Sering nggak rencana buka bersama (bukber) akhirnya cuma jadi wacana atau mengalami kebuntuan gara-gara bingung memilih tempat atau venue buat bukber? Kalau saya sih beberapa kali hampir begitu tapi untungnya semua terselesaikan dan acara bukber pun terlaksana. Lha kalau suami saya sering banget rencana bukbernya yang cuma jadi wacana karena nggak mencapai kesepakatan saat memilih tempat bukber.
Memang pilihan tempat bukber jadi salah satu penunjang sukses dan jadi atau tidaknya acara bukber. Apalagi kalau bukbernya diselenggarakan di kota besar macam Jakarta ini, pilihan tempat akan sangat menentukan. Nggak jarang karena terlalu lama mikir mau memilih tempat dimana akan melangsungkan bukber, rencana kegiatan tersebut hanya tinggal wacana.
Beberapa tahun terakhir ini saya bukber di beberapa tempat berbeda di Jakarta. Setiap bukber punya kesan tersendiri dan percaya atau tidak, tempat dimana kita bukber sangat berpengaruh pada kenyamanan dan kesuksesan buka bersama. Memilih tempat yang nyaman dan sesuai untuk bukber pasti jadi salah satu prioritas yang harus dibahas saat menentukan rencana bukber.
(Baca juga: Pilah-Pilih Acara Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadan)
Trus gimana memilih tempat untuk bukber? Cobain deh beberapa tip dari saya ini, siapa tahu berguna.
1. Perhatikan siapa saja peserta bukber
Ini sepertinya jadi hal pertama yang harus diperhatikan sebelum mengadakan bukber. Sebelum bukber, biasanya peserta dihubungi atau tergabung dalam sebuah grup komunikasi. Ada baiknya, saat merencanakan bukber, didaftar siapa saja dan berapa orang yang akan hadir. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan saat acara bukber berlangsung. Contohnya, jika ada peserta bukber yang membawa anak kecil, alangkah baiknya kalau bukber dilakukan di tempat yang luas, lega, tidak panas dan terdapat fasilitas khusus untuk anak kecil seperti babychair atau mini playground. Atau jika peserta bukber banyak yang sedang hamil, alangkah eloknya jika bukber dilakukan di tempat yang minim asap rokok. Atau jika peserta bukber banyak, sewalah tempat yang luas untuk menampung banyak orang.
2. Di tengah lebih oke
Setelah didaftar siapa saja peserta yang akan hadir, dari daftar tersebut bisa diketahui dimana saja domisili atau tempat peserta akan start berangkat untuk bukber. Jika asal peserta menyebar, alangkah baiknya lokasi bukber diselenggarakan di tengah agar setiap peserta adil dalam menempuh jarak. Misalnya, jika bukber diselenggarakan di Jakarta dan peserta yang sudah daftar bukber ada yang berdomisili di Cakung, Bekasi, Bintaro, dan Jagakarsa, maka lokasi tempat bukber yang paling adil untuk dijangkau adalah seputaran kawasan Thamrin-Sudirman-Menteng-Cikini karena di situlah titik tengah yang adil agar semua peserta bukber nggak ada yang saling sirik karena jarak lokasi yang terlalu jauh atau dekat.
3. Bukber di mall? Boleh juga tetapi tidak disarankan
Bukber di mall memang jadi salah satu pilihan banyak orang karena selain bukber kita juga bisa ngabuburit sambil cuci mata. Yah, siapa tahu ada barang-barang yang lucu dan bisa dibeli buat Lebaran. Namun, kalau saya sih tidak merekomendasikan untuk bukber di mall lantaran kalau jelang jam buka puasa mall menjadi macet. Belum lagi kalau yang membawa kendaraan jadi susah parkir karena banyak orang yang juga pengen buka di mall. Tempat makan di mall baik itu restoran atau foodcourt penuh sekali saat jam-jam menuju buka puasa. Kadang antriannya pun mengular. Makanya, buat saya bukber di mall sih boleh-boleh saja kalau peserta tak lebih dari 3-4 orang. Kalau lebih dari itu mendingan cari tempat bukber lain yang representatif.
4. Reservasi dulu biar kebagian tempat
Jangan lupa reservasi dulu daripada dadakan dan malah kehabisan tempat. Ada satu atau dua orang yang sebaiknya rela buat sedikit repot untuk menelepon tempat bukber yang direncanakan. Sebaiknya reservasi tempat bukber 5-7 hari sebelum hari H ya karena semakin dekat dengan hari H kemungkinan ketersediaan tempat semakin kecil. Apalagi kalau peserta bukbernya banyak. Saat reservasi, kamu juga bisa tanyakan apakah ada minimum order atau uang muka sebagai tanda jadi. Kamu juga bisa tanyakan banyak hal lain yang menyangkut tempat bukber seperti apakah ada babychair, adakah batasan waktu di tempat tersebut, atau fasilitas pendukung restoran (toilet dan tempat salat).
