¨Keajaiban¨ Susu dan Perannya dalam Pencegahan Stunting pada Anak

¨Keajaiban¨ Susu dan Perannya dalam Pencegahan Stunting pada Anak

Salah pertanyaan terbesar yang terus melekat di benak saya sejak punya anak adalah apakah saya sudah memberikan nutrisi yang baik pada anak saya? Saya takut salah memberi asupan atau takaran makanan yang efeknya bisa jadi gizi buruk atau malah stunting. Karena saya tahu, pertumbuhan anak itu irreversible.

Saya pernah melewati fase mati-matian menaikkan berat badan anak karena Aqsa, anak saya, pernah mengalami berat badan yang kurang untuk seusianya. Saya dan suami pernah berjibaku dari memikirkan makanan apa yang akan dimakan Aqsa setiap hari, bagaimana caranya agar ia mau dan doyan makan, sampai akhirnya kami ke dokter anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik.

Baca Juga:   #CeritaIbu: Jatuh Bangun Meningkatkan Berat Badan Anak

Oleh DSA, kami diberi berbagai catatan khusus soal makanan dari takaran, jadwal, jenis, kandungan, hingga contoh menunya. Dan tahu nggak, yang sangat ditekankan dan disarankan DSA selain makan dengan menu lengkap dan gizi seimbang adalah MINUM SUSU. Ya, apalagi saat itu Aqsa sudah berusia 2 tahun lebih dan lepas dari ASI. Pemberian susu ternyata tetap harus dilanjutkan untuk menambah asupan kalorinya. Nggak tanggung-tanggung, sehari Aqsa diberi jadwal minum 3 kali dengan takaran 200 ml per minum.

Baca Juga:   #CeritaIbu: Menyapih Aqsa dengan Cinta, Tega, dan Drama

Sampai sekarang, Aqsa masih terus minum susu. Alhamdulillah, beratnya sudah naik 3 kg, kurang dari 1 tahun. Angka yang sudah lebih dari cukup dan dicapai dengan penuh perjuangan, dari nyuapin, bikin menu harian yang variatif, atur jadwal makan dan minum susu agar tidak berdekatan, sampai berjibaku sama muntahan dan sakit tiba-tiba pada Aqsa yang bikin BB-nya bisa menurun drastis dalam hitungan hari.

Se-complicated itu emang masalah berat badan dan tumbuh kembang anak. Tapi saya adalah saksi hidup bahwa susu memang sangat berefek pada penambahan berat dan tinggi badan anak.

Semua saya jalani semata-mata untuk membuat pertumbuhan Aqsa optimal dan jauh-jauh dari yang namanya stunting. Setakut itu memang saya sama stunting.

Stunting, Momok Menakutkan bagi Ibu (dan Anak)

Stunting memang bukan perkara main-main. Secara kasat mata, stunting mungkin terlihat bukan seperti penyakit. Namun, efek stunting justru sangat menakutkan dan berdampak jangka panjang.

Dokter Spesialis Anak Pakar Tumbuh Kembang Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) dalam Webinar Cegah Stunting dan Dampak Negatifnya terhadap Perkembangan Otak dan Pertumbuhan Fisik Anak Prima dengan 9AAE dan DHA 4x bersama Frisian Flag menyebutkan stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan baik fisik atau perkembangan anak pada umumnya.

Stunting identik dengan pendek atau kerdil. Namun, yang harus kita ketahui adalah pendek tidak selalu stunting.

Parameter yang paling terpengaruh saat seorang anak terkena stunting adalah tinggi badan. Bukan hanya bisa dilihat daro postur anak yang pendek, stunting juga disebabkan karena gizi kronis khususnya pada anak di bawah 2 tahun.

Stunting sangat memengaruhi gangguan perkembangan termasuk perkembangan kognitif pada anak karena biasanya anak yang stunting pernah mengalami infeksi yang berulang. Stunting pun bisa disebabkan karena status sosial, termasuk juga kurangnya stimulasi, pengetahuan, bahkan perhatian orang tua pada anak.

Untuk mengetahui anak stunting atau tidak adalah melalui pengukuran rutin. Pengukurannya meliputi berat dan tinggi badan terhadap umur menurut kurva WHO sampai usia 5 tahun. Selain itu, tegaknya diagnosa stunting pun harus dilakukan oleh ahlinya dalam hal ini adalah dokter.

