Di Indonesia, jual beli mobil bekas bukan lagi barang yang aneh. Pasalnya, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan produksi mobil baru, memberikan efek pula terhadap jual beli mobil bekas. Hal inilah yang membuat pasar mobil bekas di Indonesia masih diminati dan menduduki peringkat pertama dalam penjualan di antara negara-negara ASEAN lainnya.
Bapak mertua dan beberapa saudara saya adalah contoh terdekat dari orang-orang yang tertarik membeli mobil bekas. Alasannya sih sederhana, masuk di budget. Iya, image membeli mobil bekas memang identik dengan harga yang ekonomis alias lebih murah daripada beli mobil baru. Tapi apa iya selalu begitu? Namun, jangan sepelekan membeli mobil bekas ya karena harus sangat jeli dan teliti membelinya. Salah-salah beli bukannya untung justru buntung.
Nah, untuk memberikan insight yang lebih lagi soal mobil bekas dan bagaimana cara pemilihan mobil yang tepat, Mobil 123 yang merupakan portal otomotif no 1 di Indonesia mengadakan diskusi bersama blogger mengenai “Mobil Bekas, Solusi Kebutuhan Anda” yang diselenggarakan di The Hook Resto, Jakarta. Acara ini dipandu oleh Indra Prabowo, Managing Editor Mobil123.com dan Otospirit.com. Tema ini pun dipilih agar konsumen lebih cerdas dan teliti dalam membeli mobil bekas sehingga tidak tertipu oleh para oknum pedagang yang nakal.
Sebelum memulai diskusi santai, Mr Joe Disch, Chief Finance Officer dari PT iCar Asia memberikan sambutan singkat pada para blogger yang hadir saat itu. Sementara itu, acara bincang santai tentang mobil bekas siang itu menghadirkan dua narasumber utama yaitu Halomoan Fischer Lumbantoruan yang juga Chief Operating Officer PT Serasi Mitra Mobil atau yang lebih dikenal dengan Mobil 88 dan Hendrik Wiradjaja sebagai Deputy Marketing Director PT Hyundai Motor Indonesia.
Cerdas Memilih Mobil Bekas
Indonesia merupakan pasar yang potensial dalam penjualan mobil bekas. Buktinya adalah Indonesia menempati posisi tertinggi dalam used car market jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan lainnya.
“Hal ini tidak dipungkiri karena mobil bekas memiliki kelebihan antara lain harga lebih murah, bisa langsung dipakai, serta tingkat depresiasi lebih rendah,” ujar Pak Halomoan Fischer Lumbantoruan atau yang biasa dipanggil Fischer ini.
1. Harga lebih murah ini biasanya menjadi alasan banyak orang mengapa memilih membeli mobil bekas. Karena statusnya yang pernah dipakai sebelumnya membuat harga mobil tentunya lebih rendah jika dibandingkan mobil baru.
2. Bisa langsung dipakai artinya konsumen nggak harus berlama-lama menunggu dokumen dari banyak pihak. Bandingkan dengan pengurusan surat saat membeli mobil baru. Belum lagi menunggu pengiriman mobil barunya. Bisa-bisa memakan waktu hingga sebulan. Kelebihan inilah yang biasanya dimanfaatkan orang jelang Lebaran atau arus mudik. Orang bisa beli dan bawa pulang mobil yang sudah dipilih secara cepat karena untuk keperluan tertentu misalnya mudik Lebaran.
3. Tingkat depresiasi lebih rendah. Mobil mengalami penyusutan terbesarnya di tahun pertama penggunaan. Setelah itu, angka penyusutannya semakin lebih kecil jika dibandingkan dengan pemakaian di tahun pertama.
