Seru dan Menantangnya Travel Bloggers Gathering 2017 di Trizara Resorts Lembang

Seru dan Menantangnya Travel Bloggers Gathering 2017 di Trizara Resorts Lembang

Saya orang yang percaya kalau rezeki datang di waktu yang tepat. Rezeki apapun itu. Semuanya bermula ketika grup Whatsapp yang terdiri atas blogger-blogger yang pernah menginap di Trizara Resorts berbunyi tang ting tung, pertanda aktif kembali. Mas Rizal, pihak dari manajemen Trizara Resorts, yang juga tergabung di grup itu memberitahukan bahwa akan ada gathering blogger kembali di Bulan Januari 2017.

Penghuni grup lantas bersorak-sorai. Kami membuat daftar siapa saja yang bisa ikut. Saya termasuk di dalamnya. Tanggal pun telah ditunjuk yaitu 8-9 Januari 2017. Namun, seiring semakin dekat ke hari H ternyata banyak blogger yang mundur alias tidak bisa hadir. Gathering pun terancam ditunda, dibatalkan, atau diatur ulang kembali jadwalnya. Kalau saya sih masih tetap konsisten bisa hadir. Setelah grup mengalami kegalauan, akhirnya gathering pun dipastikan tetap berlanjut dengan syarat blogger yang tidak bisa harus mencari gantinya.

“Gathering kali ini lebih seru, banyak kegiatan outdoor-nya,” tulis Mbak Tiwi di dalam grup.

Wuiihhh, saya pun sudah mengira pasti lebih seru dari gathering sebelumnya. Soalnya gathering sebelumnya kan bertabrakan dengan bulan puasa, jadi nggak banyak aktivitas fisik yang bisa kami lakukan. Aktivitas outdoor yang belum sempat kami coba ‘dibalas’ saat gathering ini. Dan hati semakin membuncah kala Mbak Tiwi mengirimkan rundown acara di grup karena banyak kegiatan seru yang akan kami lewati.

IMG-20170105-WA0001

Saat hari H tiba, seperti biasa kami berkumpul. Kali ini kendaraan yang menjemput kami ke lokasi bukan ELF seperti pada gathering sebelumnya tetapi minibus. Kami pun berangkat pukul 09.00. Sayangnya, karena waktu itu Jembatan Cisomang masih dalam perbaikan maka bus pun tidak bisa lewat Tol Cipularang dan harus mengambil jalan melalui Purwakarta. Perjalanan pun jadi molor dua kali lipat waktunya. Bahkan rombongan sempat berhenti sebentar di suatu tempat untuk beli jajan dan ke kamar mandi. Saya membeli lumpia basah dan es cincau. Iya, perut kami sudah pada meronta-ronta soalnya. Untung pagi hari saya sempat sarapan bubur dulu.

Akhirnya rombongan blogger Jakarta pun tiba di Trizara Resorts pukul 15.00. Seperti biasa, kami disambut keramahan manajemen, lingkungan, serta udara. Rombongan blogger Bandung yang terdiri dari Bang Aswi dkk sudah sampai sejak tadi. Kami pun dipersilakan langsung makan santapan yang sudah dihidangkan. Ah tau aja nih kalau muka-muka kita muka-muka lapar. Sambil makan, kami semua ngobrol dan tentunya tak lupa foto-foto. Setelah makan, kami pun dibagikan kamar. Kali ini rombongan mendapat kamar di kompleks SVADA dimana kami bisa melihat matahari terbit kala pagi, birunya langit kala siang, dan citylight Lembang kala malam. Indahnyaa….

Oleh Mas Rizal kami diberi waktu 30 menit untuk ke kamar, meletakkan barang, dan istirahat sebentar. Setelah itu, kami diimbau segera ke atas, ke lapangan untuk melakukan hal-hal yang menantang. Wow apa ya?

Sekilas tentang Trizara Resorts

camp-room

Sebelum bercerita banyak tentang kegiatan selama gathering di Trizara Resorts, saya mau menceritakan kembali soal Trizara Resorts. Yah, sekedar mengingatkan walaupun pernah juga saya ceritakan di reportase blogger gathering sebelumnya. Sambil mengingatkan kembali lah yaaa.

(Baca juga: Merayakan Cinta dengan Glamping di Trizara Resort Lembang)

Trizara Resorts adalah glamorous camping (glamping) atau perkemahan mewah seluas tiga hektar yang terletak di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Trizara Resorts memiliki 50 fasilitas camping seperti hotel bintang lima dengan empat tipe camp rooms, yaitu NETRA(2 orang), NASIKA (4 orang), SVADA (4orang), dan ZANA (2 orang). Selain camp room, Trizara Resorts juga menawarkan berbagai permainan legendaris dan aktivitas outdoor yang menantang yang bisa dinikmati di sini.

