Hidup kadang disadari atau tidak penuh dengan drama. Atau terkadang seperti sinetron. Begitulah hidupku akhir-akhir ini. Ya, penuh dengan drama dan air mata.
Setelah Azka pergi, hal yang paling terasa adalah kesendirian. Iya sendiri, menyadari bahwa aku sudah tidak bersama Azka lagi itu pahit. Sendiri, hampa, sepi. Dan drama itu dimulai ketika aku mendapatkan cuti tiga bulan. Tiga bulan, mungkin waktu yang begitu sempit untuk seorang ibu cuti melahirkan. Iya, cuti melahirkan anak yang selamat. Sementara aku? Cuti melahirkan anak yang telah tak bernyawa.