Terperangkap dalam situasi pandemi selama berbulan-bulan lamanya membuat setiap orang hampir stres, saya mungkin saja termasuk di dalamnya. Padahal selama berbulan-bulan itu kondisi tubuh relatif fit dan sehat. Akan tetapi karena nggak bisa melakukan kegiatan dan mengekspresikan diri di luar rumah, yup literally di luar rumah, menjadi semacam ada perasaan kangen, tertekan, sedih, dan putus asa.
Yang perlu digarisbawahi adalah selama 8 bulan itu saya hampir selalu sehat. Kalaupun ada sakit ya sakit ringan semacam flu dan demam. Bayangkan dengan mereka yang terperangkap dalam situasi pandemi dengan penyakit berat yang dideritanya seperti kanker payudara. Saya salut sekali dengan mereka para survivor kanker, kanker apapun itu termasuk kanker payudara, yang masih bertahan hingga sekarang dalam situasi pandemi. Kalaupun ada dari mereka yang merasa lelah, saya pun akan sangat maklum karena di kondisi seperti sekarang ini bahkan banyak orang sehat pun merasa ´lelah´. Apalagi mereka para pejuang kanker yang setiap harinya nggak berhenti berjuang untuk mengalahkan penyakitnya.
Bicara soal kanker, kanker payudara termasuk dalam 10 penyebab kematian terbanyak pada perempuan di Indonesia. Kanker payudara bersamaan dengan kanker serviks saling ´beradu´ berada di posisi pertama sebagai kanker ´pembunuh´ di Indonesia. Pahit memang, tapi begitulah adanya. Itulah sebabnya, perempuan khususnya harus sedini mungkin membekali diri dengan informasi doal kanker payudara termasuk faktor penyebabnya sehingga kita semua bisa mencegah kanker ini sedini mungkin.
Kanker Payudara dan Kesehatan Mental
Ketika divonis menderita kanker, siapapun itu pasti akan sedih. Apalagi para perempuan yang akhirnya harus berjuang sembuh karena kanker payudara. Ibaratnya, payudara sebagai satu aset bagi tubuh perempuan tiba-tiba menjadi sarang dari penyakit mematikan. Berbagai obat hingga treatment seperti kemoterapi hingga pengangkatan payudara dilakukan semata-mata demi mengalahkan sel kanker yang ada dalam tubuh.
Karena banyaknya treatment dan juga obat yang harus dikonsumsi ini akibatnya terjadi banyak perubahan dalam fisik seorang penderita kanker payudara. Satu perubahan yang sering sekali kita lihat pada penderita kanker bukan hanya kanker payudara adalah kerontokan rambut khususnya setelah mereka melakukan tindakan kemoterapi. Selain kerontokan rambut yang berimbas pada kebotakan, ada pula beberapa perubahan lain seperti perubahan hormon, perubahan siklus menstruasi, limfederma (penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh sehingga terjadi pembengkakan), hingga perubahan bentuk tubuh baik itu mengurus karena efek sakit, membesar karena efek obat, ataupun perubahan bentuk karena pengangkatan payudara, misalnya.
Berbagai perubahan serta rasa sakit yang dialami penderita kanker payudara ini secara langsung ataupun tidak langsung menimbulkan efek psikologis bagi para pengidapnya. Biasanya efek psikologis ini terjadi karena memang efek langsung dari pengobatan. Salah satu contohnya adalah gangguan emosional yang parah pada penderita kanker payudara akibat dari suatu tindakan tertentu seperti mastektomi yang bisa membawa penderitanya pada rasa rendah diri.
Selain itu, efek psikologis yang paling sering ditemui adalah putus asa, depresi, hingga hilangnya semangat hidup pada para penderita kanker payudara. Efek psikologis ini tentunya akan berdampak juga pada kesehatan fisik mereka. Kalau secara psikologis para penderita ini sudah semakin pesimis dengan penyakitnya, nggak jarang dari mereka akhirnya pasrah dan tidak mau melanjutkan pengobatan karena sudah lelah nggak tahu hilal kesembuhan itu kapan datangnya. Menurut saya, fase putus asa dan kehilangan semangat ini justru merupakan fase tersedih dalam proses pengobatan kanker payudara. Karena apabila penderita sudah kehilangan semangat, nggak jarang kondisi kesehatan mereka akan semakin menurun.
Kalau bisa saya simpulkan, berikut beberapa efek psikologis yang sering terjadi pada para penderita kanker payudara:
- rendah diri
- merasa sedih atau putus asa sepanjang waktu
- kehilangan semangat hidup dan motivasi untuk sembuh dan melakukan hal-hal tertentu
- merasa bersalah pada diri sendiri
- menutup diri dari dunia luar
Jika hal-hal di atas sudah terjadi pada pasien kanker payudara, menurut saya ada baiknya para pendamping mereka selama menjalani pengobatan tidak boleh mengabaikan satu perasaan negatif pun dari mereka. Selain terus mendampingi mereka, nggak ada salahnya juga untuk meminta bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk memulihkan mental mereka yang tengah down karena penyakit yang dideritanya.
