4 Kenangan Ikonik Tak Terlupakan saat Kuliah

4 Kenangan Ikonik Tak Terlupakan saat Kuliah

Masa kuliah adalah saat-saat yang cukup menyenangkan dan memorable bagi saya. Bayangkan aja, saya seorang anak kampung yang jarang ke kota besar tiba-tiba harus merantau sendiri ke luar kota dan ngekost untuk jangka waktu yang lama. Saya yang ndeso, harus beradaptasi dengan banyak mahasiswa yang rata-rata berasal dari kota besar. Sejujurnya, saat itu terasa sangat berat tapi nyatanya saya survive, bahkan sampai 6 tahun kuliah, haha.

Baca Juga:   Kenangan Masa Kecil Saat Ramadan, dari Palsukan Tanda Tangan sampai Jadi Asongan

Kisah saya saat kuliah diawali dari kostan. Saya yang nggak punya teman dan kenalan, harus tinggal sendiri di bangunan dengan banyak kamar yang isinya tidak saya ketahui. Insting hidup dan bertahan sebagai makhluk sosial membawa saya untuk mau berkenalan dengan teman-teman satu kost dengan harapan saya punya teman yang bisa diajak bicara.

Saya mulai dari tetangga sebelah saya, bernama Ilma. Dari situ, kemudian saya berkenalan dengan tetangga kost lain yang beda kamar dan lantai tapi sama-sama satu angkatan, angkatan 2005. Karena seumuran dan senasib, meski beda jurusan, kami merasa disatukan. Nggak butuh waktu lama, saya pun punya banyak teman kost dan akrab satu sama lain. Kami bahkan menamakan diri sebagai Citra’s Girls karena kost saya saat itu bernama Pondok Citra.

Masa ngekost saat kuliah adalah masa yang paling mengesankan. Saya sudah tidak tinggal bersama orang tua dan bisa bebas melakukan banyak hal. Apalagi label mahasiswa yang saat itu terdengar keren. Saya dan teman-teman melewati masa nakal yang nggak keterlaluan tapi kalau dikenang lagi justru lucu. Kami membuat memori dari hal-hal kecil yang kalau diingat saat ini mungkin ketawa-ketawa sendiri.

Kenangan Ikonik nan Memorable saat Kuliah

Suasana kuliah dan ngekost tahun 2005 dengan saat ini akan berbeda jauh. Saat itu internet belum semasif sekarang jadi kalau butuh internet harus pergi ke warnet. Social media juga belum semerebak saat ini karena hanya Friendster dengan nick name alay yang menemani kami. Pun dengan hiburan yang tidak segampang sekarang yang semuanya dalam genggaman. TV, radio, koran, dan majalah, dulu masih jadi media hiburan saya, anak kuliahan medio tahun 2000.

Baca Juga:   Nostalgia Social Media

Kalau mengingat masa itu, ada beberapa hal ikonik yang jadi kenangan tak terlupakan saat kuliah. Bisa jadi kalian yang baca juga akan mengiyakan ini karena masih mengalaminya. Berikut beberapa kenangan ikonik tak terlupakan saat masa kuliah saya dulu:

1. Radio, Hiburan Sederhana Sepanjang Hari

Saat ngekost, saya dibekali bapak dengan radio buat hiburan. Radionya pun yang kayak buat orang ronda, tunernya dari putaran yang digeser manual hanya untuk mencari channel. Karena TV adalah barang yang cukup mewah saat ngekost dulu, jarang yang punya unitnya di dalam kamar. Maka, radio pun menjadi hiburan hampir tiap kamar saat itu.

Channel favorit saya adalah Radio 99ers dengan jargonnya The Funky Funky Station. Sampai sini, sudah bisa nebak kan saya kuliah di mana? Hampir 24 jam radio menemani saya di kamar biar nggak kesepian. Radio hanya mati saat saya kuliah.

Saat itu, tetangga kanan kiri kamar saya hampir semuanya dengar radio. Kami jadi hafal lagu-lagu terkini saat itu khususnya lagu barat. Kami jadi hafal nama penyiar dan acaranya. Kami juga punya acara favorit masing-masing yang kalau pas kumpul bersama dengan teman kostan saling diceritakan satu sama lain. Obrolan kami jadi nyambung saat itu karena radio.

2. Musik di MP3  Player Paling Keren di Zamannya

Karena update lagu-lagu terkini dari radio, kami jadi sering cari MP3 lagu-lagu terkini buat didengarkan sendiri. Saat itu belum zaman Joox, Spotify, Youtube, atau hal semacamnya yang bisa digunakan buat mendengarkan musik. Dulu, kami mengandalkan Winamp dan WMP (Windows Media Player) untuk memutar lagu.

Trus lagunya dari mana? Beli MP3 bajakan yang satu CD isinya bisa puluhan bahkan ratusan lagu, wkwk. Jangan ditiru yaa, tapi inilah realitasnya dulu dari mahasiswa kurang dana. Dulu, beli CD album 1 artis/grup aja mahal banget, sementara MP3 bajakan hanya Rp 5ribu lagunya sudah segabrek.

Trus nyetelnya di mana selain komputer? Zaman dulu belum ada smartphone yang secanggih sekarang. Dulu, selain komputer saya punya MP3 player sekaligus flashdisk yang bisa buat memutar lagu. Kapasitasnya nggak banyak, hanya 256MB tapi sudah keren banget karena bisa dibawa dan didengarkan di mana-mana. Walaupun layar MP3nya hanya berupa tulisan penyanyi dan judul lagu, tapi kalau nyetel itu di jalan sambil pakai headset rasanya keren banget.