Salah satu alasan banyak orang membeli mobil bekas memang soal harga yang masuk dalam budget. Akan tetapi, Pak Fischer mengingatkan bahwa membeli mobil bekas betul-betul harus jeli. Jangan tergiur hanya karena harga murahnya. Apalagi jika membeli dari perorangan yang belum kita ketahui rekam jejaknya dengan pasti. Salah-salah kita malah menanggung risiko buruk dari membeli mobil bekas yang ia jual. Berikut beberapa risiko dari membeli mobil bekas:
1. Mobil Disita – Sering banget kan kita dengar mobil jadi salah satu barang mewah yang sering digunakan sebagai alat pencucian uang dan disita sama KPK. Nah, kalau kita nggak jeli dengan status hukum suatu mobil bekas bisa-bisa mobil bekas yang kita beli disita sama pihak berwajib. Gigit jari deh kita.
2. Kerugian Material – Jangan salah kaprah, bentuk luar oke belum mengindikasikan mobil tersebut tak pernah mengalami kecelakaan atau terendam banjir. Kalau mobil sudah pernah terlibat tabrakan atau terendam banjir tidak disarankan untuk dibeli. Apalagi Pak Fischer mengatakan ruginya membeli mobil bekas tabrakan bisa sampai 30%. Kalau kita kecele dengan membeli mobil bekas yang seperti itu, buntunglah jadinya.
3. Ancaman Keselamatan – Terkadang ada oknum penjual yang tidak jujur misalnya mengatakan airbag-nya masih berfungsi padahal sudah nggak bisa bekerja. Ini memang terdengar sangat sepele tapi bisa menyebabkan hal yang fatal apabila nantinya pengendara mengalami kecelakaan.
4. Tidak Bisa BBN – Hal ini terjadi khususnya pada mobil-mobil yang bermasalah dengan kasus hukum. Mobil-mobil seperti ini biasanya dokumen-dokumennya sudah terblokir di Samsat.
5. Ancaman Pidana 6 Tahun – Kalau kita membeli mobil bekas yang tak ditelusuri historinya dan ternyata mobil tersebut adalah mobil curian, bisa-bisa kita dituduh sebagai penadah barang curian. Nah, kalau sudah begini siap-siap aja deh dengan ancaman pidananya.
Trus bagaimana biar kita bisa nyaman dan merasa aman saat akan membeli mobil bekas. Nah, beruntung banget nih Pak Fischer mau memberikan tips untuk membeli mobil bekas:
- Carilah mobil bekas di tempat dan penjual yang terpercaya. Saat ini ada banyak tempat terpercaya untuk membeli mobil bekas salah satunya adalah Mobil 88 ini.
- Jangan lupa cek ke Samsat apakah dokumen-dokumen mobil tersebut sedang mengalami proses blokir atau tidak. Untuk proses yang satu ini memang agak tricky karena biasanya proses blokir di Samsat pun lama prosesnya. Jadi memang harus sangat teliti dan sabar.
- Pilihlah mobil bekas dengan maksimal 5 tahun dari tahun pembelian.
- Cek interior mobilnya. Hal ini untuk mengetahui seberapa apik pemilik sebelumnya merawat mobilnya. Cek apakah ada sobekan atau bekas sundutan rokok di mobil, apakah mobil bau, dan lain sebagainya.
- Cek histori pemakaiannya. Jangan membeli mobil bekas yang sudah pernah kecelakaan atau terendam banjir. Kerugian materiil bisa lebih besar jika membeli mobil bekas yang seperti ini.
- Disarankan kita membawa orang yang mengerti soal seluk-beluk mobil dan onderdilnya. Hal ini untuk mengetahui masih seberapa bagus onderdil mobil tersebut.
- Minta perlihatkan buku servis mobilnya untuk mengetahui bagian-bagian mana saja dari mobil yang pernah diganti atau diperbaiki.
