Sejak punya anak, playground tuh jadi salah satu tempat yang sering buanget dikunjungi keluarga kami. Tapi karena harga playground di mall rata-rata 100ribuan ke atas yang bagi saya notabene mahal, biasanya saya cari playground murah meriah yang menyatu dengan resto atau supermarket. Salah satunya playground yang satu ini, yang desainnya lucu banget dan masih baru pula, Wuffy Space Raya Bintaro.
Saya tahu playground ini karena viral di akun ibu-ibu yang suka mereview tempat main anak. Videonya bertebaran dan ternyata playground ini juga baru saja dibuka. Nggak heran kalau udah viral soalnya pas buka harganya masih promo karena masih trial. Nah, waktu saya menulis artikel ini, harga playground sudah harga normal. Tapi walaupun normal, menurut saya masih murah kok untuk ukuran playground di Tangsel.
Wuffy Space Raya Bintaro lebih tepatnya terletak di Ciputat, Tangerang Selatan. Nggak susah kok buat menemukan tempat ini karena berada persis di pinggir jalan. Hanya saja kita harus lebih jeli aja karena tempatnya masih baru dan agak menjorok ke dalam, jadi kudu lihatin benar-benar rukonya yang mana. Soalnya pas saya ke sana sempat nyasar ke rumah orang alias sebelahnya, wkwk. Padahal udah masuk ke gerbangnya. Untung satpam rumahnya baik, dia mau ngasih tahu bahkan mengarahkan mobil saya buat mundur ke tempat yang dituju.
Setelah memarkirkan mobil, kami pun menuju ke pintu masuk yang nggak jauh dari parkiran. Ketika masuk, kami disambut oleh toko yang menjual mainan edukatif yang sepertinya masih 1 brand dengan playground dan restonya. Di toko itu pula terdapat kasir tempat untuk bertransaksi menuju ke playground dan resto.
Ketika di kasir, kami ditanya apakah sudah reservasi. Kami jawab belum. Mbak kasir agak sedikit ragu karena kalau belum reservasi takutnya tempat duduk habis. Tapi kami bilang nggak mau makan, cuma mau main di playground. Akhirnya kami pun diperbolehkan dan ditanya mau main untuk berapa lama. Kami memutuskan untuk main 2 jam agar Aqsa puas.
Berikut harga tiket main di playground-nya:
Senin-Kamis: 45.000 (1 Jam) / 65.000 (2 Jam)
Kamis-Minggu: 75.000 (1 Jam) / 90.000 (2 Jam)
Anak 0-8 bulan: free ticket
Pendamping: free ticket
Setelah bayar, anak akan diberi sticker yang harus ditempel di baju. Sticker berisi nama sama durasi waktunya.
Main di Playground Outdoor Wuffy Space Raya Bintaro
Setelah masuk ke area playground-nya, uuugghh jangan ditanya betapa gembiranya Aqsa. Tempat yang dia jelajahi pertama kali adalah playground outdoor. Di sana ada mainan kayak perosotan, panjat dinding mini, beberapa mainan edukatif, sepeda, sampai pancing-pancingan.
Dari semua mainan, Aqsa paling suka sama perosotan dan mainan pasir. Berhubung sore itu agak ramai dan perosotan lumayan ngantri, jadi Aqsa main pasir aja. Dia kalau udah main pasir emang bisa asyik sendiri. Apalagi kalau pasir-pasirannya ada mainannya.
Sore itu pas banget juga jamnya ada kelas di playground. FYI, setiap jam-jam tertentu, di tempat ini tuh ada kelas. Dan sore itu ada kelas dancing. Kakak-kakak yang ngawasin akan ngajakin anak satu per satu untuk ikut kelasnya dan Aqsa sore itu nggak mau karena lagi asyik main pasir. Tapi dia bisa lihat kelasnya dari tempat dia main pasir.
Kelas belum dimulai, gerimis merintik. Akhirnya peserta bubar. Aqsa juga ikutan bubar. Eehhh tapi dia malah menuju ke tempat pancing-pancingan ikan. Btw, di video-video tentang Wuffy Space yang pernah saya tonton, di tempat ini tuh terdapat semacam kolam panjang untuk anak-anak main. Bukan kolam renang sih, cuma kolam air aja. Sayangnya, pas kami ke sana kolam air ini udah ditutup pakai rumput sintetis trus diberi mainan pancing-pancingan sama gawang kecil buat main bola anak di atasnya.
Sayang banget sih kolamnya jadi ditutup. Entah karena apa. Bisa jadi karena membahayakan buat anak bayi atau terlampau kotor karena banyak pasirnya. Soalnya sebelum ke Wuffy Space Raya, saya sempatin baca google review dulu dan ternyata banyak yang protes kalau kolamnya kotor dan banyak pasir. Nggak heran sih karena arena bermain pasir ada di dekat situ dan bisa aja pasirnya dimainin anak-anak dengan cara dimasuk-masukkin ke dalam kolam.
Selain kolam air ini yang ditutup, perosotan panjang yang menghubungkan lantai atas ke area playground outdoor juga ditutup dan diberi tulisan larangan saat itu. Yah, intinya nggak bisa dipakai sih. Agak kecewa sih saat itu karena perosotan panjang ini tuh jadi semacam ikonnya. Hanya saja menurut saya emang agak membahayakan kalau ada anak di bawah usia 3 tahun yang main di situ karena terlalu curam. Dilematis memang.
