Rahmat menyesal dan meminta maaf kepada Lastri karena keputusannya untuk berpindah ke Janadriyah, Riyadh, malah berbuah petaka. Sementara Lastri hanya menangisi kontraksi perutnya yang semakin hebat. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit Dallah. Rahmat menatap layar ponsel dengan gambar Baitullah di wallpaper-nya. Ia merutuk dan menyalahkan dirinya sendiri: “Andai saja waktu itu aku enggak pindah, kejadian ini tak perlu terjadi.”