Sejak resign, kurang lebih sudah hampir 2 tahun saya menjalani kesibukan sebagai blogger. Dalam 2 tahun itulah berbagai event saya ikuti. Pun beberapa grup baik komunitas atau grup chat yang terbentuk karena kewajiban menulis artikel sponsored post sementara juga saya ikuti. Namun, beberapa waktu lalu saya menyadari kalau saya belum punya teman akrab dari sesama kalangan blogger. Selama ini pertemanan saya hanya selintas lalu saja.
Dalam dunia nyata, teman akrab saya ya dia lagi dia lagi. Dia adalah teman-teman kantor saya yang dulu di TV One. Dari hang out, kumpul-kumpul, buka puasa bareng, jajan sampai jalan-jalan nggak jelas tujuan pun sama mereka. Walaupun hampir 2 tahun resign, saya ogah move on dari pertemanan itu, genk reporter di TV One.
Nah masalahnya kalau mereka sedang sibuk kerja (semuanya masih aktif kerja baik sebagai reporter atau non-reporter) dan saya pengen jalan-jalan maka gigit jarilah saya karena nggak punya teman. Tahu sendiri kan ada waktu-waktu reporter atau pegawai kantor yang nggak dapat diganggu gugat. Sementara saya yang jadi freelancer terserah mau menentukan jadwal sendiri.
(Baca juga: Menjadi Full Time Blogger dan Hidup yang “Pas-Pasan”)
“Ya kamu mainnya sama teman blogger kamu lah,” begitu kata suami saya beberapa waktu lalu.
Trus saya merenung dan baru menyadari kalau saya nggak punya teman blogger yang -paling nggak- intens whatsapp-an lah biar terlihat akrab. Nggak harus sampai sering main atau bahkan sampai curhat-curhatan, bahkan yang sering whatsapp-an personal aja jarang. Ada satu dua yang sering PM ke saya tapi untuk hal-hal yang diperlukan. Duh, menyedihkan amat saya ya. Mungkin karena saya orangnya susah move on dari zona nyaman pertemanan.
Namun semuanya berubah sejak beberapa minggu lalu. Berawal dari rencana ngetrip bareng ke Belitung hingga sampai sekarang ini akhirnya pertemanan saya sama Rian terus terjalin.
Awalnya, saya dan Rian hanya kenal karena kami sama-sama satu grup arisan link Blogger Perempuan. Jadi selama ini interaksi saya sama Rian ya cuma lewat grup dan nggak intens. Long short story, akhirnya saya berkesempatan juga ketemu Rian pertama kali di acara Blogger Day yang diselenggarakan Blogger Crony. Saya menyapa sama Rian yang saat itu ikut bersama suaminya, Tomi Purba, dan masih kental aroma pengantin barunya. Saya masih ingat kata-kata yang dilontarkannya saat itu.
“Kamu dihubungi Mbak Rien juga nggak buat ke Belitung?” begitu katanya.
Saya kaget campur senang. Kaget karena nggak nyangka couple blogger itu adalah Rian dan Tomi (Mbak Rien sebelumnya sempat bingung mencari blogger yang punya pasangan blogger juga) sementara senangnya karena orang yang diajak ngetrip bukan orang asing yang sama sekali nggak saya kenal. Memang, sebelum trip Belitung di Juli 2017 lalu saya sudah dari Bulan Februari dihubungi Mbak Rien -Katerina, www.travelerien.com- untuk couple trip ke Pulau Leebong dalam rangka program Valentine Day. Saya pernah tanya sama Mbak Rien siapa pasangan yang rencananya berangkat selain saya dan suami tapi ternyata masih dirahasiakan. Eh ternyata Rian bilang bahwa dia dan Tomi, kandidat pasangan lainnya.