5. Dekat atau memiliki musalla/masjid
Bukber jangan jadikan alasan untuk meninggalkan salat khususnya Salat Maghrib. Oleh karena itu, penting sebelum menentukan tempat bukber untuk mengecek apakah restoran tersebut terdapat tempat ibadah atau paling tidak dekat/terjangkau dari tempat ibadah. Jika jauh, pertimbangkan kembali deh buat milih tempat tersebut. Jangan sampai saat bukber kita malah kemrungsung karena tempat salat yang jauh dan harus buru-buru buat segera salat karena waktu Maghrib yang sangat terbatas.
6. Jangan lupa cek menu dan harga makanannya
Setelah dapat kandidat tempat untuk bukber lebih baik cen dan ricek dulu review tempat tersebut. Apalagi saat ini sudah banyak aplikasi seperti Zomato atau Google yang bisa memberikan informasi tempat dari review pengunjungnya. Baca dulu bagaimana review pengunjung terhadap tempat tersebut kemudian lihat daftar menu dan harga makanan yang ada di sana. Jangan lupa diskusikan itu semua sama anggota bukber. Kalau memang harganya terlalu mahal atau di luar budget banyak anggota, ada baiknya mencari alternatif tempat lainnya yang harganya lebih terjangkau.
(Baca juga: Tetap Hemat di Bulan Ramadan, Ini Tipnya!)
7. All you can eat oke juga
Saat buka puasa kadang kita jadi lapar mata dan semuanya pengen dipesan. Apalagi kalau bukber memakan waktu yang lama sambil diselingi sesi curhat atau cerita, makanan bisa jadi teman ngobrol sekaligus melepas rindu dengan kawan yang sudah lama tak bertemu. Pas sudah selesai bisa-bisa tagihan jadinya membengkak deh. Kalau memang begitu, kamu sesekali coba deh bukber di restoran all you can eat yang bisa ambil semaumu (asal dihabiskan). Bukber di restoran all you can eat buat saya sangat menyenangkan karena bisa mengambil dan mencicipi banyak varian makanan sekaligus. Jangan lupa pilih restoran all you can eat yang menunya variatif dan nggak ada batasan waktu ya biar nggak diburu-buru pas lagi ngobrol atau temu kangen.
(Baca juga: Jalan Tengah agar Reuni Tak Berakhir Hanya Sebagai Wacana)
8. Pilihan tempat bukber yang luas sangat disarankan
Sedikit atau banyak peserta yang ikut acara bukber, memilih tempat yang luas sangat disarankan. Pasalnya saat jam buka semua orang serentak pengen makan dan minum, kebayang dong kalau bukber di tempat yang sempit pasti crowded dan rusuh. Apalagi kalau peserta bukber ada yang membawa anak kecil. Selain itu, ruangan yang besar dan luas juga memungkinkan sirkulasi udara yang lancar, jadi nggak bikin pengap ruangan. Lebih enak lagi kalau cuacanya cerah dan acaranya outdoor seperti di taman atau saung-saung.
9. Bukber di rumah? Boleh tuh dicoba
Nggak dipungkiri memang saat Ramadan banyak restoran atau kafe yang penuh, close public, atau sudah di-booking sebelumnya untuk acara buka bersama. Bakalan repot kalau merencanakan bukber dadakan karena sudah pasti susah dapat venue. Kalau sudah begini, mendingan ambil alternatif untuk bukber di rumah salah satu anggota saja. Tentunya pilihlah rumah yang layak misalnya lokasinya nggak terlalu jauh dan juga cukup luas untuk menampung banyak orang. Kalau masalah menu makanan lebih praktis beli jadi, pesan katering, atau potluck (masing-masing bawa makanan yang berbeda) jika memang tidak mau ribet dengan kegiatan masak-memasak. Selain lebih intim, berbuka puasa di rumah juga lebih tenang karena nggak diburu-buru pelanggan lain yang sama-sama ingin gantian makan atau diburu-buru pulang karena restoran sudah mau tutup.
Nah, gimana sudah tercerahkan memilih tempat bukbernya? Jangan sampai bukbermu hanya jadi wacana karena bingung memilih tempat ya.