Baca Juga:   Menjumput Keindahan di Pulau Leebong, Belitung

Berada di lokasi yang strategis di Lembang membuat akses dari Trizara Resorts sangat dekat ke beberapa tempat wisata seperti FarmHouse, Kampung Gajah, Kampung Daun, dan Sapulidi.Sama halnya dengan hotel, Trizara Resorts juga menawarkan fasilitas setara hotel seperti wifi, cafe, ruang rapat, fasilitas parkir, area merokok, ruang rapat, dll. Namun, yang menjadi nilai plus adalah keindahan hamparan pemandangan dan segarnya udara yang tersedia di sini.

Yang ‘Menantang’ di Hari Pertama

Waktu menunjukkan pukul 16.00 dan kami sudah berada di Plaza Trizara Resorts. Sebagai awalan, kami diajak untuk bermain fun games seru dipandu akang-akang yang dulu juga memandu kita bermain fun games di gathering 1. Walaupun sudah pernah bermain fun games, tapi tetap aja kali ini seru banget. Apalagi banyak blogger yang baru bergabung. Jadi tambah rame deh.

Setelah fun games, kami pun bersama-sama diimbau menuju lapangan di dekat tempat parkir. Kami akan melakukan panahan disana. Sebelumnya, kami diberi arahan terlebih dahulu soal memanah, bagaimana, apa yang harus dilakukan, dan apa yang harus dihindari. Wiihhh saya sih sudah membayangkan akan betapa gagahnya saya seperti BCL, Chelsea Islan, dan Tara Basro di film 3 Srikandi atau malah kayak Katniss Everdeen di Hunger Games.

Namun, ternyata eh ternyata memanah itu nggak gampang, Jenderal! Kalau kata Pak Jokowi di vlognya Kaesang, harus fokus. Iya benar memang harus fokus ke sasaran sambil memegang busur yang lumayan berat dan menarik sekuat tenaga anak panah. Walaupun sudah merasa maksimal tapi sering anak panah nggak tepat sasaran. Atau malah kadang cuma kayak kelempar dengan jarak pendek begitu saja.

udah kayak Katniss Everdeen belum?
udah kayak Katniss Everdeen belum?

Belum selesai saya belajar mengarahkan anak panah karena bergantian dengan yang lain, rombongan pun sudah dihadapkan pada sesuatu yang lebih menantang: ARCHERY BATTLE. Iya, battle memanah seperti halnya paint ball tapi ini menggunakan senjata panah. Sebelumnya, kami sudah dikelompokkan menjadi empat team dan setiap pertandingan diikuti oleh dua team. Saya masuk dalam team pertama jadi dengan modal bisa-bisa nekad, hayuklah ikut saja.

Sebelum battle kami harus memakai pelindung tubuh dan kepala. Peraturan archery battle adalah lawan akan dinyatakan mati jika terkena panah. Sementara akan hidup lagi kalau teman satu team berhasil memanah titik point yang ada di tengah. Team saya sebelumnya sempat atur-atur strategi walau dalam waktu singkat. Nah, giliran main ya sudahlah brat-bret-brot aja. Strategi menguap karena rasa panik dan ketakutan terkena panah lawan, haha.

persiapan archery battle

archery-battle

serunya archery battle
serunya archery battle

Archery battle ini nggak mudah karena kita harus membagi konsentrasi antara memungut anak panah, menyelamatkan diri, memanah lawan, serta memanah poin. Di bagian rebutan anak panah saja saya sudah jatuh dan lecet di dengkul. Sementara yang lainnya juga ada yang lecet di tangan karena terjatuh. Bahkan Mbak Alaika sampai harus merelakan tangannya lebam biru dan bengkak karena berkali-kali terkena jepretan tali panah.

Di akhir pertandingan, team saya menang. Yeaayyy. Karena masih ada sisa waktu, siapa pun boleh battle lagi satu kali. Saya yang masih penasaran akhirnya mencoba lagi. Memang betul, archery battle ini nagih-nagih menantang, haha. Biar kata jatuh tersungkur berkali-kali tapi tetap saja seru.

Kami mengakhiri kegiatan memanah saat matahari tenggelam. Sementara saya dan beberapa orang lain asyik memanah, ada pula yang asyik piknikan di Netra Garden. Wiihh seru banget. Tujuh bulan nggak ke Trizara Resorts ternyata banyak kemajuan. Salah satunya perlengkapan piknik di Netra Garden yang makin ciamik. Sayang banget saya melewatkan acara piknik itu. Tapi tak apalah, toh saya tetap senang karena bisa bermain panah sepuasnya.

