#CeritaIbu: Menciptakan Rumah Nyaman bagi Anak saat Social Distancing

#CeritaIbu: Menciptakan Rumah Nyaman bagi Anak saat Social Distancing

Sudah sebulan lebih saya, suami, dan banyak orang lain di luar sana yang terpaksa #DiRumahAja karena virus corona. Awalnya wacana di rumah aja ini akan berlangsung 2 minggu sesuai dengan masa inkubasi virus corona. Tapi semakin hari semakin banyak kebijakan hingga akhirnya nggak terasa sudah satu bulan lebih tinggal di rumah. Saya bahkan kalian nggak akan tahu ini kapan akan berakhir karena situasi serba tak menentu. Namun, satu hal yang sekarang harus saya pastikan di situasi pandemik begini adalah saya harus membuat rumah menjadi tempat yang nyaman untuk anak.

Well, di rumah aja dengan balita usia 1,5 tahun buat saya itu challenging banget. Mental dan fisik saya harus kuat untuk menghadapi anak yang sepertinya energinya malah berlipat ganda saat bapak dan ibunya sepanjang hari ada di rumah. Memastikannya gembira dan sehat saat terus-terusan di rumah adalah tugas dan tantangan saya dan ayahnya sebagai orang tua. Dan kami terus mengusahakan itu dari waktu ke waktu dalam situasi pandemik ini.

Baca Juga:   #CeritaIbu: Kegiatan Asyik Selama Masa Social Distancing

Anak saya laki-laki berusia 1,5 tahun dimana sedang senang-senangnya mengeksplor segala sesuatu. Rasa penasarannya amat tinggi, kemampuan motorik kasar dan halusnya sedang berkembang. Saya nggak bisa memaksa dia untuk stop apa yang dilakukan karena nantinya nggak akan bagus untuk kreatifitas dan tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, yang sekarang bisa saya dan suami usahakan, apalagi di masa pandemik seperti ini yang mana harus stay di rumah, adalah menghadirkan rumah yang nyaman sekaligus sehat bagi Aqsa, buah hati kami.

Sebagai gambaran, anak saya, Aqsa, usianya 18 bulan dan saat ini suka banget berlarian, memanjat sesuatu, menulis dengan spidol atau pulpen (walaupun masih berupa coretan), susah untuk diam barang 10 detik saja, dan terkadang masih suka mouthing (memasukkan benda-benda ke mulutnya) kalau menemukan sesuatu. Oleh karena itu, saya harus menjaga rumah tetap bersih dan sehat. Yup, nggak harus rapi terus-menerus karena punya toddler 1,5 tahun dan rumah rapi adalah sebuah kemewahan. Tapi saya pastikan rumah harus selalu bersih dan aman.

Untuk mewujudkan rumah yang bersih dan aman untuk bermain anak-anak saat situasi pandemik kayak gini, saya nggak muluk-muluk kok. Saya kerjakan semampu tenaga saya saja tapi mungkin saja bisa ditiru oleh orang tua yang lain. Berikut tips dari saya untuk menciptakan rumah yang nyaman saat social distancing:

1. Amankan rumah dari barang-barang berbahaya

Karena lagi senang bereksplorasi ke setiap sudut dengan benda apapun, saya harus memastikan dan men-setting semua benda-benda yang ada di rumah aman untuk Aqsa. Baik itu benda-benda tajam, pecah belah, panas, atau rawan terkunci. Beberapa hal yang harus saya pastikan agar aman adalah:

  • Pisau dan benda-benda tajam lainnya tidak diletakkan sembarangan dan ditaruh di tempat yang susah terjangkau
  • Barang pecah belah diletakkan di tempat-tempat yang tinggi atau tersembunyi
  • Pastikan mode air panas di dispenser tidak dinyalakan
  • Cairan-cairan yang berbahaya seperti air aki, pembersih lantai, atau pestisida, diletakkan di tempat yang jauh dari jangkauan anak
  • Tutup colokan listrik yang tidak terpakai dan periksa jika ada kabel yang terbuka, segera diperbaiki
  • Pastikan pintu lemari tidak bisa terkunci secara otomatis jika tertutup (Aqsa sering sembunyi di dalam lemari, by the way), jadi biasanya saya ganjal bagian kunciannya dengan karet

2. Pastikan rumah selalu bersih

Buat saya, rumah bersih nggak harus selalu rapi. Prinsip saya, bersih harus tapi rapi belum tentu. Yup, saya sadar kalau punya anak kecil usia 1,5 tahun rumah rapi adalah sebuah kemewahan. Sesuai dengan prinsip saya agar tetap waras yaitu it’s okay to be not okay, saya sangat menoleransi rumah berantakan. Asaaaall, ada asalnya nih. Asal pastikan rumah harus selalu bersih.