Sementara itu, Indonesia termasuk negara yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan survey pada tahun 2019 saja kasus stunted berada di angka 27, 7% dan sedikit menurun pada tahun 2020 pada angka 26,9%. Data lengkapnya adalah sebagai berikut:

Sementara itu, persebaran kasus stunting di Indonesia terdapat di beberapa area berikut ini:

Penurunan kasus stunting di Indonesia ini juga seolah diaminkan dengan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan. Dalam data itu pula ada penurunan secara signifikan kasus stunting di Indonesia.

Stunting bisa dikatakan seperti proses lingkaran setan. Terjadinya stunting bukan secara tiba-tiba tetapi juga bisa dimulai dari bayi baru lahir bahkan ibu hamil.

Oleh sebab itu, penting sekali bagi seorang ibu khususnya ibu hamil untuk memperbaiki asupan nutrisinya dengan cara minum susu agar saat lahir, bayi dalam kondisi yang baik. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil bisa menyebabkan stunting pada anak di kemudian hari.

Selain bisa terjadi sejak kehamilan, stunting bisa pula terjadi pada bayi yang lahir dalam keadaan sehat. Stunting rentan terjadi pada anak usia baru lahir sampai 2 tahun (1ooo hari pertumbuhan). Tidak hanya itu, stunting bahkan bisa terjadi sampai anak usia 18 tahun dengan gejala perlambatan pertumbuhan. Penyebabnya pun bermacam-macam, antara lain:

  • Nutrisi yang kurang
  • Kurangnya atensi pada pemberian ASI eksklusif
  • Infeksi kronis yang berulang
  • Asupan makanan yang kurang baik sejak dalam kandungan
  • Lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya
  • Masalah psikososial termasuk kondisi stres pada ibu hamil

Pada penelitian yang dilakukan Semba dkk pada tahun 2016 juga menyebutkan:

Anak pendek mempunyai konsentrasi yang lebih rendah 9 asam amino essential (isoleusin, lisin, leusin, valin, treonin, histidin, metionin, fenilalanin, dan triptofan) dibandingkan anak yang tidak stunting

Karena terjadi kekurangan banyak zat esensial yang dibutuhkan oleh tubuh, tumbuh kembang anak stunting pun menjadi terhambat. Termasuk dalam pertumbuhan sel serabut otaknya.

Sel serabut otak anak stunting cenderung lebih sedikit dan tidak saling berhubungan. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan pada aspek bicara, bahasa, motorik (halus dan kasar), dan kognitif. Pada pertumbuhan fisiknya, anak stunting pun cenderung lebih mudah sakit. Sementara saat dewasa, anak stunting berisiko mengalami kejadian non-comminicable disease dengan mengidap berbagai penyakit, seperti: hipertensi, diabetes, atau obesitas.

Itulah kenapa stunting memiliki domino effect yang bahkan terus menghantui hingga seseorang menjadi dewasa.

Untuk mencegahnya, sejak dini PERBAIKI beberapa hal yang bisa jadi risiko terjadinya stanting, yaitu:

  • Nutrisi
  • Sanitasi
  • Pola asuh
  • Kesehatan calon pasangan
  • Pemberian ASI
  • MPASI (dengan kandungan protein hewani)

Kandungan protein hewani sangat mudah ditemukan pada makanan seperti daging, ikan, ayam, atau telur. Selain itu, seperti yang sudah kita ketahui SUSU juga mengandung protein hewani yang baik untuk tubuh. Itu sebabnya, minum susu hukumnya WAJIB bagi anak sampai usia 18 tahun.

Baca Juga:   Pentingnya Susu Buat Tumbuh Kembang Anak-Anak

¨Keajaiban¨ susu ini juga terasa banget di saya. Saat menulis artikel ini, saya baru kembali dari klinik buat periksa tumbuh kembang Aqsa dan mendapati kenaikan BB-nya sudah di atas target (kenaikan 3 kg dalam 1 tahun) serta tinggi badan yang di atas rata-rata (lebih tinggi 2cm dari anak seusianya). Dokter bilang ini bisa jadi karena pemberian asupan makanan dan susu yang sesuai takarannya. Sesederhana ini memang kebahagiaan seorang ibu. Lihat tumbuh kembang anaknya optimal aja udah senang banget.

