Memilih Probiotik Terbaik untuk Anak

Memilih Probiotik Terbaik untuk Anak

Ada satu penyakit yang umum banget diidap keluarga saya dari generasi ke generasi yaitu ambeien. Penyakit ini diidap dari nenek, ibu, budhe, sampai beberapa sepupu saya. Penyebabnya beragam dari gaya hidup yang nggak baik, kurang minum, kurang gerak, suka makan pedas, sampai sembelit. Nah, yang terakhir alias sembelit adalah permasalahan yang seriiiing banget terjadi sama saya.

Karena sembelit yang terlalu sering ini, udah ada tanda-tanda ambeien di tubuh saya. Saya akui, memang kadang saya masih suka makan sembarangan dari makan pedas sampai makanan berlemak dan punya habit nggak baik kayak nahan buang air besar (BAB). Makanya saya sering sembelit. Nggak jarang sampai beberapa hari saya bisa nggak BAB dan perut rasanya begah banget. Kadang kalau udah begini, efek dominonya bisa ke mana-mana dari panas dalam sampai sariawan.

Memilih Asupan Probiotik yang Aman bagi Anak

Apa yang daialami saya dan keluarga besar, saya jaga banget agar jangan sampai nurun atau kena ke Aqsa juga. Makanya saya suka deg-degan kalau Aqsa sudah nggak BAB beberapa hari. Pernah beberapa kali dia BAB juga mengeluh keras dan sambil mengejan kencang. Trus pernah juga dia sampai nggak BAB hampir seminggu pas awal-awal pulang kampung pertama kami saat pandemi. Kami sampai kelimpungan karena pasti perutnya nggak enak banget, apalagi sudah membesar dan keras. Trus dia juga sudah mulai nggak nafsu makan.

Kalau zaman now ada menu makanan gizi seimbang atau pas masa MPASI Aqsa ada menu lengkap, selain kebutuhan protein hewani buat perkembangan kemampuan otaknya juga buat saya (dan Aqsa) butuh banget asupan serat yang cukup. Apalagi ternyata Aqsa menuruni saya yang suka susah BAB dan sering BAB-nya keras. Jadi kebutuhan serat tuh harus banget buat kami.

Kebutuhan serat ini biasanya bisa kami dapatkan dari makanan kayak sayur dan buah-buahan. Sayangnya, sayur dan buah-buahan nggak selalu bisa kami konsumsi setiap hari karena berbagai hal misalnya nggak sempat masak sayuran hijau, Aqsa yang kadang suka pilih-pilih makanan, atau saya yang suka malas pilih buah. So, untuk mendukung kesehatan pencernaan kami biasanya meminum minuman probiotik.

Sayangnya, kini saya sudah mulai mengurangi minum minuman probiotik karena beberapa minuman kandungan gulanya ternyata cukup tinggi. Pun dengan Aqsa, saya kurang-kurangin biar nggak sugar rush. Tapi kemudian masalah susah BAB datang lagi, huhu.

Untungnya kini sudah ada suplemen probiotik yaitu Interlac. Well, sejak beberapa tahun yang lalu saya sudah kenal Interlac. Awalnya memang tahunya produk yang satu ini buat melancarkan BAB dan diare. Tapi setelah kenal lebih lama, ternyata Interlac lebih dari itu.

Perkenalan pertama saya dan keluarga dengan Interlac adalah saat Aqsa masih usia setahunan dan susah BAB. Saya dan suami yang RUM (Rational Using Medicine) akhirnya memilih Interlac untuk diberikan pada Aqsa. Saya masih ingat banget, kala itu kami mencoba untuk beli yang kemasan sachet dengan bantuan abang ojol. Dan surprisingly, selang sehari setelah minum Interlac Aqsa udah bisa BAB dan kembali normal siklusnya.

Baca Juga:   Kluster Khaya, Hunian Mewah Impian Berkonsep Hijau

Sejak itu, Interlac jadi andalan keluarga kami banget. Nggak cuma buat Aqsa, saya pun yang suka susah BAB sering minumin ´jatah´ yang sebenarnya disediakan buat Aqsa. Bahkan saat pulang kampung, Interlac jadi barang wajib yang harus selalu dibawa karena di kampung halaman saya kadang susah untuk beli Interlac yang stoknya suka habis. Belum lagi kalau ada masalah pencernaan saat pulang kampung, Interlac adalah koentji.

Pemilihan Interlac ini juga bukan tanpa sebab. Pasalnya, saat Aqsa disentri pas pulang kampung kedua, dokter anak tempat kami konsultasi saat itu lebih menyarankan Interlac daripada merek lain karena isi bakterinya lebih banyak kata dokter saat itu. Dan sejak itu pula, keluarga saya pun sudah terpaku sama merek yang satu ini.