Baca Juga:   #CeritaCorona: Berdamai dengan #DiRumahAja

Pasalnya, kita nggak pernah tahu ada kuman atau bakteri apa saja yang ada di rumah. Bersyukurnya sekarang di mana kesadaran soal kebersihan sudah mulai meningkat karena isu corona. Padahal sebenarnya dari dulu pun sudah seharusnya rumah harus bersih dari kuman dan bakteri karena dua hal ini yang kelihatannya sepele tapi bisa bikin berabe. Yang paling sering didengar adalah bakteri Salmonella dan E-Coli yang bisa berkembang biak di berbagai tempat kotor di rumah. Hiiii, saya sih nggak mau dan jangan sampai Aqsa bermasalah sama bakteri-bakteri ini.

Saya nggak apa-apa buku, mainan, atau spidol berserakan. Bahkan spidol dicorat-coret kemana saja pun nggak masalah karena bisa dihapus. Tapi, sebelum berantakan saya harus pastikan rumah bersih. Saya sapu dulu seluruh bagian rumah. Saya juga harus pastikan kotoran-kotoran hamster nggak berserakan di lantai (saya pelihara hamster, by the way) dan bisa diambil trus dimasukin ke mulut sama Aqsa. Selain itu, saya pastikan nggak ada ceceran air sampah, sesuatu yang berminyak, atau binatang seperti kaki seribu di rumah. Kalau sudah bersih, silakan berantakin mainan dengan sesuka hati.

Baca Juga:   Cerita Kehamilan Ketiga: Terserang Flu dan Bakteri

3. Gunakan bahan-bahan yang tidak berbahaya

Karena masih 1,5 tahun di mana Aqsa masih berada di periode emas pertumbuhannya, saya selalu mengusahakan untuk memakai bahan-bahan yang aman digunakan di sekelilingnya. Contoh kecil saja, untuk main playdough saya usahakan untuk membuat sendiri playdough yang edible semata-mata agar aman ketika sewaktu-waktu termakan atau dimasukkan ke mulut. Begitu pula dengan beberapa item lainnya.

Salah satu item lain yang harus dipastikan aman adalah cat rumah. Yup, apalagi alasannya selain karena setiap hari kita akan menghabiskan waktu di rumah, entah sampai kapan waktunya pun saya tidak tahu di masa yang serba-tidak pasti ini. Oleh karena itu, penting sekali untuk orang tua khususnya yang memiliki anak masih balita untuk memastikan menggunakan cat rumah yang aman.

Salah satu cat rumah yang bisa direkomendasikan adalah Lenkote No Odor Medicare dari Avian Brands. Lenkote No Odor Medicare merupakan cat tembok premium dengan formulasi anti bakteri dan anti kuman sehingga menciptakan ruangan yang aman dari pertumbuhan bakteri dan higienis bagi keluarga. Sebagai pengetahuan, Lenkote No Odor Medicare mengandung antibakteri yang dapat membunuh 3 bakteri berbahaya yaitu : MRSA, E-coli dan Staphylococcus Areus yang bisa menjadi penyebab penyakit-penyakit seperti: diare, kejang perut, gatal, hingga penyakit kulit lainnya.

Lenkote No Odor Medicare baik digunakan terutama untuk kamar anak maupun bayi. Selain telah memiliki sertifikat Green Label Singapore, Lenkote No Odor Medicare juga diproses dengan teknologi tinggi sehingga bau yang dihasilkan sangat lembut dan ramah lingkungan. Jadi nggak ada lagi deh acara meninggalkan rumah sementara dulu setelah dicat karena baunya yang menyengat dan malah bikin jadi pengen muntah.

Selain sudah bersertifikat ramah lingkungan serta aman dari pertumbuhan kuman dan bakteri, Lenkote No Odor Medicare juga mengklaim memiliki beberapa keunggulan lainnya, antara lain:

  • Mudah dibersihkan dengan air
  • Tanpa bau
  • Antijamur & lumut
  • Warna tidak mudah pudar
  • Tanpa merkuri & timbal
  • Minim cipratan
  • SNI

Buat saya, penting banget sih memastikan cat yang dipakai untuk setiap bagian rumah adalah cat antibakteri dan aman untuk anak. Apalagi sekarang kesehatan anak diutamakan sekali. Sedih kan rasanya kalau anak-anak sakit karena kita salah langkah sedikit saja. Itulah sebabnya, memilih cat yang aman dan sehat buat anak-anak itu penting banget.

Saya percaya anak yang sehat dan aktif akan menjadi terang dan sumber keceriaan bagi keluarga. Kalau anak sakit, rumah rasanya muram dan dunia rasanya runtuh apalagi buat saya sebagai seorang ibu. So, saya harus pastikan semua yang ada di rumah sudah aman dan sehat untuk anak apalagi di masa pandemi sekarang ini.

Jadi, selalu pastikan dan jadikan rumah sebagai tempat yang sehat dan nyaman untuk anak bermain ya!

 

 

 

 

17 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023