Aron Hotel, Hotel Klasik Murah Meriah di Pusat Kota Purwokerto

Aron Hotel, Hotel Klasik Murah Meriah di Pusat Kota Purwokerto

Ada satu hal yang berbeda dari mudik tahun ini dibandingkan dengan mudik-mudik di tahun sebelumnya yaitu perjalanan yang dilakukan dalam 2 hari. Dalam 2 hari itu, perjalanan kami selingi dengan mampir dan menginap sebentar di Purwokerto. Dari jauh hari, saya pun sudah browsing hotel buat perjalanan kami dan langsung jatuh cinta sama hotel ini saat pertama kali melihatnya walaupun dari internet.

Baca Juga:   Cerita Menginap Semalam di Sofyan Inn Unisi Hotel Yogyakarta

Jatuh cinta saya pertama kali saat melihat Aron Hotel ini walaupun hanya dalam gambar adalah karena bangunannya. Bangunan hotelnya klasik, mengingatkan saya sama hotel-hotel zaman dulu yang suka ada di daerah khususnya di area dekat stasiun di kampung halaman saya. Tapi walaupun bangunan tampak depannya terlihat klasik, kamar dan fasilitas di dalamnya sangat modern. Belum lagi ditambah ratingnya yang bagus di OTA dan Google.

Dan benar saja, ketika sampai di tujuan di jam hampir buka puasa, suasana hotelnya terasa syahdu walaupun banyak pengunjung yang saat itu mau buka puasa bersama di restonya. Proses check in di resepsionis pun cepat, hanya perlu KTP dan deposit Rp 50.000 untuk menginap. Di bagian resepsionis juga ada semacam warung kecil yang menyediakan makanan ringan hingga minuman dingin. Saya yang kala itu sudah kehausan karena mau buka puasa pun membeli teh kotak dan harganya juga wajar. Nggak mahal, padahal ini di hotel belinya.

Letak hotelnya juga strategis dan mudah dicari. Letaknya hanya sekitar 500 meter dari Alun-Alun Purwokerto. Karena dekat, kami juga sempat mampir ke alun-alunnya dengan berjalan kaki. Di samping alun-alun juga ada Masjid Besar Purwokerto yang mana dipakai suami buat Salat Jumat. Selain itu, di seberang alun-alun juga ada Rita Mall yang banyak tenant restoran ataupun shopping. Sementara jalanan utama di dekat hotel juga berdekatan dengan halte bus Transjateng. Enak banget lah, kemana-mana dekat.

Bangunan Klasik tapi Tetap Asyik

Kalau dibilang hotel ini tua, iya memang tua. Terlihat dari bangunannya, kesan jadul kayak di film-film lama. Fasadnya masih terasa unsur klasiknya walaupun sudah banyak yang diubah sana-sini mengikuti perkembangan zaman. Pintu-pintu di lobby-nya mengingatkan dengan rumah nenek di kampung. Pun dengan lobby-nya, walaupun tidak megah untuk ukuran hotel bintang 1, tapi tetap terasa hangat dengan ditambah penataan kursi-kursi modern di dalamnya.

Di bagian lorong menuju kamar, aroma klasik dan kejadulan itu semakin terasa. Saya kayak lagi berada di rumah dinas atau rumah orang kaya zaman dulu. Tegel lantainya yang terlihat klasik, jendela kamar yang besar dengan model zaman dulu, kursi-kursi di tiap teras depan kamar, sampai talang air yang di dalam pipanya ada rantai panjang menjuntai hingga ke lantai rasanya membuat saya berada di rumah setting film Warkop DKI zaman pemain ceweknya Elvi Sukaesih.

Pun dengan restonya. Meski sudah ada beberapa pembaruan di furniture, tapi settingnya masih tetap terlihat klasik. Ditambah dengan meja bundar besar dengan kaca tengahnya yang bisa berputar sebagai tempat menu di dalam restonya, rasanya kayak makan di resto keluarga mewah zaman dulu.

Walaupun terlihat klasik dan jadul di banyak hal, tetapi hotel ini tidak terlihat kusam. Area hotelnya dari lorong, lobby, kamar, hingga restoran bersih. Oya, di sini juga saya untuk pertama kalinya mendengar suara tokek di hotel, haha. Walaupun begitu, ambience menginap di sini tenang dan syahdu banget meskipun cuma ada satu lantai untuk kamarnya.

Buat yang bawa mobil, jangan khawatir akan parkir karena disediakan lahan parkir baik itu di depan hotelnya atau di bagian belakang dekat musala. Khusus yang di depan hotel, parkirannya memang terbuka langsung ke jalan tetapi alhamdulillah aman karena memang letak hotelnya nggak langsung berada di jalan besar. Akan tetapi, masuk sedikit ke area permukiman penduduk.

Klasik di Luar, Modern di Dalam

Mungkin banyak orang akan mengira hotel dengan tampak luar yang jadul, interior dan perlengkapan kamarnya juga akan jadul. Tapi ternyata nggak sama sekali.