(Baca juga: Warna-Warni Perjalanan ke Belitung (Part 1): Terjebak Banjir Menuju Belitung Timur)
(Baca juga: Warna-Warni Perjalanan ke Belitung (Part 2): Menerjang Badai saat Hoping Island)
Saat Blogger Day saya nggak banyak interaksi sama Rian karena dia masih nempel muluk sama Tomi, hahaha. Maklum, mungkin aura pengantin baru jadi mepet terus. Setelah itu kami pun lama tidak bertemu dan komunikasi kembali terjalin via grup arisan di whatsapp.
Momen saya dan Rian ketemu lagi adalah saat ada acara brand mesin kopi di Leon, Jakarta. Saat itu saya duduk dekat dengan Rian bahkan saya minta tolong difotoin sama dia buat postingan instagram. Lalu kami duduk bareng menikmati acara sampai akhirnya keluar sebagai pemenang livetwit. Kenangan menang livetwit inilah yang saya abadikan ceritanya di instagram.
(Baca juga: Tetap Kekinian Minum Kopi Ala Cafe dengan Dolce Gusto Piccolo Manual)
Setelah itu, sama seperti yang lalu-lalu, hubungan pertemanan kami pun terjalin biasa saja melalui grup-grup whatsapp sponsored post. Sampai akhirnya Mbak Rien membahas lagi rencana ke Belitung dan saya pun mulai japri Rian soal trip ke Belitung ini, mulai dari beli tiket, hotel, rencana extend, dan masih banyak lagi. Saat itu bahasa saya ke Rian masih kaku karena setiap memanggil dia pasti manggilnya “Mbak”. Kalau sekarang sih udah “Berb” alias “berbie”.
Momen ke Belitung pun jadi momen pertemanan kami terjalin lebih dekat. Satu pesawat, satu villa, satu kapal, sebelahan kamar hotel, makan bareng, seseruan bareng, sampai kedinginan bareng akhirnya membuat kami jadi akrab. Nggak hanya sama Rian, saya pun akrab sama suaminya, Tomi. Rian juga kenal dan akrab sama suami saya, Aji. Pribadinya yang supel ternyata nggak membuat kaku hubungan antara kami. Selain supel, Rian juga orang yang enak diajak nge-trip karena memang dia easy going dan jago koordinasi dengan banyak orang. Nggak heran juga kan kalau dia jadi bandar arisan link grup kami? hahaha.
Setelah trip berakhir, pertemanan kami pun tidak serta merta berakhir. Kami masih kontak-kontakan apalagi kalau mau datang ke acara yang sama. Iya, kebetulan beberapa kali saya dan Rian datang ke acara yang sama. Rian tetap supel dan akrab bukan cuma sama saya tapi juga suami saya. Saya pun tetap akrab sama Tomi, suami Rian. Karena kami sama-sama orang Jawa, komunikasi pun enak dan akrab dilakukan dengan Bahasa Jawa.
Dari sinilah saya akhirnya untuk pertama kalinya punya teman dekat dari kalangan blogger yang sering diajak japrian *throw confetti*. Nggak cuma japrian, saya dan Rian juga jadi jalan-jalan bareng sekadar dia menemani saya belanja kerudung atau saya menemani dia beli jambu, makan bakso bareng sambil cerita ngalor-ngidul, atau ketemuan sama teman-teman yang kami namakan “Genk Belitung”.
Rasanya senang sekali ketemu Rian yang ternyata emang sudah lama malang melintang jadi blogger. Apalagi saya kan blogger newbie banget. Saya juga jadi tahu banyak cerita-cerita yang terjadi sebelum saya jadi blogger. Semoga pertemanan ini terus berlanjut, bukan hanya pertemanan sebagai blogger tapi juga bisa bekerja sama kalau siapa tahu nanti di masa mendatang ada project, trip, atau pekerjaan yang menuntut kebersamaan lagi.
Yang mau kepoin Rian lebih dalam bisa colek aja di blog atau social medianya ya:
Blog: www.kulinerwisata.com
Facebook: Atanasia Rian
Instagram: atanasia_rian
Twitter: atanasia_rian
Featured photo by: Elton Satrianto (www.zonafotografi.com)