Hamil dan memiliki anak adalah dambaan setiap perempuan yang telah menikah. Namun, terkadang kehamilan tidak selalu lancar dan mulus sampai waktu lahir. Ada kalanya perempuan justru mengalami keguguran yang membuat kehamilannya berhenti di tengah jalan. Keguguran satu kali saja bisa membuat perempuan sedih dan sangat drop. Apalagi jika berulang hingga beberapa kali.
Sakit fisik karena keguguran itu pasti tapi yang paling terasa adalah sakitnya hati dan perasaan karena kembali mengulang kegagalan mendapatkan keturunan. Belum lagi trauma yang biasa menghantui jika akan merencanakan kehamilan kembali. Tapi hidup harus terus berjalan. Lalu, bagaimana caranya untuk mengurangi atau menghilangkan trauma pascakeguguran berulang? Ini dia trauma healing pascakeguguran berulang ala saya:
1. Bersedihlah, tapi secukupnya saja
Perasaan sedih pastilah dialami semua perempuan yang kehilangan janinnya. Saya pun begitu. Menangis atau sekedar mengurung diri di kamar selama beberapa hari bisa membantu untuk melampiaskan segala kesedihan. Menangislah karena paling tidak akan memberikan kelegaan. Tapi, jangan lalu memendamkan diri dalam kesedihan. Life must go on. Kesedihan boleh datang tapi kebahagiaan harus dijemput. Jangan lalu menyiksa diri dengan nggak makan berhari-hari karena akan membuat orang lain juga bersedih. Puas-puaskanlah menangis setelah mengalami keguguran berulang setelah itu mari jemput kebahagiaan.
2. Bicara dengan pasangan dan keluarga
Ngobrol dan berinteraksilah dengan keluarga agar beban pascakeguguran sedikit ringan. Pihak keluarga hendaknya juga mendukung perempuan yang mengalami keguguran berulang, bukannya menyalahkan. Yah, siapa sih yang mau keguguran, pastilah nggak ada.
Jika masih enggan ngobrol secara terbuka kepada keluarga besar, bicaralah secara privat kepada suami. Bisa sekedar curhat atau ngobrol hal-hal lain yang nggak ada hubungannya dengan kehamilan atau keguguran. Bicaralah terus terang apa yang dirasakan pada suami, niscaya hati kita akan sedikit lebih lega.
3. Travelling
Travelling adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kesedihan dan trauma pascakeguguran berulang. Travelling bersama suami adalah hal yang tepat. Tujuannya untuk mempererat hubungan dan saling menguatkan pascacobaan pernikahan yang baru dilalui. Yah, itung-itung honeymoon lagi bersama suami. Travelling-nya pun nggak harus jauh-jauh. Bisa di tempat wisata yang dekat. Dulu saya pun cuma ke Malang bersama suami buat menghilangkan penat. Bagi yang memiliki rezeki lebih, luar negeri bisa menjadi tujuan perjalanan. Kalau memungkinkan, berwisata religi akan lebih syahdu misalnya umroh bersama suami.
4. Salurkan energi untuk menekuni hobi
Agar tidak terus-terusan sedih dan mengingat sakitnya mengalami keguguran berulang, salurkanlah energi yang kita miliki untuk menekuni hobi atau kegemaran. Hal ini dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan energi negatif yang membuat terus bersedih dan kepikiran peristiwa keguguran. Sekedar menulis, memasak, berkebun, atau menjahit menjadi alternatif kegiatan yang bisa dilakukan.
Kalo saya dulu mengisinya dengan menulis di blog. Menulis benar-benar jadi self healing buat saya. Selesai menulis uneg-uneg yang terpendam biasanya dada ini menjadi lega. Jika belum juga lega, biasanya saya turun ke dapur buat memasak. Menyibukan diri dengan membuat resep-resep baru akan me-recharge energi dan suasana hati.
(Baca juga: Obat Itu Bernama Menulis)
5. Jangan terburu-buru hamil lagi
Beri jeda yang cukup lama untuk hamil lagi setelah keguguran berulang. Intinya, jangan buru-buru memutuskan untuk hamil lagi. Selain sejenak membiarkan organ reproduksi untuk beristirahat, hal ini juga untuk mengurangi trauma keguguran apabila hamil kembali. Jika orang yang baru satu kali keguguran tiga bulan kemudian bisa merencanakan kehamilan kembali, maka beri waktu sekitar satu tahun untuk hamil lagi bagi perempuan yang mengalami keguguran berulang. Apalagi hamilnya orang yang sudah pernah keguguran tidaklah mudah karena ada beban trauma yang pasti akan muncul lagi.
Oleh karena itu, jangan buru-buru ingin hamil setelah mengalami keguguran berulang. Konsultasikanlah dengan dokter kandungan langganan Anda tentang rencana ini. Selama selang waktu keguguran terakhir hingga kehamilan kembali bisa dilakukan beberapa check up kesehatan reproduksi untuk memastikan penyebab keguguran berulang. Hal ini diperlukan untuk memberikan kesiapan fisik bagi kehamilan berikutnya.
6. Mendekatkan diri kepada Tuhan
Keguguran adalah cobaan dan musibah, apalagi jika berulang. Ini adalah momentum yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Banyak berdoa dan mohon ampun kepada Tuhan atas segala yang telah terjadi. Pasrah dan memintalah yang terbaik pada Tuhan. Pada akhirnya memang semua musibah, sebesar apa pun itu kalau dihadapi dengan beribadah dan mendekatkan diri pada Tuhan akan menjadikan kekuatan tersendiri buat kita.
7. Olahraga
Siapa sangka jika olahraga adalah salah satu cara ampuh untuk trauma healing bagi mereka yang baru mengalami keguguran berulang. Pilihlah olahraga yang disukai, yang bisa membuang energi negatif dan menyalurkan semua emosi serta kesedihan terpendam yang ada di diri kita. Olahraga juga membuat fit tubuh dan membantu mempersiapkan tubuh menuju kehamilan berikutnya.
Kalau olahraga pascakeguguran berulang, saya lebih memilih yoga dan zumba. Dengan yoga saya belajar bersyukur dan mengambil sisi positif atas segala hal yang saya alami. Sementara zumba membantu saya meluapkan emosi, dan membuang amarah serta kesedihan. Irama musiknya yang enerjik membuat hati merasa gembira setelah melakukan olahraga yang satu ini.
8. Berpikiran positif
Setelah hal-hal di atas dilakukan tidak menjamin 100 persen trauma pascakeguguran berulang yang dialami langsung hilang. Keguguran berulang memang memberikan efek yang sangat besar. Jika semua hal yang dilakukan tak kunjung menghilangkan kesedihan, hanya berpikiran positiflah yang sanggup menjaga kewarasan kita. Jadi, teruslah berpikiran positif bahwa cobaan ini adalah kerikil-kerikil yang akan membawa kita menuju rencana yang lebih indah.
Selain itu, berhentilah menyalahkan diri sendiri atas keguguran berulang. Semua yang terjadi pastilah sudah digariskan oleh Tuhan dan kita sebagai manusia tinggal menjalaninya. Percayalah, segala sesuatu pasti akan indah pada waktunya.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS Al Baqarah ayat 286)