Baca Juga:   Menikmati Cita Rasa Street Food Thailand di Thai Alley

Setelah mandi dan istirahat, malamnya kami pun berkumpul di Terrace Cafe untuk makan malam dan barbeque-an. Lembang malam itu tak begitu dingin jadi saya tambah semangat deh. Apalagi kami malam itu juga ditemani berbagai permainan yang disediakan Trizara Resorts seperti zenga. Yang lebih menyenangkan adalah makanan yang dihidangkan malam itu enak-enak semua. Sungguh! Dari mulai satai udang sampai jagung rebus manis. Sungguh, nggak terasa dinginnya Lembang seperti yang sebelumnya. Apalagi ada juga bandrek yang dihidangkan dalam deretan minuman. Menambah sempurnanya hidangan.

barbeque

IMG-20170108-WA0027

lezatnya menu barbequ di Trizara Resorts (Credit foto: Katerina S)
lezatnya menu barbequ di Trizara Resorts (Credit foto: Katerina S)

Malam belum berakhir ketika kami mengakhiri makan malam. Setelah makan malam, kami masih menyempatkan untuk acara api unggun dan marshmellow bakar di area bonfire yang letaknya di bawah. Sambil menikmati marsmellow bakar, kami pun bercerita satu sama lain. Tak sempat selesai semua rombongan bercerita Mas Rizal terpaksa harus mengakhiri sesi ini lebih awal karena kita sudah masuk jam istirahat untuk menyambut esok hari. Iya, esok hari katanya kegiatannya lebih menantang. Apakah itu?

Yang ‘Menantang’ di Hari Kedua

Pagi itu saya bangun pukul 05.00. Lembang terasa sangat dingin saat pagi hari. Pagi itu, niatnya saya mau melihat sunrise seperti pada gathering sebelumnya. Sayangnya, matahari tertutup awan jadi sunrise-nya nggak kelihatan. Untuk menghibur hati dan daripada tidur lagi, saya pun foto-foto saja dengan, ehm… suami. Iya, gathering kali ini saya masih sama suami juga jadi enak deh walaupun nggak sekamar.

Setelah hari sudah agak terang, saya berjalan ke atas. Saya penasaran mencoba trampoline, arena permainan yang pada gathering sebelumnya belum ada di Trizara Resorts. Ternyata seru juga main trampoline karena selain bisa melepaskan energi negatif juga membuat badan jadi gerak. Kan memang seperti olahraga loncat-loncat. Hanya saja ini lebih seru. Oh ya, trampoline di Trizara Resorts ini aman kok. Bisa dimainkan oleh orang dewasa maupun anak-anak.

Selesai main trampoline, saya lihat masih banyak blogger yang sibuk foto-foto baik di dalam ataupun di luar tenda. Suasana dan pemandangan yang indah di Trizara Resorts memang sayang untuk tidak diabadikan dalam jepretan kamera. Sementara saya sudah siap dengan kostum untuk Zumba. Iya, pagi ini jadwal pertama memang Zumba dan kayaknya saya yang paling excited, haha. Soalnya saya emang suka banget Zumba.

olahraga dengan main trampoline di Trizara Resorts
olahraga dengan main trampoline di Trizara Resorts
zumba pagi-pagi bikin semangat
zumba pagi-pagi bikin semangat (Credit photo by Katerina S)

Awalnya sangsi akan banyak yang ikut Zumba. Padahal saya sudah semangat 45. Eh ternyata setelah musik mengalun, satu per satu pada ikutan. Malah kebanyakan blogger-blogger cowok yang paling semangat lho. Emang seru nggak ada matinya deh. Sampai keringat bercucuran dan nafas engap-engapan juga hajar terus.

Selesai Zumba, kami pun menuju Indriya Cafe untuk sarapan. Rasanya segar sekali pagi-pagi menikmati sejuknya Lembang, olahraga, lalu sarapan bergizi. Bekal yang pas untuk membangun mood di pagi hari. Apalagi setelah sarapan ada klimaks dari semua kegiatan menantang yang kami ikuti di Trizara Resorts. Apa ya kira-kira?

Tepat pukul 09.00 kami dikumpulkan untuk bersiap OFF-ROAD. Yeaaayyy. Ini adalah first time saya off-road. Konon, medan yang dilalui menantang. Rute yang akan kami lalui adalah Kebun Teh Sukawana-Cikole-Jayagiri. Sebelum off-road dimulai pun kami diberi arahan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama off-road. Kami dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok bebas menentukan mau naik mobil yang mana. Sebelum off-road dimulai, kami nggak lupa foto dulu. Saya dan beberapa orang teman duduk di bagian belakang. Sementara Mbak Nurul Noe yang lagi hamil muda duduk di bagian depan.