Peran Frisian Flag dalam Pencegahan Stunting di Indonesia

Begitu pentingnya peran susu untuk pencegahan stunting pada anak, direspon secara positif oleh Frisian Flag. Andrew F Saputro, Corporate Affairs Director di PT Frisian Flag Indonesia dalam webinar mengatakan ada beberapa inisiatif yang dilakukan Frisian Flag untuk pencegahan stunting ini, antara lain:

  • Bersama Friesland Campina melalui South-East Asia Nutrition Surveys (SEANUTS) mengadakan penelitian studi komprehensif tentang status gizi anak-anak khususnya di Indonesia
  • Berinovasi dan bermitra pada para orang tua di Indonesia untuk menyediakan kebutuhan gizi yang berkualitas dan terjangkau

Untuk mendukung misi tersebut, maka Frisian Flag menciptakan Frisian Flag Primagro yang diformulasikan dengan kandungan 9 AAE dan DHA 4 kali lebih tinggi yang dibutuhkan anak-anak di awal kehidupannya. Kandungan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan produk sejenis di kelasnya. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk memastikan anak-anak tumbuh kuat dan tinggi, berkembang kemampuan kognitif menjadi anak yang kreatif dalam memecahkan masalah.

Pratiwi Rosani, Marketing Manager di PT Frisian Flag, menyatakan bahwa apa yang terkandung dalam Frisian Flag Primagro tidak hanya mendukung dalam pertumbuhan fisik tetapi juga kecerdasan otak anak. Kombinasi 9AAE merupakan protein luar biasa yang sangat berperan bagi tubuh untuk fungsi, meliputi:

  • Untuk neurokognisi dalam pembentukkan neurotransmitter, mendukung kemampuan otak dalam berpikir, memecahkan masalah, dan berakal kreatif
  • Sebagai stimulus dalam hormon pertumbuhan otot & tulang, mendukung tumbuh kembang si kecil menjadi kuat dan tinggi

Nutrisi 9 AAE ini diibaratkan sebagai pondasi rumah yang berasal dari protein hewani. Kekurangan 1 jenis AAE saja akan menurunkan -34% kinerja hormon pertumbuhan. Sedihnya, kekurangan semua jenis AAE akan menurunkan kinerja hormon pertumbuhan sebesar -50%.

Kebayang kan kalau kekurangannya protein hewani atau bahkan major nutrition yang harusnya dibutuhkan anak?

Sementara itu, DHA 4x lebih tinggi berguna untuk perkembangan otak. DHA bersama Omega 3 dan 6 merupakan komponen struktural utama otak yang berfungsi:

  • Mendukung kecerdasan dan kinerja kognitif anak
  • Mendukung fungsi sistem saraf yang optimal

Selain itu, ada juga 2 kandungan nutrisi unik yang nggak kalah pentingnya dalam Frisian Flag Primagro ini, yaitu asam sialat dan sphingomyelin yang berfungsi untuk mendukung kematangan sel saraf otak dan menyimpan informasi. Mudahnya adalah 2 zat ini berfungsi untuk memperkuat daya ingat dan mempertajam konsentrasi.

Selain itu, untuk meningkatkan literasi orang tua akan gizi dan anak melalui fitur digital, Frisian Flag juga meresmikan posyandu online pada website www.ibudanbalita.com yang bertajuk Akademi Keluarga Prima. Selain itu, Frisian Flag juga mendukung Posyandu offline dengan bermitra bersama PT Indomarco Prismatama (Indomart).

Akademi Keluarga Prima memiliki beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan oleh orang tua, antara lain:

  • Parenting Style Test, adalah fitur untuk mengetahui pola asuh orang tua yang sesuai dengan karakter anak sehingga tumbuh kembangnya dapat maksimal. Orang tua bisa mengetahui apa gaya parentingnya kemudian bisa disesuaikan dengan style anak sehingga bertemu pada satu titik.
  • Rapor Tumbuh Kembang Prima, adalah fitur posyandu online yang dapat memantau progress tumbuh kembang anak sesuai dengan grafik pertumbuhan WHO dan CDC yang juga menjadi referensi nasional sehingga tumbuh kembang anak bisa di-tracking secara digital.
  • EmoMeter, adalah fitur untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kecerdasan sosial dan emosional anak (Social Emotional Learning) yang dapat mempengaruhi kesuksesannya di masa depan seperti kemampuan beradaptasi, berelasi, mengenal diri sendiri pada anak, dan banyak aspek lain.

Harapannya, dengan adanya Akademi Keluarga Prima, anak bisa diberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan style orang tuanya dan juga dipantau pertumbuhannya tiap periode tertentu.

