Kalau ditanya bakat apa yang dimiliki keluarga saya, jawabannya adalah bakat keloid, haha. Lha gimana lagi, banyak anggota keluarga saya yang keloid. Mbah saya pernah operasi kutil berakhir jadi keloid, dioperasi keloidnya kembali jadi keloid lagi. Adik saya, perkara jatuh kebeset dan harus dijahit dikit aja jadi keloid. Belum lagi bekas-bekas operasinya yang juga jadi keloid. Saya, bekas SC pun jadi keloid yang setelah bertahun-tahun nyerinya nggak pernah hilang, apalagi kalau harus buat angkat-angkat berat atau saat kecapekan.
So, sama keloid keluarga kami udah familiar banget karena emang banyak di antaranya yang punya bekas luka itu. Buat yang belum tahu, keloid tuh bekas luka yang menonjol dan jadi semacam daging tumbuh di kulit. Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan dan menonjol di atas permukaan kulit, yang dapat menyebabkan masalah estetika dan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Keloid terbentuk karena komplikasi pada penyembuhan luka di kulit. Pada umumnya, proses penyembuhan luka adalah sesuatu yang alami bagi tubuh manusia. Namun, terkadang proses ini dapat mengalami komplikasi yang menyebabkan masalah lebih lanjut.
Karakteristik Keloid
Keloid memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari jaringan parut biasa. Pertama, keloid umumnya memiliki penampilan fisik yang menonjol dan tidak rata dengan permukaan kulit sekitarnya. Keloid juga cenderung berwarna kemerahan atau keunguan, terutama pada awal pertumbuhannya. Selain itu, keloid dapat menimbulkan rasa gatal, nyeri, atau sensasi terbakar pada area yang terkena.
Keloid dapat tumbuh di mana saja pada tubuh, namun lebih sering terjadi pada area seperti dada, punggung, bahu, dan lengan. Hal ini dikarenakan area-area tersebut lebih rentan mengalami gesekan atau trauma yang dapat memicu pertumbuhan keloid.
Siapa yang Berisiko Terkena Keloid?
Meskipun keloid dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami keloid. Faktor pertama adalah genetik. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan keloid, maka risiko Anda untuk mengalaminya juga lebih tinggi. Selain itu, usia juga menjadi faktor risiko. Keloid lebih sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda.
Jenis kulit juga mempengaruhi risiko terbentuknya keloid. Orang-orang dengan kulit gelap, seperti orang Afrika atau Asia Selatan, memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang berkulit lebih terang.
Pencegahan Terbentuknya Keloid
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari terbentuknya keloid. Jangan sampai, kulit kita yang mulus jadi tidak lagi karena adanya benjolan berwarna seperti keloid. Beberapa tips pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terbentuk keloid, antara lain:
- Meminimalkan gesekan atau trauma pada kulit. Oleh karena itu, hindari aktivitas yang dapat menyebabkan luka atau gesekan berlebihan pada kulit.
- Menghindari penyembuhan luka yang terganggu. Jadi, pastikan untuk merawat luka dengan benar dan membiarkannya sembuh dengan baik sebelum melakukan aktivitas yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
- Menggunakan balutan luka yang tepat. Gunakan balutan luka yang steril dan sesuai untuk mencegah kontaminasi atau gesekan yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
Pengobatan Keloid
Jika keloid telah terbentuk, ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkannya. Beberapa metode pengobatan keloid, antara lain: terapi injeksi kortikosteroid, krioterapi (pembekuan), terapi laser, dan penggunaan obat topikal. Dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat keloid. Namun, perlu diingat bahwa pembedahan dapat memicu terbentuknya keloid baru jika tidak dilakukan dengan benar. Ini juga yang dialami adik dan mbah saya, operasi hanya jadi semacam tindakan lingkaran setan yang berulang.
Pemilihan metode pengobatan yang tepat akan bergantung pada ukuran, lokasi, dan karakteristik keloid yang terbentuk. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kulit agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk mempelajari keloid ini secara lebih detail, kamu bisa baca artikel dari Hansaplast berikut ini: Apa itu Keloid dan Cara Mengobatinya.
Tantangan dalam Pengobatan Keloid
Meskipun terdapat beberapa metode pengobatan untuk keloid, namun ada tantangan tersendiri dalam menangani kondisi ini. Salah satu tantangan utama adalah risiko kekambuhan keloid setelah pengobatan. Keloid dapat tumbuh kembali pada area yang sama atau bahkan di area baru setelah pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan perawatan lanjutan dan pemantauan yang ketat untuk mencegah kekambuhan.
Selain itu, beberapa metode pengobatan keloid dapat memiliki efek samping seperti rasa sakit, kemerahan, atau peradangan. Dalam kasus tertentu, pengobatan juga dapat menyebabkan perubahan warna kulit atau pembentukan jaringan parut yang tidak diinginkan.
Tantangan lain yang sering dihadapi adalah waktu penyembuhan yang lama. Keloid dapat membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk sembuh sepenuhnya, bahkan setelah pengobatan. Hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan ketidaknyamanan bagi penderitanya.
Perawatan Lanjutan untuk Mencegah Kekambuhan
Setelah menjalani pengobatan keloid, nggak lantas jadi bebas merdeka. Masih ada perawatan lanjutan yang sangat penting untuk mencegah kekambuhan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk perawatan lanjutan itu, antara lain:
- Menggunakan pelindung sinar matahari. Paparan sinar matahari berlebihan dapat memicu pertumbuhan keloid kembali.
- Menghindari gesekan atau trauma pada area keloid. Lindungi area keloid dari gesekan atau benturan yang dapat menyebabkan cedera dan memicu pertumbuhan keloid baru.
- Mengikuti instruksi dokter dengan seksama. Ikuti semua saran dan petunjuk dari dokter atau ahli kulit untuk memastikan perawatan lanjutan yang tepat.
So, punya bakat keloid memang dilematis. Keloid merupakan tantangan tersendiri dalam proses penyembuhan luka. Meskipun tidak membahayakan kesehatan secara langsung, keloid dapat menyebabkan masalah estetika dan ketidaknyamanan bagi penderitanya. Dengan memahami faktor risiko, melakukan pencegahan, dan menjalani pengobatan yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko terbentuknya keloid atau menangani keloid yang sudah terbentuk dengan lebih baik. Namun, penting untuk tetap waspada dan melakukan perawatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan keloid di masa mendatang.