Selidik punya selidik ternyata WHO pun sudah punya standar tersendiri soal probiotik. Dan Interlac adalah suplemen probiotik yang sudah memenuhi standar WHO. Padahal selama ini banyak makanan dan minuman, bahkan yang diproduksi oleh industri, mengklaim sebagai makanan atau minuman probiotik. Tapi ternyata klaim probiotik tidak selalu disertai dengan standar WHO di dalamnya. Bakteri yang memenuhi syarat probiotik sesuai standar WHO ini adalah Lactobacillus Bifidobacterium (WHO 2002).

Interlac sendiri adalah satu-satunya produk probiotik di Indonesia yang mengandung probiotik Lactobacillus reuteri DSM 17938. Lactobacillus reuteri DSM 17938 adalah salah satu probiotik yang paling banyak diteliti di dunia,
dengan efikasi dan keamanan yang teruji klinis untuk segala usia.

Sementara itu, syarat-syarat probiotik yang baik menurut WHO, antara lain:

  • Berasal dari manusia
  • Dapat tumbuh dan bertahan di mukosa saluran cerna
  • Tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu
  • Menghasilkan zat antimikroba
  • Mampu melawan mikroorganisme jahat (pathogen)
  • Terdokumentasi penelitian klinis yang baik

Dari semua kriteria itu, Interlac memenuhi semua syarat probiotik yang baik dari WHO.

Manfaat Probiotik bagi Tubuh

Dari tadi banyak banget kata probiotik dan gimana upaya saya biar bisa dapat asupan probiotik terbaik bagi keluarga. Yup, karena ternyata probiotik ini memang satu hal yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Apalagi bagi anak-anak di 1000 hari pertama kehidupannya.

Probiotik adalah bakteri hidup yang diberikan dalam jumlah yang adekuat yang dapat memberikan efek kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroflora saluran cerna (WHO 2002). Probiotik ini bisa didapat dari makanan, minuman, ataupun suplemen.

Probiotik bekerja dengan cara menyeimbangkan jumlah bakteri “baik” dan bakteri “jahat” yang hidup di sistem pencernaan. Cara kerja ini dipercaya mampu meredakan diare yang disebabkan oleh infeksi atau akibat penggunaan antibiotik.

Baca Juga:   Cerita Kehamilan Keempat: Usia Emang Nggak Bohong

Dengan kata lain, probiotik dapat melancarkan kerja metabolisme sistem pencernaan dengan cara meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan memangkas jumlah bakteri jahat di usus. Itu sebabnya, risiko seseorang terserang penyakit infeksi dan peradangan akibat bakteri jahat pun bisa dicegah dengan adanya bakteri baik ini.

Meskipun hampir sama namun probiotik berbeda dengan prebiotik. Prebiotik adalah makanan probiotik yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, mampu memicu aktivitas dan pertumbuhan yang selektif terhadap bakteri penghuni kolon. Prebiotik pada umumnya adalah karbohidrat, contoh: oligosakarida/fructooligosaccharide (FOS). Prebiotik ini umum terdapat pada ASI dan susu formula.

Jangan salah kaprah dengan probiotik. Probiotik ini bukanlah obat. BPOM mengkategorikan probiotik sebagai suplemen makanan. Probiotik adalah bakteri baik yang memegang peran penting dalam kesehatan dan pencegahan
penyakit pada manusia. WHO mendefinisikan probiotik sebagai mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penggunanya

Probiotik menjadi satu hal yang paling penting dalam masa tumbuh kembang anak khususnya di 1000 hari pertamanya. Maksud 1000 hari pertama anak ini bahkan dimulai dari dia di dalam kandungan. Ini artinya, pemberian probiotik pada ibu hamil menjadi teramat penting karena dari saat itulah fase tumbuh kembang anak sudah dimulai hingga nantinya ia berusia 2 tahun.

Periode 1000 hari pertama anak itu merupakan masa emas pertumbuhannya. Oleh karena itu pemberian nutrisi serta stimulasi yang cukup akan jadi bekal masa depannya. Apalagi 70% dari kesehatan masa depan anak ditentukan di 1000 hari pertamanya. Pun dengan 80% dari pertumbuhan otak anak juga terjadi di 1000 hari pertamanya.

Oleh karena itu, ada 3 hal yang cukup penting untuk menjaga tumbuh kembang anak di 1000 hari pertamanya, yaitu: nutrisi, genetik, dan mikrobiota usus. Ketiga faktor ini saling berhubungan dan saling memengaruhi.

Kalau ditanya, lalu di mana efek probiotik bagi tumbuh kembang anak?

