Content marketing is a strategic marketing approach focused on creating and distributing valuable, relevant, and consistent content to attract and retain a clearly-defined audience — and, ultimately, to drive profitable customer action.- The Content Marketing Institute
Bicara soal content marketing adalah bicara soal pendekatan marketing atau pemasaran agar produk yang dihasilkan tidak hanya tepat sasaran tetapi juga menarik minat konsumennya dan mengundang orang lain agar tertarik terhadap produk tersebut. Bicara soal content marketing adalah bicara pula soal strategi, bagaimana brand mendekatkan dan membangun dirinya.
Kalo sejak zaman dahulu kita mengenal iklan di media cetak atau pun elektronik sebagai alat marketing yang baik, namun kini berubah. Iklan di media massa dipandang sebagai traditional marketing. Kini brand tak hanya menyasar iklan sebagai sarana pemasaran, tetapi juga blog. Blog adalah salah satu strategi digital marketing yang kekuatannya tak boleh diremehkan.
Iya, kini blog tak hanya sebagai media curhat, blog telah berkembang dan menjadi luas fungsinya. Kalo dalam dunia jurnalistik blog dikenal fungsinya sebagai “Watching the watchdog”, dalam dunia pemasaran menurut saya blog dikenal sebagai bentuk baru perangkat pemasaran.
Kenal nama-nama Andra Alodita, Lee Via Han, Diana Rikasari atau Efenerr? Merekalah orang-orang yang menancapkan kukunya dalam dunia blog. Mereka bukan hanya blogger tetapi mereka punya branding sendiri. Jadi, jangan remehkan blogger zaman sekarang karena blog dan blogger sekarang sudah semakin meningkatkan kualitasnya. Nggak hanya konten blognya tetapi juga penampilan, foto, sampai traffic-nya.
Blogger sekarang sudah berlomba-lomba membuat ‘lapak’ yang nyaman dan nagih buat disinggahi. Nggak heran kan kalau kita lihat banyak blogger yang punya banyak follower. Ya, karena mereka udah menjelma bukan jadi sekedar blogger atau endorser tetapi juga influencer.
Influencers have realized that to have their voice heard on a social web then they need to have a blog. The power of the reach and velocity of online publishing supercharged by social media cannot be underestimated – Jeff Bullas
Why Blog?
-
Produk yang Segmented
Setiap produk atau brand pasti segmented. Pasti ada kriteria khusus yang disasar oleh produk atau brand tersebut. Nah, di sinilah fungsi blog untuk mengakomodasi produk yang tersegmentasi itu. Para marketing researcher atau marketing strategist bisa memilih blog yang mana yang mau digunakan untuk mereview produknya. Untuk produk anak bisa menyasar blog dengan niche parenting atau blogger perempuan yang punya anak, untuk produk kosmetik bisa menyasar blog dengan niche kecntikan atau beauty blogger, untuk produk pariwisata seperti hotel atau tempat wisata bisa menyasar blog dengan niche travelling atau travel blogger, begitu seterusnya.
Blog dan blogger yang segmented akan memberikan review yang tajam dan mendalam tentang suatu produk. Apalagi ilmu mereka pastilah nggak selintas lalu. Nggak hanya itu, penampilan blognya yang bagus disertai foto blog terbaik pastilah mengundang orang untuk membaca product review yang ditulisnya. Dan yang paling penting adalah kredibilitas mereka sebagai blogger pun akan dipandang dan dipercaya ketika mereview suatu produk.
-
Kemudahan Akses
Menurut saya, iklan media massa dipandang sebagai cara yang tradisional dalam memasarkan produk. Kenapa? Karena iklan di media massa nggak bisa menjangkau khalayak luas yang sangat global. Bayangkan kalo sebuah produk hanya diiklankan di stasiun televisi atau koran terbitan lokal pasti daya jangkaunya sedikit.
Sementara blog? Hanya dengan bermodalkan koneksi internet yang memadai, blog sudah bisa diakses dengan perangkat teknologi. Semudah itu. Ketika ingin mencari informasi produk tertentu pun hanya dengan mengetikan kata kunci tertentu atau blog menyertakan link ke brand website, maka informasi tentang brand bisa terakses dengan mudah. Blog tidak terbatas ruang dan waktu. Bisa mnjangkau seluas-luasnya konsumen. Bisa tersebar luas dalam hitungan menit bahkan detik. Apalagi jika di-share ke media sosial dengan kata kunci tertentu. Dengan mudahnya penyebarluasan ini tentunya juga menghemat marketing cost bukan?