Desain dan perlengkapan di dalam Aron Hotel sudah modern. Awalnya saya membayangkan, untuk hotel dengan penampilan klasik gini, bisa jadi tempat tidurnya kayu atau tempat tidur model kuno. Ternyata nggak lho. Tempat tidurnya pakai bed modern layaknya hotel masa kini.

Pun dengan kamar mandinya. Ekspektasi orang bisa jadi kamar mandinya bakal pakai ember, gayung, atau bak, tapi ternyata nggak. Kamar mandi sudah didesain modern dan elegan dengan shower yang menyediakan air panas dan dingin. Dari shower, toilet, sampai wastafel semua sudah kekinian.

Bagian penyimpanan baju, lampu, hingga meja kursi yang dipakai di kamar pun sudah menggunakan perabot masa kini. Bahkan televisinya juga sudah menggunakan televisi layar datar. Sayangnya memang, channel TV-nya nggak banyak dan gambarnya nggak begitu bagus. Jadi, Aqsa nggak bisa nonton Upin Ipin, kartun kesukaannya yang biasanya bisa ia tonton di hotel saat staycation karena kami nggak punya TV.

Baca Juga:   Menginap di Grand Orion Hotel, Hotel dengan Pemandangan Pantai Tanjung Pendam

Sungguh, untuk ukuran rate 200-ribuan, hotel ini sudah melebihi ekspektasi kami. Perlengkapannya pun terbilang komplet. Sabun cair sudah disediakan walaupun ditaruh di dispenser kamar mandi. Sabun batang, sikat gigi, dan pasta gigi juga sudah ada. Perlengkapan yang lain seperti sandal hotel sampai kopi, teh, gula, dan air mineral pun tersedia. Bahkan, di kamar juga ada kulkas kecilnya, lho! Pas banget buat menyimpan susu Aqsa dan bebawaan saya yang ada di cooler box.

Baca Juga:   Bell´s Place Hotel Sentul, Hotel Murah Meriah yang Ramah Anak

Walaupun interior dan perlengkapan di dalamnya modern, tapi tetap ada sentuhan klasiknya, kok. Kayak telepon yang dipakai di dalam kamar, bentuknya masih telepon jadul yang angkanya diputar. Saya aja nggak bisa pakainya karena terbiasa pakai yang pencet, haha. Tapi jadi pengalaman baru sih buat saya pakai telepon kayak gini.

Baca Juga:   Staycation Pertama Kali saat Pandemi di Eastparc Hotel

Selain perlengkapan di dalam hotel, saya juga nggak berekspektasi lebih ke makanannya. Saat itu, saya booking kamar yang sudah plus sarapan karena bulan puasa. Saya mikirnya, malas buat nyari makanan random di kota orang yang belum tentu enak. Makanya, mendingan makan makanan hotel yang pasti-pasti aja karena pasti walaupun biasa aja, makanan hotel pasti ketelan lah di saya. Apalagi buat sahur yang mana makannya biasanya cuma dikit.

Tapi ternyata ekspektasi saya salah. Makanannya memang sedikit. Saat itu, saya sahur di restonya dan hanya ada beberapa stand makanan. Untuk makanan utama hanya ada nasi, sayur capcay, bihun goreng, ayam goreng, sambal goreng kentang, kerupuk, dan sambal. Sementara makanan lainnya ada bubur ayam, mendoan, donat, buah-buahan, roti tawar dan pelengkapnya, serta minuman kopi atau teh. Segitu aja, tapi rasanya beneran deh enak.

Baca Juga:   Menikmati Cita Rasa Kuliner dari Pulau Leebong hingga Belitung Timur

Rasa makanan utamanya bumbunya pas. Ayam gorengnya enak banget, bahkan suami saya yang biasanya datar aja sama makanan hotel dan makanan sahur pun mengiyakan. Makanannya tuh berasa makanan rumah atau rasanya kayak makanan kalau di berkatan kampung. Aqsa juga kedoyanan sama bubur ayamnya. Dan satu lagi yang berkesan buat saya tuh mendoannya. Beneran deh ini enak banget, saya sampai nambah berkali-kali. Kalau bukan karena sahur atau waktu imsak, saya udah nongkrong lama di resto buat bolak-balik nambah mendoan, haha.

Walaupun hotelnya jadul, Aqsa juga nggak komplain karena suasana dalam kamarnya enak dan nyaman. Dia bisa tidur sampai siang dengan AC yang dingin. Dia bahkan bisa lari-larian di sepanjang teras-teras hotel. Sayangnya, hotel ini nggak ada kolam renangnya walaupun sering digunakan untuk resepsi pernikahan dan punya ruang pertemuan sendiri.

But overall, saya dan keluarga puas banget menginap di sini. Kalau ke Purwokerto lagi, saya pengen menginap di sini lagi karena murah, suasananya yang homey, dan makanannya enak. Kalau ada yang ke Purwokerto dengan budget pas-pasan, saya rekomendasikan hotel yang satu ini sebagai tempat menginap.

 

6 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023