Akhirnya setelah ditunggu-tunggu kehamilan ini memasuki usia 24 minggu juga alias 6 bulan, yeaaayyy!!! Sempat sedikit was-was sih karena masih menyimpan sedikit trauma hamil Azka. Iya, karena di minggu-minggu ke 24 itulah dulu Azka tiba-tiba hilang detak jantung dan saya takut kalau tiba-tiba dejavu. Takutnya pakai banget-banget, tiap hari merasa deg-degan. Si baby nggak gerak sebentar aja udah rada kalut.
Sebenarnya nih, dari dalam lubuk hati yang paling dalam, pas Prof Jacoeb bilang dan merekomendasikan buat periksa gigi saat perut saya suka kencang-kencang saya rada skeptis. Apa iya sesepele masalah gigi bolong bisa bikin kontraksi dini? Karena perasaan saya gigi saya udah nggak ada yang bolong. Memang sih hampir semua geraham tambalan semua, tapi saya rajin buat nambal gigi yang bolong. Nggak sampai berlarut-larut sampai bolongnya parah atau bahkan sampai bikin sakit gigi.
Setelah melewati trimester pertama yang penuh dengan rasa deg-degan dan masih tersisa sedikit trauma, akhirnya kehamilan ketiga ini memasuki babak baru yaitu trimester kedua. Yeaayy *throw confetti*
Memasuki awal trimester kedua, Prof Jacoeb pun memberikan rujukan untuk melakukan pemeriksaan USG 4 dimensi. Pemeriksaan USG 4D ini bukan serta merta, di awal periksa kehamilan Prof Jacoeb sudah bilang kalau masuk usia 13 minggu bakalan ada pemeriksaan USG 4D untuk mengetahui secara detail tentang janin. Namun karena waktu periksa dengan usia kandungan 13 minggu terlalu dekat (pas periksa terakhir ke Prof di usia kandungan 12 minggu), maka pemeriksaan USG 4D pun dilaksanakan di minggu ke 14.