Anak-anak yang sehat bisa mencerna dan menyerap nutrisi yang diberikan dari makanan. Mencerna di sini berarti memiliki saluran cerna yang baik dan tidak gampang sakit. Anak-anak yang gampang sakit sedikit banyak akan bermasalah pada asupan makanan, termasuk berat badannya. Terlalu sering sakit bahkan bisa membuat tumbuh kembang tidak optimal.

Banyak penyakit saluran cerna yang bisa memengaruhi tumbuh kembang anak, di antaranya: diare, konstipasi, kolik, sakit perut, kembung, hingga gumoh/regugirtasi. Apabila terjadi pada anak, penyakit-penyakit ini bisa berefek domino dari anak tidak mau makan, BB seret, hingga kehilangan berat badannya. Kalau sudah begini, pasti tumbuh kembangnya akan terganggu.

Baca Juga:   Tetap Sehat Mental dan Keuangan setelah Setahun Pandemi

Pun dengan ibu hamil. Tidak semua ibu hamil memiliki kandungan bakteri usus yang baik. Perbedaan metode melahirkan pun membuat kondisi kandungan bakteri baik dan buruk pada anak jadi berbeda. Pada bayi yang lahir normal mereka akan mendapatkan transfer bakteri baik dari ibu hamil saat proses kelahiran melalui vagina, seperti: Bifidobacterium, LactobacillusEnterococcoceae, dan Lachnospiraceae.

Sementara pada bayi yang lahir caesar karena tidak melewati vagina selama proses kelahiran, menyebabkan kondisi ketidakseimbangan pada kandungan bakteri baik dan buruk pada ususnya saat awal kelahiran (bakteri baik masih sedikit). Kondisi ketidakseimbangan tersebut dapat bertahan hingga 7 tahun

Setelah anak lahir pun, agar tidak mudah sakit, probiotik memiliki peran untuk mendukung kesehatan anak. Melalui pemberian probiotik yang bijak dan cukup maka suplementasi bakteri baik bagi ibu hamil maupun bagi si kecil pun bisa terjadi. Tanpa disadari, ini akan jadi investasi kesehatan yang menguntungkan untuk jangka panjang.

Interlac Oral Drops, Solusi Probiotik untuk Keluarga

Selain kemasan sachet (yang dalamnya bubuk) yang biasa saya dan keluarga konsumsi, ada pula kemasan drops yang juga praktis untuk dibawa kemana-mana.

Interlac Oral Drops adalah probiotik pertama dengan sediaan oral drops di Indonesia, yang cocok terutama untuk bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun. Berbeda dengan banyak probiotik lainnya, formulasi Interlac Oral Drops sama sekali tidak mengandung laktosa sehingga aman untuk bayi yang intoleransi laktosa.

Sama seperti kemasan sachetnya, isi Interlac Oral Drops ini tidak berwarna, berasa, dan berbau apalagi jika dicampurkan dengan makanan. Berikut cara penggunaan Interlac Oral Drops pada bayi:

  • Kocok botol terlebih dulu.
  • Tuang dengan botol dimiringkan 45 derajat sampai menetes.
  • Tuang 5 tetes Interlac drop ke sendok lalu suapkan ke bayi.
  • Tutup kembali yang rapat dan setelah digunakan simpan kembali di kulkas bawah (bukan di freezer).
  • Interlac drops setelah dibuka, akan optimal manfaatnya hingga 3 bulan.
  • Jika disimpan lebih dari 3 bulan hasilnya akan kurang optimal.

Karena menjadi produk yang berstandar WHO, Interlac Oral Drops pun jadi suplemen yang diminati banyak orang. Sayangnya, ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab memalsukan produk ini. Oleh sebab itu, sebagai orang tua juga harus punya pengetahuan dan jeli melihat mana Interlac Oral Drops yang asli dan palsu.

So, probiotik merupakan satu hal yang menunjang kesehatan bukan hanya anak tetapi juga keluarga. Dengan memiliki saluran cerna yang baik, kualitas hidup pun juga menjadi baik. Jangan salah dalam memilih yang terbaik bagi keluarga. Pastikan yang sudah memiliki standard internasional seperti halnya Interlac Oral Drops ini.

Agar tidak tertipu dalam membeli Interlac Oral Drops, aku beli di sini Mom.

 

Sumber tulisan:

https://www.alodokter.com/probiotik
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/probiotik-adalah-bakteri-baik/
https://www.alodokter.com/efek-samping-operasi-caesar-pada-sistem-imun-bayi#:~:text=Operasi%20caesar%20atau%20c%2Dsection,bayi%20sungsang%2C%20atau%20gawat%20janin.

 

17 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023