Semangat dari Kami untuk Kalian Para Pejuang
Pejuang zaman now bukan lagi mereka yang berdiri di garis depan peperangan dengan membawa senjata seperti pedang, parang, pistol, atau bambu runcing. Pejuang zaman now adalah kita atau orang-orang di sekitar kita yang tengah berperang dengan segala kondisi tidak menyenangkan dalam hidup, termasuk di dalamnya adalah para pengidap kanker payudara yang tengah berjuang untuk sembuh dan mengalahkan pejuang untuk sembuh dan mengalahkan sel kanker.
Walaupun di circle pergaulan terdekat saya tidak ada yang menderita kanker payudara, tapi beberapa teman yang saya kenal lewat media sosial ada yang pernah atau bahkan sampai saat ini masih jadi pejuang untuk mengalahkan kanker payudara, Dari mereka lah saya belajar banyak bagaimana caranya berempati pada para pejuang ini. Mereka yang sedang berjuang atau bahkan sudah menjadi penyintas tidak butuh hal-hal besar yang heroik. Hal-hal kecil seperti terus memberinya semangat hingga menyediakan diri untuk menjadi pendengar yang baik bagi mereka itu sudah cukup.
Jika kita diposisikan sebagai pendamping atau mungkin teman dari pejuang kanker, beberapa tips berikut bisa dilakukan untuk terus memberikan semangat pada mereka selama masa pengobatan dan mengalahkan penyakitnya:
- Tidak melulu menanyakan progress atau kemajuan pengobatannya karena bisa saja membuat penderita kanker justru semakin putus asa
- Berhenti menceritakan kisah-kisah menyedihkan atau menyakitkan seputar pasien kanker payudara
- Menyediakan waktu dan telinga pada mereka jika sewaktu-waktu ingin bercerita atau mencurahkan perasaannya
- Terus menemani penderita kanker payudara dalam setiap perubahan-perubahan fisik yang dialaminya
- Mendukung gerakan-gerakan atau aktivitas lembaga yang peduli dengan survivor dan penderita kanker payudara
Salah satu gerakan yang bisa kita ikuti untuk mendukung terus para penderita kanker payudara adalah kampanye #PinkyPromiseWithMH. Kampanye ini digagas oleh Malaysia Healthcare yang bertujuan ingin mengajak khususnya kaum perempuan untuk bersama-sama SaDaRi (perikSA payuDAra sendiRI). Peduli sejak dini adalah salah satu langkah deteksi dini pencegahan kanker payudara. Melalui kampanye ini, masyarakat bisa memberikan dukungan dan motivasi untuk para penyintas kanker payudara serta memberikan edukasi tentang kanker payudara sebagai upaya pencegahan di lingkungan sekitarnya.
Pencegahan merupakan salah satu hal yang paling mudah dilakukan khususnya untuk saya sebagai masyarakat awam. Itulah kenapa sampai saat ini, nggak ada lelahnya saya menimba informasi tentang kanker payudara serta penyebabnya. Selain menerapkan pola hidup sehat dan menjaga pola makan, salah satu pencegahan yang juga saya gaungkan melalui tulisan-tulisan saya baik itu di media sosial atau blog adalah menyusui. Yup, menyusui adalah salah satu hal yang bisa membantu mencegah kanker payudara pada perempuan. Selain memang kandungan ASI yang sangat bermanfaat bagi bayi, menyusui ternyata membantu perempuan untuk mengatur hormon yang mencegah timbulnya kanker payudara.
Kalaupun pada akhirnya kita mengalami skenario terburuk yaitu menjadi salah seorang yang terkena kanker payudara, satu hal yang tak boleh padam adalah semangat. Itu pula yang saya lihat dari para survivor kanker payudara. Jangan lupa pula untuk selalu memeriksa dan memantau kesehatan fisik di lembaga-lembaga kesehatan atau rumah sakit yang telah berpengalaman menangani pasien kanker payudara seperti halnya beberapa rumah sakit di Malaysia atau bisa juga cek langsung di link berikut ini: https://medicaltourismmalaysia.id/category/liburan-sehat/ agar bisa segera tertangani dengan baik.
Pada akhirnya, sekecil apapun kepedulian kita terhadap penyintas dan penderita kanker payudara menjadi pemantik semangat bagi mereka. Oleh karena itu, mari kita motivasi mereka walaupun hanya lewat kata-kata di media sosial atau tulisan di blog. Nggak lelah juga saya ingatkan agar waspada terhadap kanker payudara dan selalu lakukan pencegahan. Melalui #PinkyPromiseWithMH, satu kalimat penyemangat dari kita bisa berarti bahan bakar untuk menghidupkan kembali harapan mereka.
Untuk kalian yang ingin mengikuti challenge #PinkyPromiseWithMH dan mendapatkan informasi-informasi lain soal kanker payudara, bisa cek instagram Malaysia Healthcare @medtourismmy.id.