Baca Juga:   Sekelumit Cerita dari Festival Tanjung Lesung 2017
sebelum off-road foto dulu
sebelum off-road foto dulu

Pas lewat jalanan Lembang kami masih santai dan bisa cekikikan. Memasuki kebun teh Sukawana kami mulai takjub. Hamparan kebun teh terbentang bak permadani berwarna hijau. Saya nggak lupa membidikkan kamera ke arah hamparan kebun teh tersebut.

Setelah kebun teh, kami disuguhi dengan sejuknya udara Hutan Pinus Cikahuripan. Seperti tahu kata hati kami, pemandu off-road pun menghentikan rombongan dan memarkirkan jeep. Kami tak melewatkan kesempatan ini untuk mengambil momen dan berfoto. Mumpung di hutan pinus, kan biar ala-ala kayak foto di Korea sambil menikmati udara hutan pinus yang segar.

Puas berfoto di hutan pinus, kami pun melanjutkan perjalanan. Bagian ini adalah klimaksnya klimaks alias yang paling-paling menantang. Bagaimana tidak, soalnya kami dihadapkan pada jalanan terjal berbatu. Bukan hanya jalan terjal berbatu, kami juga melewati jalur off-road yang sempit yang hanya bisa dilewati oleh satu mobil. Di kanan kiri kami adalah tanah-tanah ditumbuhi pepohonan yang seolah menjadi dinding pembatas jalur off-road yang ditempuh.

Trus gimana rasanya? Ngeri-ngeri sedap lah. Kami digoyang-goyang di dalam mobil. Kata bapak sopir yang membawa kami, medan ini akan lebih seru kalau pas hujan karena saat hujan tanah akan becek dan lembek sehingga laju kendaraan lebih berat. Lebih menantang, ujarnya. Tapi segini mah juga sudah menantang buat kami. Kami sampai harus teriak ketika mobil miring ke salah satu sisi bahkan nyaris jatuh. Lebih ekstrem lagi, di tim yang lain bahkan ada anggotanya yang menikmati goyangan ini dengan cara yang ekstrem yaitu dari atas mobil. Memang benar-benar nekad, hahaha.

off road lembang

hutan pinus cikahuripan

jalur off road

Dalam perjalanan ini kami berhenti di beberapa titik. Karena alasan waktu yang sudah siang dan cuaca yang ditakutkan tak bersahabat, pemandu terpaksa harus mengakhiri rute di Benteng Sejarah Belanda, Cikahuripan. Walaupun begitu kami sudah senang. Apalagi saya, ini pengalaman pertama dan sungguh berkesan. Bisa ikut off-road bersama rombongan blogger dan manajemen Trizara Resorts. Kalau bukan karena Trizara Resorts, mungkin saya belum merasakan menantangnya off-road di tengah hutan.

Pulangnya, kami melewati rute yang sama. Masih dengan teriakan-teriakan heboh tapi kali ini sudah lebih kalem. Duh, rasanya nggak mau mengakhiri sesi off-road ini. “Nggak mau pulang, maunya digoyang” itulah kalimat yang tepat untuk melukiskan. Digoyang di medan yang menantang dalam mobil jeep. Setelah medan terjal dilalui, beberapa orang di tim saya malah enak menikmati angin sepoi-sepoi hutan. Mereka malah tertidur setelah off-road hingga kembali ke Trizara Resorts.

terima kasih Trizara Resorts atas jamuan dan pengalaman yang tak terlupakan
terima kasih Trizara Resorts atas jamuan dan pengalaman yang tak terlupakan

Selesai off-road, kami kembali ke camp room. Beberapa orang memilih langsung makan siang tetapi saya memilih bebersih dulu. Muka rasanya sudah tebal karena debu. Selesai bebersih dan packing, saya pun makan siang dan ternyata Indriya Cafe sudah sepi. Tinggal saya, Atre, dan Afifah yang belum makan. Kami bertiga memang satu kamar. Untunglah, makanan masih banyak dan karena sudah sepi maka saya bisa mengambil sepuasnya, hahaha. Sayur asemnya Trizara Resorts juara bangeeettt. Selama menginap di sini, sangat puas dengan makanannya yang enak-enak banget.

Duh, rasanya mellow banget ketika harus pamitan sama pihak Trizara Resorts. Dua hari menginap yang tak terlupakan dan kami pun harus kembali ke ibukota diiringi rintik kecil hujan. Terima kasih Trizara Resorts. Dua kali menginap di sana benar-benar amat berkesan.

Untuk yang penasaran apa dan bagaimana kegiatan saya dan para blogger di sana, bisa simak video di bawah ini ya.

ratna dewi

 

 

 

Note: Terima kasih teman-teman travel bloggers, beberapa fotonya saya pinjam ya untuk postingan blog ini.

39 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023