Malaysia adalah negara pertama saat saya menginjakkan kaki di luar negeri. Melihat Malaysia dan ibu kotanya, Kuala Lumpur, mengingatkan saya akan Indonesia. Pasalnya, Malaysia dan Indonesia memang punya kemiripan apalagi suasana kotanya.
Walaupun Jogja akhir-akhir ini banyak pemberitaan yang tidak mengenakkan, tapi kota ini tetap istimewa buat saya. Kalau pulang kampung, paling tidak sekali saja saya sempatkan ke Jogja buat sekadar jalan-jalan, staycation, ke tempat saudara, atau bersua dengan teman. Selain itu, Jogja punya magnet tersendiri buat saya karena di kota ini hampir semuanya ada dari tempat belanja hingga wisata.
Selama pandemi, saya nggak pernah sama sekali berniat staycation. Kalaupun pengen jalan-jalan, maunya yang sehari sampai dan nggak harus bolak-balik. Kalau ditanya kangen staycation nggak? Kangen lah, kangen banget malah. Pengen ngajakin Aqsa yang udah gede juga buat staycation dan pastinya akan membekas di dia. Soalnya Aqsa terakhir staycation itu pas umur 4 bulan.
Sebelum pulang kampung, Juni lalu, saya sudah punya segudang rencana. Pengen staycation di Jogja, menginap di glamping, camping di pingggir Waduk Sermo, jalan-jalan ke Magelang dan mampir ke Borobudur, ke tempat wisata baru yang mirip The Voyage di Kebumen, ke tempat saudara, dan masih banyak lagi.
Lebaran tahun ini saya sekeluarga memang nggak mudik, tapi setelah Lebaran kami memang berencana pulang kampung lama seperti yang sebelumnya. Awalnya kami berencana pulang berbarengan dengan adik ipar saya sekeluarga. Sayangnya, saya sakit dan harus dirawat di RS. Jadi aja, rencana pulang kampung saya sekeluarga mundur sampai kondisi saya fit.