ratSalah satu keparnoan saya saat sudah punya anak adalah membawa anak ke luar rumah. Masalahnya di antaranya adalah karena saya yang masih kaku menggendong dengan alat. Aslinya sih karena saya masih hampir nggak bisa gendong. Tapi kan kasihan juga Aqsa kalau di rumah muluk. Dia butuh keluar rumah buat menikmati pengalaman dan suasana baru di hidupnya. Selama ini soalnya hidupnya 90 persen berkutat di kamar aja.
Mengajak Aqsa keluar rumah ini adalah bagian dari belajar adaptasi sebelum dia pulang kampung awal Februari nanti. Ya biar nggak kaget pas melihat keramaian dan dunia luar gitu. Plus biar melatih daya tahan tubuhnya di dunia luar. Sebenarnya sebelumnya saya udah pernah bawa Aqsa keluar rumah buat makan tapi di restoran dekat rumah. Bertahap sih, dari yang dekat trus semakin jauh, lama-lama terlatih buat yang jauh. Syukur-syukur kalau akhirnya bisa dibawa bareng ibuknya traveling.
Keluar rumah kedua kali ini bareng Aqsa adalah ke event blogger. Dengan berbagai pertimbangan panjang, akhirnya saya memutuskan membawa Aqsa buat ikut ke event blogger. Alasannya di antaranya adalah karena event memperbolehkan (bahkan merekomendasikan) buat membawa anak dan keluarga, dilakukan di akhir pekan jadi suami bisa ikut menjaga, dan disetujui sama suami. Faktor terakhir yang paling penting sih.
Tadinya ada ketakutan saya pas mau bawa Aqsa ke event blogger. Takutnya adalah Aqsa cranky, rewel, dan nangis lalu mengganggu teman blogger lain yang sedang konsentrasi atau malah acaranya. Selain itu, bawa anak apalagi masih bayi, yang ada di bayangan saya adalah rempong karena peralatannya banyak termasuk bawa stroller segala. Apalagi ini event pertama saya setelah melahirkan dan setelah hiatus hampir setahun di dunia event blogger. Rasanya deg-degan kayak jadi blogger baru, sampai-sampai saya pada pangling liat teman blogger yang lain.
Tapi kenyataannya adalah semua ketakutan yang saya pikirkan sebelumnya nggak terjadi. Aqsa jadi anak baik banget, masyaallah. Sepanjang acara nggak ada adegan drama rewel dan nangis walaupun saya tinggal sama bapaknya. Bahkan dia malah tidur dengan nyenyak di stroller walaupun nggak berada di ruangan yang dingin atau ber-AC. Hanya sekali saya keluar karena Aqsa popoknya penuh dan bajunya basah, lalu ganti, nenen sebentar, habis itu saya bisa melanjutkan mengikuti event dengan tenang.
Mungkin saya patut bersyukur juga karena event pertama yang saya ikuti ini termasuk ´ramah anak´. Karena terdapat ruangan khusus yang dibuat jadi ruang menyusui. Walaupun venue sedikit sempit dan ramai karena banyaknya peserta dan pengunjung tapi nggak membuat Aqsa jadi rewel. Yeaayyyy!! Misi membawa Aqsa ke event blogger pun berhasil. Ditambah lagi dia kooperatif banget pas disuruh foto. Ya Allah, gemesnya anak akuh!! #ibukmendadakalay.
Untuk misi membawa Aqsa keluar rumah kali ini, saya udah persiapan dari awal. Selain membawa perlengkapannya yang segambreng (baju ganti, diapers, tisu basah, tisu kering, dan lain-lain), saya juga bawa stroller biar anaknya nyaman dan juga saya nggak pegal gendong. Soalnya Aqsa udah 6kg, bok! Berat dan blenet kalau digendong, haha.
Selain itu saya harus ngubek lemari buat mencari baju putih dengan kancing depan buat akses menyusui. Soalnya acara ini memang ada dresscode-nya yaitu white touch of purple. Saya memang punya baju putih tapi jarang yang kancing depan. Setelah ngubek, saya pun memutuskan buat memakai kemeja putih yang saya pakai buat ospek pas masuk kuliah dulu. Jadul, bok! Untung masih muat dan nyaman sama saya. Intinya, saya harus patuh dresscode tapi juga tetap nyaman. Pun dengan Aqsa. Dia harus nyaman juga. Saya sih pakein dia jumpsuit aja yang ketutup kakinya biar hangat dan nggak usah pakai kaus kaki (karena kalau kaus kaki dipakai keluar rawan hilang salah satunya).
Malam hari sebelumnya, Aqsa juga saya tidurkan cepat. Padahal dia kan biasanya begadangan. Saya larang bapaknya buat begadang sama dia, haha. Takutnya kalau dia begadang trus paginya ngantuk jadi rewel deh. Alhamdulillah, si anak baik nurut tidur cepat dan pas event juga bobok nyenyak.
Pas event berlangsung, saya sedikit khawatir Aqsa akan rewel. Biar aman karena saya bisa saja bolak-balik keluar nengok Aqsa, saya rekam saja semua omongan talkshow. Jadi pas sampai rumah tinggal mendengarkan aja karena kalau nyimaknya sepotong-sepotong sayanya juga jadi bingung. Alhamdulillah, urusan yang satu ini juga beres.
Alhasil, misi membawa Aqsa keluar rumah untuk yang kedua kalinya pun berhasil (misi pertama bawa dia ke restoran suki & shabu dan dia dengan santainya bobo aja bebas rewel walaupun ruangan rada bau asap). Yeayyy!!! Nggak sabar menunggu misi keluar rumah selanjutnya sebelum akhirnya bawa Aqsa buat pulang kampung dan mungkin traveling.
Jadi, mau kemana kita selanjutnya nih, Sa?