Pandemi membuat banyak sektor ekonomi yang runtuh. Makanya saya suda sedih rasanya kalau mendengar ada berita si A di-PHK, suami si B dirumahkan tanpa gaji, si C pulang kampung karena nggak diperpanjang kontraknya sama perusahaan, atau si D yang usahanya gulung tikar kena imbas pandemi. Itu semua nyata terjadi di sekitar saya. Salah satunya juga menimpa ibu saya.
Sejak awal tahun ini, ibu saya yang biasanya mencari nafkah dengan berjualan di stasiun sudah nggak aktif lagi. Dua kios yang dipunyainya dilepas begitu saja. Ketika akan merintis usaha baru lagi di luar stasiun, pandemi menghantam. Akhirnya semua keinginan urung dilakukan. Saya pun melarang bapak dan ibu saya buat buka usaha terlebih dahulu. Selain masih was-was dengan corona, saya juga ragu akan marketnya apalagi di masa pandemi gini. Saya melihat banyak teman ibu saya yang akhirnya juga gulung tikar karena omzet nggak menutup biaya operasional dan sewa kios dikarenakan sepinya orang yang berkegiatan di daerah saya yang notabene sebuah kecamatan di kota kecil Purworejo, Kutoarjo.
Peran Perempuan dalam Perekonomian Keluarga saat Pandemi
Ibu saya sebenarnya sudah pengen sekali berjualan. Menurutnya, berjualan adalah satu-satunya keahliannya. Ia juga dari dulu yang menjadi tulang punggung keluarga dan pencari nafkah utama. Pengennya ibu saya, kalau memang jualan lagi ia ingin berjualan barang yang tidak mudah busuk seperti makanan basah, sayur, atau masakan. Mungkin ini karena pengalaman berjualan ibu saya seumur hidupnya adalah oleh-oleh dan makanan kering. Makanya ibu saya juga pengennya berjualan sesuatu yang praktis tanpa khawatir barang dagangannya cepat rusak.
Sebagai anak yang juga urun rembug dalam keberlangsungan usaha, saya juga pengen kasih masukan pada usaha ibu saya yang baru nantinya. Saya pengen ibu saya menjalani usaha yang tidak terlalu ngoyo seperti dulu di stasiun sampai tidak ada waktu untuk keluarga. Selain itu, barang yang dijual everlasting dan dibutuhkan semua orang. Dari awal pandemi saya dan suami mikir jenis usahanya. Saya blass nggak kepikiran apa selain jualan oleh-oleh kembali sampai akhirnya saya ikut webinar AQUA bersama dengan beberapa narasumber hebat dengan judul ¨Pemberdayaan Perempuan melalui Usaha Mikro dalam Mendukung Ekonomi Keluarga”.
Di tengah situasi pandemi yang menggerus perekonomian baik itu dalam skala global, negara, perusahaan, ataupun perorangan sepertinya membangun usaha di situasi seperti ini mustahil adanya. Jangankan membangun usaha, yang sudah punya usaha besar pun terseok-seok menghadapi pandemi karena Covid 19 ini. Bahkan nggak jarang dalam keluarga, peran istri atau perempuan akhirnya mengambil alih menjadi pencari nafkah utama karena banyaknya kasus PHK atau dirumahkan tanpa gaji bagi para kepala keluarga.
Perempuan sebagai penopang ekonomi keluarga ini bukan hal yang baru kok. Saya tentu berkaca pada ibu saya yang memang selama hidupnya berperan sebagai pencari nafkah utama di keluarga. Indra Gunawan, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yang hadir secara virtual dalam webinar tersebut mengatakan partisipasi perempuan dalam ekonomi dapat memacu produktivitas dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, Kemen-PPPA terus mendukung partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi melalui berbagai cara. Salah satunya dengan membuka jalan agar lebih banyak perempuan pelaku UMKM dan biasanya pelaku usaha mikro pada umumnya adalah perempuan. Oleh karena itu, sudah hal sangat biasa jika bisnis UMKM digerakkan oleh perempuan sebagai pemimpinnya.
AQUA Home Service, Peluang Usaha di Masa Pandemi
Melihat kesusahan ekonomi khususnya yang dialami oleh banyak orang di situasi saat ini, Danone bersama AQUA terus menyosialisasikan AQUA Home Service (AHS) sebagai salah satu solusi usaha di tengah pandemi. Mengapa menyosialisasikan? Yup, karena ternyata program ini telah ada sejak 2008 sehingga bukan jadi hal baru untuk AQUA. Namun, mereka ingin terus menyosialisasikan AHS sebagai upaya mereka untuk memberdayakan perempuan baik itu mereka yang memang tulang punggung keluarga atau hanya sebagai penopang pemasukan utama.
Apa itu AHS sih? Buat yang penasaran, secara filosofis AHS adalah program pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga dengan menjadikan mereka duta kebaikan AQUA, menyajikan kebaikan alam dan kebaikan hidup setiap hari melalui pemenuhan kebutuhan hidrasi keluarga Indonesia melalui usaha mikro bisnis. Gampangnya, AHS merupakan sebuah program usaha jual beli AQUA khususnya kemasan galon. Tapi jual beli ini bukan sembarang jual beli karena mereka yang menjadi mitra AHS bukan cuma berbisnis tetapi juga dibekali dengan informasi-informasi seputar pengelolaan usaha, kebersihan lingkungan, kesehatan, hingga pengolahan sampah yang erat kaitannya dengan air minum AQUA yang nyatanya dikonsumsi banyak orang.