-
Pendekatan Social Media
Saya sempat ikut co-creation workshop tentang brand development dan dari workshop itu, peran social media dan digital communities sangat besar untuk membangun sebuah brand atau produk. Selain itu, peran social media juga sangat besar untuk mendekatkan suatu brand atau produk pada konsumennya. Ya hari gini semua orang hampir terpapar internet dan nggak asing lagi dengan social media. Makanya nggak heran kalau banyak brand atau produk yang sudah akun social media khususnya Facebook dan Twitter.
Blog dan social media itu bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Blogger tak mungkin awam dengan social media. Komunitas blogger sekarang nggak lagi dipandang sebelah mata. Posisi mereka sejajar bahkan dengan jurnalis. Kelebihannya adalah, rata-rata blogger selalu melek dan terkoneksi dengan social media. Jadi, kalau menulis sesuatu sangat mungkin akan menjadi viral di social media. Semakin viral dan semakin tersebar luas, maka akan semakin dikenal suatu brand atau produk.
-
Nyaman Dinikmati
Siapa yang suka pencet remote pindah stasiun televisi pas iklan atau merasa terganggu pas baca berita lalu muncul iklan gede di tengah-tengahnya. Saya termasuk orangnya. Itu Kenapa sih? Karena banyak orang yang memandang iklan itu mengganggu kenyamanan.
Nah, blog memberikan terobosan baru bahwa memasarkan produk bisa sangat smooth, melalui tulisan dan review yang enak buat dinikmati. Review bisa berupa deskriptif, naratif, atau malah dibuat sekreatif mungkin oleh sang blogger. Review yang bagus mengundang orang buat baca tulisannya. Mengundang rasa penasaran orang pula buat mencoba produknya. Daaann blog itu fleksibel dan portable. Artinya hanya dengan modal smartphone, maka sudah bisa dicari, dibuka, dibaca, dan dinikmati. Nggak usah susah-susah cari koran, majalah atau bahkan marketer nggak usah susah-susah bikin iklan di biro iklan lalu memasarkannya di radio atau TV.
-
Blogger as Reviewer
IMHO, blogger itu bukan biro iklan dan artikel yang ditulisnya bukan iklan. Artikel yang ditulisnya adalah review, makanya kita sering dengar kan istilah job review atau product review buat blogger. Sementara, blogger adalah reviewer. Mereka semacam pemberi testimoni. Mereka bukan cuma sekedar menulis tapi juga tahu, merasakan, mencicipi, atau bahkan mengaplikasikan sebuah produk. Oleh karenanya, apa yang ditulis nggak cuma selintas lalu tetapi juga benar dari yang mereka rasakan. Menulis review bagi saya seorang blogger adalah menuliskan kejujuran.
Jadi nggak heran kan kalo sekarang banyak produk, brand, atau perusahaan yang berlomba-lomba menggandeng para blogger untuk ikut andil dalam promosi mereka. Trus blog seperti apa yang dilirik buat digandeng? Tentulah blog yang berkualitas baik itu dari segi data dan content. Data biasanya ditentukan dari statistik pengunjung atau Alexa rank, sementara content biasanya diliat dari pengemasan blog, tulisan, dan foto.
Jadi gimana donk kalo yang blognya masih jauh dari kriteria berkualitas? Jangan khawatir, bisa kok meningkatkan kualitas blog. Caranya ya meningkatkan kualitas tulisan, belajar dari para blogger yang sudah mumpuni, belajar fotografi, rajin silaturahmi dengan cara blogwalking, dan lain-lain. Oh ya, sering ikut lomba atau sekedar memeriahkan giveaway teman juga melatih kita buat meningkatkan kualitas tulisan blog lho.
Jadi, sekarang tinggal menjalin hubungan yang baik antara perusahaan atau brand dengan para blogger. Blog tidak bisa diremehkan lagi kekuatan dan perannya sebagai penyumbang content marketing. Karena dengan kelebihannya, blog berperan penting dalam menyumbang content marketing agar informasi produk bisa terjangkau seluas-luasnya pada konsumen.