Hanya sebentar Aqsa main pancing-pancingan karena bosan dan di rumah dia juga udah punya. Akhirnya dia pergi ke keramaian di ruangan sebelah ruangan toko yang jual peralatan mainan edukatif. Rupanya di situ ada dancing class yang tadi bubar karena gerimis. Dancing class udah dimulai dan karena Aqsa ikutan nyanyi-nyanyi, saya masukin aja dia ke barisan. Eh lama-lama dia mukanya bete karena ternyata Aqsa yang paling besar di sana. Lainnya tuh anak-anak piyik batita, haha. Akhirnya dia undur diri aja trus saya ajakin main di playground indoor-nya.
Main di Playground Indoor Wuffy Space Raya Bintaro
Masuk ke playground indoor Wuffy Space Raya, anak-anak harus memakai kaus kaki. Wajib hukumnya! Tapi kalau pendamping sih nggak. Dan begitu masuk ke tempat ini, Aqsa sueneeeng banget meskipun sore itu ramai banget pengunjungnya.
Di playground outdoor ini ada berbagai permainan. Yang paling pertama area mini playground. Di sini ada halang rintang sederhana dari kayu. Di bawah halang rintangnya, ada minikolam mandi bola. Sayangnya, nggak ada perosotannya di halang rintang ini. Padahal biasanya perosotan itu sepaket sama halang rintang. Adanya justru panjat-panjatan dinding.
Kayaknya sih, ini mah analisis sotoy saya aja, papan yang harusnya buat perosotan diubah fungsi jadi untuk panjat dinding. Karena, lagi-lagi saya baca review, perosotan kayu yang ada di halang rintangnya terlalu curam dan membahayakan. Ada anak pengunjung yang hampir jatuh kejedag di sana. Makanya mungkin diantisipasi biar lebih aman dalam bermain.
Masih di area playground indoor, ada pula area pretend play yang cukup luas dan permainannya cukup banyak sebenarnya. Hanya saja, karena ramai sore itu jadi tempatnya berantakan banget. Padahal mainannya ada banyak dari masak-masakan, make up/salon-salonan, jualan buah, dokter-dokteran, dan masih banyak lagi. Tapi semuanya berpencar udah nggak karuan.
Untungnya, Aqsa nggak komplain sama semua itu. Nggak ada orang-orangan, dia pakai mainan lego bongkar pasang buat jadi orang-orangan. Dia juga mau main pretend play apapun walaupun harus mungutin satu-satu yang terserak. Good job, Aqsaku! Kamu bisa menyesuaikan apapun kondisinya.
Selain mini playground dan pretend play area, di indoor playground ini juga banyak mainan edukatif mulai dari busy board, berbagai lego-legoan, sampai magnet kaca. Aqsa kalau udah ketemu mainan kayak begini, dah lah dia pasti senang banget. Alhasil, dia betaaahh banget main di area indoor ini sampai-sampai saya ajak bolak-balik ke luar dia nggak mau.
Daripada main mandi bola dan halang rintang yang biasa jadi kesukaannya kalau di playground, dia lebih suka main mainan edukatif yang ada di indoor playground. Betahnya tuh bisa sampai berjam-jam, dari ruangan berantakan banget sampai agak rapian, Aqsa masih betah main di situ.
Karena masih baru berbagai mainan di playground indoor ini masih lengkap dan bagus. Hanya saja emang berantakan banget kalau pas banyak pengunjung. Belum lagi, petugasnya nggak sigap buat beresin. Ngerti banget sih mungkin mbaknya capek karena baru juga 1 detik diberesin, ada anak baru masuk udah berantakan lagi. Dan nggak semua anak bisa tertib main.
Yang disayangkan memang selain petugasnya nggak sigap juga banyak anak mainnya kurang teratur alias gedubrakan karena mbak ART atau babysitter-nya diam atau malah mainan hape pas anak-anaknya lagi main. Jadi buat anak saya yang kalau main kalem, dia jadi jengkel sendiri karena mainan yang lagi dia mainin direbut paksa atau diberantakin anak-anak lainnya.
Bikin Betah karena Desain Uniknya
Satu hal yang bikin menarik tempat ini adalah karena desain bangunan dan warna-warna catnya yang lucu banget. Dengan perpaduan warna antara tosca, pink, dan warna-warna pastel lainnya, bikin tempat ini terasa lebih segar tanpa meninggalkan kesan lucu sebagai tempat main anak-anak.
Bangunan resto indoornya pun lucu banget. Vibesnya kayak resto-resto di Jeju yang pernah saya lihat di tiktok. Selain itu, restonya juga instagramable banget, cocok banget buat WFC atau makan dan nongkrong aja walaupun nggak bawa anak kecil. Tapi jangan tanyakan saya gimana rasa makanannya karena saya emang nggak pesan makan, selain karena kami udah makan, saya lihat review makanannya di google masih kurang bagus jadi kami belum berani pesan. Daripada kesal dan kapok nantinya.
Bangunan di bagian luarnya pun instagramable. cucok banget buat foto landscape bangunannya tuh. Kalau bagian resto outdoornya sih menurut saya B aja, alias biasa aja. Cuma emang enak buat orang tua yang mau makan atau kerja sambil mengawasi anaknya yang lagi main di playground outdoor.
Selain cafe dan desain bangunannya, musala sama kamar mandinya pun estetik banget. Sentuhan warna tosca dan pink mewarnai dindingnya bikin mata dimanjakan banget. Tiap sudutnya bahkan yang terdalam aja bikin saya yang di sana pengen berfoto di manapun.
Last but not least, kami sih terhibur banget berkunjung di sini. Apalagi Aqsa yang aslinya nggak mau pulang kalau nggak hujan saat itu. Next time kami pengen ke sini lagi buat ngajakin Aqsa senang-senang main di playground plus icip-icip makanan di restonya.
Kalian yang tinggal di Bintaro dan sekitarnya plus punya bocil udah pada nyoba ke sini?