Posts Tagged ‘keguguran’

Rasanya Jadi Narasumber di Program Ayo Hidup Sehat TV One

Rasanya Jadi Narasumber di Program Ayo Hidup Sehat TV One

Tampil di TV memang bukan perkara baru lagi buat saya. Tsaaiiillaahh, kalimat pertamanya minta banget ya, haha. Tapi benar kok, bukan hal asing lagi. Saya malah cenderung nggak suka eksis di televisi makanya saat jadi reporter paling malas kalau disuruh on-cam. Namun, tampil di TV kali ini beda. Dengan status yang berbeda akhirnya saya bisa tampil di televisi sebagai narasumber.

Continue Reading
21 Comments

Ketika Mantan Reporter Diwawancara

Ketika Mantan Reporter Diwawancara

Saat masih jadi wartawan dulu, salah satu cita-cita saya bukan mewawancarai seseorang misalnya presiden, artis, atau orang-orang besar lainnya. Cita-cita saya justru ingin diwawancara, dalam artian yang positif ya. Bukan diwawancara pakai rompi orange, kalo yang itu sih amit-amit jabang bayi. Remeh memang sih, tapi buat saya keren aja kesannya jadi orang yang dikejar-kejar wartawan untuk diwawancara.

Continue Reading
42 Comments

Ketika Mereka Bertanya “Kapan Punya Anak?” pada Perempuan yang Pernah Keguguran

Ketika Mereka Bertanya “Kapan Punya Anak?” pada Perempuan yang Pernah Keguguran

Dalam delapan tahun terakhir ini rupanya pertanyaan dengan kata “kapan” sangat sering terdengar di kuping saya. Mulai dari kapan lulus, kapan kerja, kapan nikah, kapan punya rumah, kapan beli mobil, sampai kapan punya anak. Trus gimana rasanya? Buat sesekali sih oke, tapi kalo pertanyaan yang sama diulang-ulang mulu kok ya kesannya jadi bosan dan ganggu ya.

Continue Reading
38 Comments

Nyinyir

Nyinyir

Per akhir September ini saya akan resmi resign. Resign? Iya resign dari kantor yang sekarang. Trus mau kerja dimana? Di rumah, jadi istri rumah tangga dulu sementara. Daaann mengambil keputusan buat resign tanpa ada pekerjaan pengganti itu berat. Selain saya harus memikirkan kegiatan apa yang akan dilakukan setelah di rumah nanti buar nggak bosen, tapi juga harus tutup kuping tebal muka menghadapi orang yang nyinyir.

Orang yang nyinyir itu nyebelin ya. Iya nyebelin karena rata-rata dari mereka komentar tanpa memberi solusi. Adaaa saja yang komen tentang keputusan saya. Segala sesuatu dianggap salah. Ada juga yang tanya dengan nada nyinyir. Pokoknya nyebelin. Dan akhirnya mereka ngga pernah kasih solusi atas apa yang saya alami.

Continue Reading
0 Comments

Syukurku Berkahku

Syukurku Berkahku

Semenjak November 2014 lalu hidup saya jadi drama. Sayanya juga sedikit jadi drama queen. Tapi, kehilangan berkali-kali membuat saya lupa rasanya bersyukur. Kehilangan berkali-kali membuat saya tidak bisa melihat berkah kecil yang mungkin saja hal itulah sumber kebahagiaan.

November 2014 saya kehilangan Azka, anak saya yang berusia 24 minggu dalam kandungan. Betapa tidak terguncang, karena saya, dan juga suami tengah berada di puncak kebahagiaan. Ini kehamilan pertama setelah menunggu 11 bulan pernikahan melalui program hamil. Dan kala itu saya benar-benar terguncang. Harapan saya, harapan kami hilang.

Continue Reading
0 Comments