Ini bukan mudik pertama di hidup saya. Tapi mudik kali ini terasa berbeda. Ini mudik pertama setelah saya menikah, mudik setelah hampir empat tahun tidak merasakan hangatnya berlebaran bersama keluarga. Ini mudik pertama saya sebagai seorang istri, mudik pertama bersama suami. Ini mudik pertama juga dimana waktu mudik dibagi untuk dua keluarga.
Mudik ini sebenarnya sudah direncanakan dari jauh-jauh hari karena tiket sudah niat dipesan dari H-90. Kami memang sengaja mau naik kereta, karena kemudahan akses ke rumah yang tinggal turun udah sampai rumah (karena rumah belakang stasiun). Selain itu ngga pernah kepikiran mudik via jalur darat (naik bus atau bawa mobil) mengingat pengalaman orang-orang yang butuh sampai berpuluh-puluh jam di dalam mobil. Trus ngga kepikiran juga naik pesawat karena buat sampai ke rumah harus nyambung lagi naik kereta, capek.