Membeli mobil bekas itu memang gampang-gampang susah. Kalau kita nggak mau menanggung risiko yang lebih banyak, saya sarankan sih mendingan beli di tempat penjualan mobil bekas yang sudah terpercaya. Salah satunya adalah Mobil 88. Mengapa Mobil 88? Karena Mobil 88 memiliki staf khusus yang dididik untuk melihat mobil bekas yang akan dijual. Staf ini sudah dididik sebelumnya untuk teliti melihat berbagai aspek kelayakan sebuah mobil bekas yang akan dijual.
Selain itu, pihak Mobil 88 juga akan meminta buku servis dari mobil bekas yang akan dijual. Hal ini dilakukan untuk pelacakan atau verivikasi catatan servis mobil ke bengkel-bengkelnya langsung. Mobil 88 pun nggak menerima mobil-mobil bekas kecelakaan atau terendam banjir untuk dijual di outletnya. Pak Fischer bahkan menjamin, salesnya nggak akan menutupi keadaan asli kendaraan karena di Mobil 88 kepuasan konsumen adalah yang utama.
Cegah Oknum Penjual Nakal dengan Hyundai Autosafe
Selain Mobil 88 ada pula tempat penjualan mobil bekas yang terpercaya. Hyundai Autosafe yang masih bernaung di PT Hyundai Motor Indonesia merupakan salah satu tempat yang menjual mobil bekas terpercaya dengan merk Hyundai. Hendrik Wiradjadja atau yang biasa dpanggil Pak Hendrik, Deputy Marketing Director PT Hyundai Motor Indonesia, mengatakan kalau keberadaan Hyundai Autosafe ini adalah untuk memberikan kepercayaan dan rasa aman pada pelanggan terhadap mobil bekas Hyundai.
Hyundai Autosafe merupakan salah satu program dari Hyundai i-Care yang salah satunya adalah 3 years buy back guarantee. Pak Hendrik menyatakan Hyundai telah memberikan penawaran garansi tiga tahun buy back tanpa batasan waktu, sebagai keunggulan dari membeli mobil bekas dari Hyundai. Hal ini pulalah yang jadi cikal bakal berdirinya Hyundai Autosafe. Berikut beberapa misi dari Hyundai Autosafe:
- Meningkatkan resale value used car Hyundai.
- Mendukung penjualan kendaraan baru (Trade In Program)
- Sebagai price setter untuk harga pasar Used Care Hyundai
- Memberikan alternatif yang baik bagi konsumen yang menginginkan used car Hyundai
Beberapa tipe mobil Hyundai untuk program Buy Back Guarantee ini bisa dilihat di tabel di bawah ini
Hyundai Autosafe yang berdiri dari tahun 2005 ini kini memiliki lima showroom di Indonesia, antara lain: Hyundai Cabang Simprug, Cibubur, Kalimalang, Soekarno-Hatta Bandung, dan Gatot Subroto Bali. Outlet Hyundai Autosafe ini tidak banyak karena memang konsen bisnis Hyundai adalah pada penjualan mobil baru. Namun, keberadaan Hyundai Autosafe juga tidak boleh disepelekan karena menjadi pendukung pelayanan dan perlindungan konsumen Hyundai Motor Indonesia.
Sama halnya dengan Mobil 88, Hyundai Autosafe mengutamakan kepuasan konsumen dalam pembelian mobil bekas merk Hyundai. Hyundai Autosafe tidak menerima atau menjual mobil-mobil Hyundai bekas kecelakaan atau terendam banjir. Saat penjualan mobil bekas pun, pihak Hyundai Autosafe juga mengecek nomer rangka mobil untuk mengetahui histori perbaikannya di bengkel-bengkel resmi Hyundai. Oh ya, Pak Hendrik menambahkan salah satu kelebihan membeli mobil bekas di Hyundai Autosafe ini adalah selama masih garansi 3 atau 5 tahun, mobil bisa diservis ke bengkel resmi Hyundai.
Jadi, gimana? Sudah tercerahkan kan perihal membeli mobil bekas ini? Yuk, jadi konsumen yang cerdas dengan teliti dan cermat membeli mobil bekas berkualitas.