“Sayang, ini nggak kamu pake? Kalau nggak dipakai dijual aja lah ya,” kata suami seraya menunjuk kardus microwave oven hadiah pernikahan kami.
“Eh jangan donk! Masa kado mau dijual,” ujar saya.
“Lah daripada nggak kepake mending dijual aja. Lagian kamu jarang pakai microwave ini.”
Begitulah percakapan saya suatu hari beberapa tahun yang lalu saat sedang beres-beres rumah kontrakan kami. Sebelum kami memiliki rumah baru, kami mengontrak di suatu rumah yang nggak begitu besar sehingga kalau ada barang-barang yang tidak terpakai biasanya kami buang, berikan ke orang lain, atau dijual. Nah, salah satu barang tak terpakai di rumah adalah microwave oven.
Microwave oven ini kami peroleh dari hadiah pernikahan. Alasan saya belum mau memakai microwave adalah bingung mau digunakan untuk apa. Soalnya saat itu saya nggak bisa dan terbiasa memakai microwave. Ibu saya dulu nggak pernah punya microwave. Pun selama hidup puluhan tahun sebelum menikah, saya nggak pernah menggunakan microwave. Jadi nggak heran kalau microwave hasil kado pernikahan teronggok begitu saja. Mau dipakai bingung pakainya. Dibiarin saja malah makan tempat dan bisa rusak nganggur. Serba salah memang.
Akhirnya saya browsing soal microwave oven dan kegunaannya. Salah satu kegunaan microwave oven adalah untuk mengembangkan adonan roti. Duh, kalau yang ini saya skip dulu deh soalnya saya belum bisa bikin roti-rotian. Jadi, saya maksimalkan di fungsi lainnya. Setelah membaca beberapa tulisan tentang microwave, akhirnya saya beranikan mencoba menggunakan microwave oven tersebut. Saya bahkan masih menggunakannya sampai sekarang untuk beberapa hal antara lain:
1. Memanaskan Makanan Beku
Saya biasa memasukkan makanan yang masih tersisa seperti rendang atau ayam kecap ke dalam kulkas. Keesokan harinya ketika mau memakannya kembali, makanan sudah beku atau dingin. Ketika akan dimakan kembali, tentulah lebih enak jika dihangatkan dan dicairkan kembali. Daripada ribet nyalain kompor, saya sih memilih buat memanaskannya di dalam microwave. Biasanya saya memanaskan makanannya sebentar saja dalam microwave karena memang saya nggak suka makanan terlalu panas. Dengan microwave, memanaskan makanan jadi nggak ribet, pakai banyak perabot, dan hanya butuh beberapa menit.
2. Mengembalikan tekstur kerenyahan camilan keripik
Kalau kegunaan yang satu ini saya peroleh tipnya dari ibu mertua ketika beliau memasukkan bertoples-toples lanting yang sudah tidak renyah ke dalam microwave. Kata ibu mertua saya, daripada menggoreng kembali lanting (atau camilan lain yang kriuk-kriuk) lebih baik panaskan atau masukkan sebentar dalam microwave. Setelah beberapa saat, memang tekstur lanting yang tadinya sudah alot kembali renyah dan enak dimakan. Selain renyah, kandungan minyak pada lanting pun menjadi berkurang. Sejak saat itulah saya jadi meniru cara ibu mertua saya untuk memasukkan camilan yang sudah tidak renyah dalam microwave. Dan, it works! Camilan seperti lanting, keripik, atau peyek bisa kembali renyah.
3. Melelehkan keju, cokelat, atau mentega
Sering banget saya menyimpan cokelat atau mentega di dalam kulkas yang menyebabkan mentega dan cokelat beku, keras, dan harus menunggu lama ketika mau dipakai atau dimakan. Nah, salah satu cara praktis untuk melelehkannya adalah dengan memasukkan cokelat atau mentega tersebut ke dalam microwave oven. Tak memerlukan waktu lama untuk membuat kedua bahan pembuat kue itu mencair. Saya juga biasanya menggunakan microwave untuk melelehkan keju seperti mozzarella atau quick melt. Keju ini biasanya saya gunakan untuk toping makanan kayak ayam geprek keju, mashed potato, atau roti bakar. Sensasi keju yang melting bikin nafsu makan bertambah, Dan ini bisa didapat hanya dengan menggunakan microwave.
4. Membuat mashed potato
Saya suka bikin mashed potato karena cuma ini cara yang paling praktis mengolah kentang mentah jadi makanan enak. Kalau sudah bikin mashed potato kebiasaan saya sebelum memakannya adalah memasukkannya terlebih dahulu ke dalam microwave oven agar ada sensasi panggangan dan agak gosongnya. Kalau mau lebih endeus dan menggoda, saya taburkan keju mozzarella dan masukkan kembali dalam microwave oven. Keju mozzarella yang telah dipanaskan jadi meleleh dan meler saat mashed potato ditarik.
5. Mensterilkan spons cuci piring
Suka geleuh alias jijik nggak sih lihat spons cuci piring yang lembab atau terus-terusan basah di dalam tempat sabunnya? Saya sih iya. Konon, spons basah tersebut jadi tempat tumbuh suburnya bakteri. Bayangkan kalau spons itu dipakai buat cuci perabot yang akan kita gunakan buat makan? Hiiii, bakteri pasti akan menempel di perabot itu. Untuk mengantisipasinya, seringlah mensterilkan spons pencuci piring. Caranya mudah kok, hanya dengan menggunakan microwave oven. Cukup masukkan spons basah ke dalam microwave yang sudah disetel dalam suhu tinggi selama 2 menit. Dengan cara ini, konon sebanyak 99% bakteri dapat dibunuh.
6. Membuat popcorn
Kalau untuk membuat popcorn menggunakan microwave, saya levelnya memang masih newbie. Biasanya popcorn yang saya pakai adalah popcorn kemasan yang bisa dibeli di supermarket. Caranya gampang, tinggal masukkan popcorn ke dalam microwave oven dan setting sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Nggak berapa lama, popcorn yang menurut saya rasanya nggak jauh beda sama popcorn bioskop pun jadi. Lumayan banget untuk menemani kita saat santai sambil menonton film di rumah, kan? Jadi nggak perlu repot-repot beli popcorn di bioskop deh.
Itu dia 6 cara saya memaksimalkan microwave oven hadiah pernikahan yang ada di rumah. Dengan cara itu, akhirnya si microwave berguna juga dan nggak jadi dijual.
Oh ya, buat kamu yang punya microwave, masih banyak kegunaan microwave oven selain 6 kegunaan di atas. Yang penting, kamu harus banyak baca tentang apa saja kegunaan microwave oven. Siapa tahu dengan coba-coba, kamu malah jadi bisa menemukan ide atau resep makanan baru yang diolah menggunakan microwave oven.
Sementara itu, buat kamu yang belum punya microwave oven dan pengen beli, jangan lupa perhatikan beberapa faktor sebelum membeli microwave oven. Beberapa hal seperti kapasitas daya listrik, tempat jual yang terpercaya, kegunaan, desain, sampai dengan harga microwave oven tentulah bisa jadi pertimbangan saat kamu akan membeli microwave oven.
Selamat berkesperimen dengan microwave oven-mu ya!