3. Telepon dari 3 Detikan hingga Free Talk sampai Pingsan

Kalau dipikir, pacaran zaman dulu itu mahal biayanya. Telponan aja dengan pacar yang providernya sama bisa mahal banget dan ngabisin pulsa, apalagi yang berbeda provider. SMS pun 350 rupiah biayanya dengan karakter terbatas sampai disingkat-singkat biar murah. Nggak kayak sekarang yang bisa akses aplikasi chat dari apa aja.

Kalau buat mahasiswa bokek kayak saya dan teman-teman, untuk memangkas ongkos pacaran yang besar biasanya kami mengandalkan promo telepon murah atau gratisan. Yang pertama adalah telepon 3 detikan. Buat yang pakai provider tertentu yang masih eksis sampai sekarang, pasti tahu program ini. Tiap telepon ke nomer dengan provider yang sama selama 3 detik, nggak akan mengurangi pulsa. Jadilah saat itu kalau telepon cuma 3 detik-tutup-3 detik-tutup, gitu aja terus sampai pembicaraan selesai. Yang diomongin apa? Apa aja tapi sepatah-sepatah alias per kata, wkwkwk.

Selain telepon 3 detikan, ada pula freetalk, gratis nelpon yang bisa dinikmati dari pukul 00.00-05.00 dari provider yang sama. Saat itu, teman-teman saya yang pacaran rela nggak tidur demi bisa puas ngobrol sama pacarnya yang mungkin cuma beda kostan atau bahkan beda kota. Alhasil, pas kuliah pada ngantuk. Bahkan ada teman saya yang sampai pingsan siangnya gegara free talk muluk setiap malam,

4. Solitaire, Game Seru Mengisi Kegabutan

Dulu, mahasiswa apalagi tingkat awal lebih banyak gabutnya daripada tugasnya. Jadilah dengan komputer seadanya, itu pula komputer teman saya yang bernama Ilma, kami main game yang ada di dalamnya. Game yang saya kenal saat itu ya Solitaire. Saya dan Ilma bahkan sering tanding main game itu, tanding menang-menangan dan paling cepat waktunya.

Sebelum kenal game online, Solitaire mengisi waktu-waktu saya saat itu. Ilma bahkan sampai meninggalkan kunci kamarnya kalau dia lagi pulang ke rumah demi saya bisa dapat hiburan dengan main Solitaire di komputernya. Maklum saja saat itu saya belum punya komputer.

Setelah belasan waktu berlalu, saya pikir game ini sudah tidak ada alias menghilang ditelan zaman dan tergerus sama game online yang lain. Ternyata saya salah. Solitaire masih ada dan sekarang bisa dimainkan secara online melalui situs solitaire.org. Jadi kita bisa memainkan game di mana saja lewat hape tanpa harus buka PC dulu.

Nostalgia Bermain Game di Website Solitaire

Berbagai games mengisi hari-hari saya saat kuliah. Biasanya teman-teman kostan akan ngumpul di kamar saya di tahun kedua kostan untuk bermain games. Semuanya karena saya udah punya komputer baru yang canggih dan terinstall berbagai game. Mereka bahkan sampai begadang demi memberi makan rasa penasarannya bermain game.

Nah, pas buka website Solitaire ini saya seperti membuka kenangan saat bermain game ketika kuliah. Ada game-game yang dulu sering saya mainkan dan saat ini masih jadi kesukaan saya, yaitu:

1. Solitaire

Solitaire tentulah jadi game favorit saya karena selain seru, game ini juga menyimpan sisi emosional karena mengingatkan saya sama teman, kostan, dan masa kuliah. Kalau penat, main game ini yang walaupun kelihatannya sederhana tapi cukup bikin refresh juga karena sambil mikir.

2. Zuma

Percaya atau nggak, dulu saya zuma pro player lho, haha, alias pemain zuma yang udah ahli banget. Saya bisa main zuma sampai pagi saking addict-nya. Dan sekarang lihat zuma bisa dimainkan secara online bahkan tanpa harus install dan buka PC itu menyenangkan banget. Gamenya pun bisa milih mau yang Zuma Ball atau Zuma Legend. Jadi kalau pas bosan atau lagi nunggu sesuatu, saya bisa mainkan zuma sambil menarik kembali ingatan saya tentang game ini di masa lampau.

3. Tetra Blocks

Nggak ngerti kenapa games tetris ini tuh nggak pernah membosankan. Kalau main ini di hape rasanya jadi kayak main gimbot pas zaman kecil dulu. Apalagi di website-nya dilengkapi juga dengan musik dan sound efek, jadi ingat masa kecil main gimbot bareng teman-teman.

4. Hidden Objects

Percaya nggak, mata saya pernah pedih dan jereng banget gegara mainan Hidden Objects pas zaman masih ngekost dulu. Saking penasarannya sama barang yang harus dicari, saya sampai rela nggak tidur padahal tinggal 1 atau 2 barang aja yang kurang. Kalau udah susah, sampai-sampai saya dan teman-teman kostan ‘gotong royong’ buat nyari barang yang emang belum ditemukan. Senagih itu emang game-nya, bahkan sampai sekarang.

Game sederhana bisa punya banyak makna. Seperti games yang ada di website Solitaire ini. Selain membawa saya pada kenangan zaman kuliah dan ngekost, game ini juga bisa jadi sarana untuk refreshing dan mengasah otak. Apalagi sekarang mainnya sangat mudah dan bisa dilakukan di hape. Kalau lagi sentimentil sama masa muda dan kangen teman lama, games ini bisa mengobati semuanya.

Kalau kalian, sukanya main game apa nih di website Solitaire?

 

 

7 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023