Akademi Keluarga Prima

Salah satu Keluarga Prima yang dijadikan perwakilan bagi Frisian Flag adalah keluarga Baim Wong dan Paula Verhouven. Pasangan muda dengan 2 anak ini menyadari benar betapa berharganya 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak. Mereka selalu ingin memastikan pertumbuhan otak dan tumbuh kembang anak-anaknya berlangsung optimal.

Baim dan Paula berusaha untuk mencari referensi tumbuh kembang anak dari berbagai sumber terpercaya seperti video Youtube, buku, ataupun tanya langsung pada ahlinya. Mereka ingin anak-anaknya bertumbuh dan berkembang dengan baik dan terstimulasi dengan optimal.

Walaupun sibuk, Baim dan Paula juga concern dengan isu stunting di Indonesia. Oleh sebab itu, mereka memilih nutrisi yang terbaik termasuk susu pertumbuhan untuk Kiano. Pilihannya pun jatuh pada Frisian Flag Primagro dengan formula 9AAE dan DHA 4 kali lebih tinggi yang berperan penting dalam tumbuh kembang Kiano. Harapan mereka, Kiano menjadi anak yang sehat dan terhindar dari stunting, serta menjadi anak cerdas dan kreatif mencari jalan keluar sebuah masalah.

Selain itu, pasangan publik figur ini pun menggunakan Akademi Keluarga Prima dan fitur-fitur di dalamnya untuk membersamai tumbuh kembang 2 buah hatinya. Menurut Paula sebagai seorang ibu, Akademi Keluarga Prima ini membantu sekali untuk memantau tumbuh kembang anak di masa pandemi saat di mana mobilitas untuk keluar rumah sangat dibatasi.

Program Primanutri Posyandu, Gerakkan Posyandu Offline di Masyarakat

Sebelum pandemi, Posyandu merupakan tempat paling mudah dan murah bagi ibu untuk memantau tumbuh kembang anak di bawah panduan tenaga kesehatan. Lha gimana nggak mudah, lokasi posyandu biasanya dekat banget dengan rumah. Murah juga karena cuma bayar beberapa ribu, kita bisa mengukur tumbuh kembang anak dari berat hingga tinggi badan, plus tanya-tanya pada tenaga kesehatan (biasanya bidan desa) yang sering ada di sana. Belum lagi, kadang pulangnya anak masih dikasih bubur kacang hijau plus roti. Khas Posyandu banget, ya?

Nggak heran sih kalau Purwanto Wahyudi, Marketing Microeconomics Project Executive Indomaret, menyatakan kalau program Primanutri Posyandu diibaratkan sebagai arena tamasya keluarga.

Primanutri Posyandu merupakan kegiatan Posyandu offline yang diselenggarakan Frisian Flag bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama. Tidak hanya untuk anak-anak, Primanutri Posyandu juga diperuntukkan bagi orang tua dan lansia yang ingin memeriksakan kesehatannya. Kegiatannya meliputi imunisasi, paket nutrisi, workshop bertemakan parenting, dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Setelah menunggu lama karena terjeda pandemi, Primanutri Posyandu rencananya akan diselenggarakan kembali awal Maret 2022 di 20 kota, antara lain: Medan, Tangerang, Yogyakarta, Banjarmasin, dll. Apalagi tujuan program ini adalah sebagai bentuk kepedulian kesehatan pada masyarakat Indonesia. Terlebih saat pandemi, semua fokus tertuju pada penanganan covid-19 sehingga kegiatan yang berkaitan dengan ibu dan anak jadi sedikit terabaikan.

Baca Juga:   Pengalaman Vaksin Covid-19 di Kampung Halaman

Target Primanutri Posyandu adalah anak-anak usia balita, orang tua yang bertanggung jawab dalam tumbuh kembang anak, dan juga lansia. Harapannya tahun ini program Primanutri Posyandu kembali bisa dilaksanakan sehingga lebih banyak kalangan dan kota yang dijangkau kegiatan ini sehingga edukasi dan atensi terhadap kesehatan masyarakat bisa terus terperhatikan.

Jadi, sama halnya dengan komunikasi, tumbuh kembang anak sifatnya tidak dapat balik (irreversible). Jangan sampai kita menyesal karena abai dengan nutrisi dan stimulasi yang diberikan pada anak sehingga malah berefek buruk pada si kecil.

Yuk, mulai dari sekarang perhatikan setiap detil tumbuh kembang anak, penuhi nutrisinya, dan berikan stimulasi yang tepat baginya. Karena dari situlah, dari kepedulian kita sebagai orang tua, generasi penerus yang berkualitas akan tercipta.

 

2 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023