AHS sengaja menggandeng perempuan khususnya kaum ibu sebagai mitra karena AQUA tahu bahwa perempuan selain bisa menjadi tulang punggung juga berperan sebagai ´pemain pengganti´ kala suami atau ayah sebagai ´pemain inti´ alias pencari nafkah utama gagal atau tidak bisa melaksanakan tugasnya sebagai pencari nafkah, misalnya karena sakit, pensiun, atau terkena PHK. Bahkan nggak jarang UMKM perempuan banyak yang lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bisnisnya.
Eva Lusiana, Vice President Sales Operation AQUA menyatakan bahwa banyak perempuan saat pandemi yang tidak ingin jauh dari keluarga membuat bisnis home service bisa jadi solusi membantu ekonomi keluarga. Dalam AHS, perempuan sebagai mitra tidak hanya diajarkan soal mengatur bisnis tetapi juga hidrasi sehat.
Ratih Retno, Emerging Channel Director Danone-AQUA yang juga menjadi narasumber dalam webinar tersebut menyatakan betapa mudahnya untuk menjadi mitra AHS. Berikut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi mitra AHS:
Satu hal yang membuat saya suka dengan AHS ini adalah untuk menjadi mitra, tidak ada batasan usia tertentu bagi perempuan. Itu artinya usia berapa pun bisa menjadi mitra asal memenuhi persyaratan termasuk mereka yang seusia ibu saya. Nggak cuma itu, dengan persyaratan dan juga modal yang dikeluarkan, calon mitra AHS akan mendapatkan beberapa paket bonus, antara lain:
Untuk menjadi mitra bisnis AHS pun sangat mudah. Kita tinggal menghubungi nomer whatsapp 081110616789 untuk melakukan pendaftaran. Dengan menjadi mitra AHS bukan hanya memperoleh modal yang dikonversikan dalam barang dagangan, tetapi juga pengalaman dan pengetahuan berharga baik itu soal pengembangan usaha hingga kesehatan. Berikut beberapa keuntungan yang bisa diperoleh seorang perempuan saat menjadi mitra AHS:
- KESEMPATAN yaitu mitra AHS memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnis dan mendapatkan penghasilan tambahan bagi keluarga.
- KEKUATAN MEREK, karena memiliki branding yang kuat khususnya sebagai pioner AMDK (Air Minum dalam Kemasan) dan digunakan banyak orang, mitra AHS secara tidak langsung mendapatkan kemudahan untuk memasarkan produk kepada konsumen
- KREDIBILITAS yaitu mitra resmi tidak perlu takut akan keaslian produk yang dijual karena dengan menjadi mitra resmi AHS, kualitas serta keaslian produk sudah dijamin
- PROFESIONAL yaitu dukungan professional tidak hanya pada mitra bisnis AHS tetapi juga tim pengirim yang sudah terlatih dan tahu bagaimana menjamin kualitas produknya
- PERTUMBUHAN yaitu dengan terus mengembangkan jumlah pelanggan, area distribusi, dan jasa pada para pelanggan sehingga memudahkan mitra AHS untuk semakin membangun bisnisnya
AQUA Home Service di Mata Mitra dan Konsumen
Menurut Ratih Retno, dalam rangka pengembangan bisnis di era digital saat ini AHS telah memiliki whatsapp bisnis dan pelatihan bisnis digital. Langkah ini tentunya sangat membanti baik itu bagi mitra AHS ataupun konsumen. Bagi konsumen, saat ini bisa dengan mudah memesan produk AQUA melalui nomer whatsapp 081388888873.
Salah satu pengalaman menjadi konsumen AHS pun pernah dirasakan Tasya Kamila. Mantan artis cilik yang kini jadi ibu sekaligus enterpreneur ini bercerita betapa mudahnya memesan produk AQUA galon pada mitra AHS melalui layanan whatsapp. Pengalaman Tasya ini terjadi di awal pandemi. Dengan adanya fasilitas layanan whatsapp bisnis AHS, ia merasa dipermudah untuk memesan AQUA galon di tengah situasi pandemi. Produk yang datang padanya pun terjaga kualitasnya dan pengantarnya pun sangat patuh protokol kesehatan. Dengan pelayanan yang seperti ini, Tasya sebagai seorang pelanggan sekaligus ibu bagi seorang balita merasa keamanannya saat memesan AQUA pun terjaga.
Sementara itu, Ibu Nanik, salah seorang mitra AHS menuturkan bahwa selama berbisnis bersama AHS ia telah bisa membantu mendapatkan penghasilan tambahan bagi keluarganya. Ia yang merupakan istri seorang PNS merintis usaha sebagai mitra AHS dari skala kecil hingga kini sudah berkembang, bisa menabung, hingga membeli beberapa properti. Menurutnya, menjadi mitra AHS jika memang ditekuni hasilnya tidak kalah dengan ibu bekerja kantoran.
Dari sini kita bisa banyak belajar bahwa bukan hal yang mustahil untuk berbisnis di tengah pandemi. Namun yang perlu diketahui adalah produk apa yang mau kita pasarkan saat pandemi. Punya produk sendiri dengan branding dari nol memang bagus. Namun, tentunya kita juga butuh effort yang lebih. Nah, apakah yang seperti ini memungkinkan di tengah kondisi ekonomi yang hampir resesi ini? Salah satu solusinya ya memang berbisnis produk yang sudah memiliki positioning yang bagus di masyarakat dan AQUA adalah pilihan yang tepat. Apalagi melalui program AHS yang menggandeng perempuan dengan sistem yang sudah jelas ini membuat berbisnis di tengah pandemi bukanlah hal yang mustahil.
Jadi, kapan akan mulai membuka bisnismu sendiri?