“Hai, Ibu,” sapanya sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya ketika aku muncul dari balik pintu.
Sore ini, dia masih seperti tadi pagi. Tersenyum riang setiap melihatku. Wajahnya bersinar. Yang membedakan hanya bajunya. Sore ini dia tak lagi memakai seragam sekolahnya. Tapi air mukanya selalu sama, selalu bercahaya. Dia berlari menghambur ke arahku.
“Aku sayang ibu,” ucapnya sambil mencium pipiku berkali-kali.