bermanfaat juga untuk:

  • Mengurangi kerusakan tulang
  • Utilisasi saraf dan pembuluh darah
  • Mengurangi luka sayatan tindakan
  • Mencegah angka kejadian infeksi

Pada bedah terbuka yang mengharuskan pemasangan pen biasanya risiko lebih besar. Sementara pada MISS ini dokter hanya membuat sayatan yang cukup kecil untuk memasukkan alat. Pemasangan pen pun nggak harus selalu dilakukan. Pen hanya digunakan pada saat kondisi tulang belakang tidak stabil.

Salah satu tindakan MISS yang bisa dilakukan adalah endoskopi. Endoskopi dapat memberikan hasil yang sama baiknya dengan operasi bedah tulang belakang terbuka.

Keuntungan endoskopi adalah lebih sedikit kerusakan jaringan, kehilangan darah, lebih rendah angka kejadian jaringan parut, rawat inap lebih pendek, pemulihan fungsional lebih dini, dan peningkatan kualitas hidup serta kosmetik luka yang lebih baik.

Pada endoskopi tulang belakang yang dilakukan di RS Premier Bintaro, dr Ajiantoro menyatakan bahwa biasanya hanya terdapat 2 jahitan. Sementara itu, 6-12 jam pascaoperasi pun pasien sudah bisa mengangkat atau menggerakkan kakinya.

Dari penjelasan ini, saya bisa tahu bahwa saraf kejepit tidak sesimpel yang saya bayangkan. Dr Ajiantoro menyatakan saraf kejepit memang TIDAK MENYEBABKAN KEMATIAN akan tetapi bisa membatasi mobilitas, mengurangi kualitas hidup, dan yang pasti menimbulkan penyakit lain seperti penyakit kardiovaskular karena saat pasien tidak bisa bergerak/hanya bisa berbaring maka akan timbul penyakit lain yang menyertainya.

Untuk mereka yang masih usia produktif, habit berkepanjangan yang salah seperti postur saat duduk atau terlalu lama duduk saat bekerja juga sangat rentan untuk jadi penyebab saraf kejepit. Terlebih lagi bagi mereka pekerja kantoran, penulis, atau blogger yang sehari-hari berkutat di depan laptop.

Oleh karena itu, dr Ajiantoro pun memberikan beberapa tipsnya, antara lain:

  • Duduk dengan posisi yang benar, tidak bongkok, dan punggung bawah harus tegap.
  • Jika menulis, posisi laptop atau gadget harus lurus dengan sudut mata sehingga leher dan tengkuk tidak terus-menerus menunduk
  • Lakukan olahraga yang bisa memperbaiki posisi tulang belakang seperti yoga, pilates, atau berenang

Hospital Tour RS Premier Bintaro

Kalau lagi jalan-jalan ke sekitar Bintaro, RS Premier Bintaro ini adalah rumah sakit yang paling mencrang atau mencolok buat saya. Lha gimana nggak, letaknya ada di jalan utama Bintaro yang diapit sama beberapa supermarket dan ruko daerah perdagangan. Rumah sakitnya juga besar dan aksesnya sangat mudah.

Selain Health Talk dan membahas panjang lebar soal saraf kejepit, kami juga diajak untuk hospital tour dan melihat beberapa ruangan di RS ini, seperti:

1. Bagian Radiologi

Terletak di belakang lobi utama sebelah kiri. Ruang ini dilengkapi dengan banyak peralatan canggih untuk pemeriksaan seperti USG Jantung, General X-Ray, CT Scan, dan juga MRI. Bahkan, alat MRI yang sudah ada di RS ini adalah MRI 3 Tesla. MRI 3 Tesla digunakan untuk melihat secara jelas bagaimana kondisi tulang belakang, saraf, bantalan di punggung bawah khususnya, dan bisa juga untuk melihat tulang belakang bagian leher. Di Indonesia, untuk pertama kalinya, teknologi mutakhir Deep Learning dan AIR Technology terbaru telah terpasang pada MRI 3 Tesla yang dimiliki oleh RS Premier Bintaro.

Dikutip dari website www.ramsaysimedarby.co.id, MRI 3 Tesla ini memiliki diameter gantry atau kerangka lubang pemeriksaan yang lebih luas, yaitu 70 cm, sehingga pasien akan merasa lebih nyaman dan kekuatiran pun berkurang. Teknologi AIR Coil yang ringan serta fleksibel untuk semua ukuran dan bentuk tubuh pasien, melengkapi kecanggihan alat ini, sehingga posisi pasien dapat diatur senyaman mungkin. Yang tidak kalah menariknya, teknologi Deep Learning yang telah terpasang, dapat memangkas waktu pemeriksaan sebesar 40-60% lebih cepat, dengan kualitas gambar pencitraan yang lebih baik, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan lebih cepat dengan hasil yang lebih akurat dan meyakinkan.

MRI 3 Tesla ini dilengkapi perangkat pemutar film yang dapat dinikmati saat pemeriksaan berlangsung, sehingga pasien merasa terhibur di tengah pemeriksaan. Pasien bisa juga meminta untuk disetelkan video tertentu selama proses screening MRI berlangsung, dari video lagu rohani bahkan bisa nonton Netflix, lho! Sementara bagi pasien VIP, terdapat ruang tunggu khusus VIP yang dilengkapi dengan AC, televisi, dan juga cemilan.

sumber gambar dari website ramsaysimedarby dan koleksi pribadi

2. Bagian Medical Check Up

Tempat ini adalah tempat yang paling ramai dikunjungi orang-orang setiap hari. Pasalnya, selain mereka yang memang hendak melakukan medical check up rutin atas inisiatif sendiri, ada banyak juga orang yang memang melakukan MCU untuk alasan apply visa. Ya, MCU di RS Premier Bintaro memang sekaligus bisa melayani untuk apply visa di beberapa negara, seperti: Australia, Selandia Baru, Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris.

Menurut Ibu Ayu, yang juga jadi penanggung jawab bagian MCU, tiap negara punya standar masing-masing soal MCU ini. Misalnya, Negara Inggris sangat concern dengan TB jadi pemeriksaannya hanya thorax dan pemeriksaan dokter. Sementara negara seperti Amerika Serikat concern ke banyak hal, seperti: vaksin, pemeriksaan urine, darah, mata, dll.

3. Lotus Clinics

Lotus Clinics berisi beberapa poli dan dokter spesialis, seperti: klinik olahraga, psikiatri, gizi,  forensik, andrologi, akupuntur, bedah plastik, dampai klinik kulit dan kelamin. Letak klinik ini ada di bagian belakang tepatnya di Gedung Annex.

Khusus untuk klinik olahraga, dokter-dokternya juga sudah menjadi langganan pemain klub-klub olahraga besar di Indonesia seperti Bhayangkara FC, Rans Cilegon FC, hingga klub basket Satria Muda.

So, dari Health Talk dan juga keliling hospital tour di RS Premier Bintaro, saya harus makin menjaga kesehatan khususnya tulang belakang. Apalagi untuk seorang blogger dan penulis kayak saya, yang terbiasa dengan hidup sedentary lifestyle harus banget mewaspadai kemungkinan saraf kejepit.

Jangan sampai kualitas hidup kita berkurang hanya karena nyeri punggung belakang yang bisa menyebabkan saraf kejepit. Semoga kita selalu sehat terus, ya! Semoga tulisan ini bermanfaat.

 

4 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023