Social media are computer-mediated tools that allow people or companies to create, share, or exchange information, career interests, ideas, and pictures/videos in virtual communities and networks. – Wikipedia
Zaman sekarang, hampir setiap orang yang sudah menggenggam smartphone tidak lagi asing dengan social media. Tua-muda, pria-wanita tidak awam lagi dengan social media yang memang sudah menjadi bagian dari hidup, bahkan tak terpisahkan. Paling tidak, orang yang menggenggam ponsel pintar memiliki satu atau dua platform social media. Inilah yang akhirnya membuat social media menjelma layaknya sebuah dunia. Lalu seperti apa sih etika menggunakan social media yang baik?
Untuk mengupas lebih dalam tentang social media ini, Lingkar Kemang dan Bukalapak secara khusus mengadakan acara “Buka-Bukaan Netizen”. Acara yang diselenggarakan di Hall Bukalapak ini jauh-jauh hari sudah saya pilih buat jadi kegiatan ‘weekend date’ sama suami. Jadi dapat ilmu sekaligus makin lengket sama suami, ihiiyy. Apalagi suami saya internet geek. jadi jauh-jauh hari saya memang sudah excited dan mendaftarkan diri dan suami di event ini.
Mereka yang Sukses Berkat Social Media
Bicara soal social media, tema itu kali ini dibahas tuntas di “Buka-Bukaan Netizen” dengan berbagai narasumber di bidangnya. Diawali dengan Muhadkly Acho, komika yang juga influencer dan selebtwit. Menurut pria yang sudah memiliki follower lebih dari 450K di twitter ini, dunia maya khususnya Twitter sama saja dengan dunia nyata. Itu artinya etika berinteraksi di Twitter sama saja seperti halnya di dunia nyata.
Acho, sapaan akrab Muhadkly Acho, menekankan walaupun akun Twitter milik pribadi tetapi tetap saja harus ada etikanya. Istilah pemilik akun @muhadkly ini, akun pribadi Twitter memang milik kita tapi semua itu hanyalah pinjaman dari Jack Dorsey, si empunya Twitter, haha. Jadinya tetap saja harus punya sopan santun. Pesan dari Acho adalah dari social media, carilah kesempatan. Dari situ nanti kita tahu punya bakat apa dan orang lain pasti akan melihatnya.
Narasumber berikutnya ada Mas Boy Hardy, Orang yang memiliki kisah sukses dengan Instagram. Saya intip akun Instagram Mas Boy, @boylagi, duuh foto-fotonya emang kece badai. Berkat Instagram, Mas Boy yang juga karyawan kantoran ini sukses melalang buana ke beberapa negara dan bertemu dengan Community Manager Instagram wilayah Asia.
Awal jatuh cinta Mas Boy terhadap Instagram dimulai karena kekagumannya terhadap display picture BBM temannya yang diedit menjadi sangat klasik. Ketertarikan inilah yang membuat Mas Boy akhirnya kepo dan berkenalan dengan Instagram, dimana platform social media tersebut bisa sekaligus untuk mengedit foto. Dari situlah Mas Boy mulai aktif dan hobi hunting-editing-posting foto di Instagram hingga akhirnya menggagas komunitas Instameet Indonesia. Instameet adalah pertemuan yang dibuat oleh Instagram dengan diikuti oleh para Instagrammer dimana di dalamnya terdapat acara hunting foto bersama.
Narasumber selanjutnya adalah Ainun Chomsun. Mbak Ai, sapaan Ainun Chomsun adalah seorang blogger. Mbak Ai yang mulai aktif ngeblog sejak tahun 2008 ini mengisi halaman-halaman awal blognya dengan curhatan. Pada masa itu bagi Mbak Ai ngeblog adalah sarana pelepasan stress dari penatnya bekerja. Selain itu, ngeblog juga mempertemukan Mbak Ai dengan berbagai teman-teman sekampungnya dari Salatiga.
Seiring berjalannya waktu, Mbak Ai pun mulai menata tulisan-tulisan di blognya. Kini dengan blog www.ainun.net, Mbak Ai mengisinya dengan artikel-artikel seputar travelling dan parenting. Menurut perempuan yang juga inisiator Akademi Berbagi ini, blogger saat ini adalah profesi yang sedang dicari oleh banyak brand untuk berpromosi. Inilah sebabnya, profesi blogger menjadi profesi yang menjanjikan saat ini.
Selesai Mbak Ai memberikan pemaparan, masih ada dua naraumber lagi nih yang juga ingin berbagi kesuksesan bersama social media. Mereka adalah Martin Nugraha dan Andry Ganda dari Cameo Project yang sukses berkiprah di Youtube. Kalau ada yang belum tahu Cameo Project, mereka adalah kreator video “What’s Makes You Beautiful” jadi “Jokowi dan Basuki” pada masa kampanye Joko Widodo sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Mas Martin bercerita awalnya Cameo Project bernama Cameo Production. Cameo Production adalah sebuah production house (PH). Cameo Production awalnya menggunakan Youtube hanya sebagai tempat untuk menaruh portfolio yang berisi video-video project mereka. Nama Cameo Production sendiri akhirnya mulai tenar setelah membuat video “Jokowi dan Basuki” dan semakin terkenal saat Pilpres 2014 kemarin dengan video-video Fun Campaign-nya. Dari situlah viewers Cameo Project semakin banyak.
Sementara itu, Cameo Project mulai benar-benar serius sebagai Youtuber awal tahun 2015 lalu. Saat ini, Cameo Project membuat banyak video dengan tema Indonesian Related Content, konten-konten yang sedang hangat dibicarakan di Indonesia. Ke depannya, Cameo Project ingin membuat video-video yang menarik. Lalu seperti apa video yang menarik menurut Cameo Project? Video yang menarik adalah yang gampang dipahami walau temanya berat dan membuat orang betah menontonnya dari awal sampai akhir video.
Berkomunitas dengan Apik di Social Media
komunitas/ko·mu·ni·tas/n kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat; paguyuban; – Kamus Besar Bahasa Indonesia
Ngomong-ngomong soal social media pasti nggak akan lepas dengan komunitas. Saat ini bisa dengan mudah ditemui komunitas-komunitas tertentu di setiap platform social media. Namun, bergabung dengan komunitas haruslah yang memiliki manfaat. Manfaat apa saja sih yang bisa kita dapat dengan berkomunitas? Lalu seperti apa berkomunitas secara apik di social media?
Acho adalah salah seorang yang diuntungkan dengan mengikuti komunitas. Bersama komunitas Stand Up yang diikutinya di Twitter, Acho jadi bertemu banyak sesama komika. Dari situlah mereka akhirnya mulai roadshow di berbagai daerah dan puncaknya adalah berhasil menggagas program Stand Up Comedy di salah satu televisi swasta.
Lain lagi dengan Mas Boy Hardy, berkat berkomunitas di Instameet ia berhasil menjejak di beberapa negara salah satunya adalah untuk bertemu ketua Community Manager Instagram wilayah Asia. Hal ini diawali karena inisiatifnya untuk menggagas Instameet. Instameet yang digagasnya di Jakarta memiliki jumlah peserta terbanyak di World Wide Instameet (WWIM) dan membuat kantor Instagram heboh dan penasaran. Hingga akhirnya Mas Boy diundang untuk bertemu petinggi Instagram.
Nah kalau menurut Mbak Ainun Chomsun berkat mengikuti komunitas blogger ia menjadi bertemu banyak orang dan memiliki banyak teman di luar pergaulan. Hal inilah yang membuat dirinya memiliki relasi atau link yang lebih luas. Sementara itu, menurut Mas Martin dan Andri dari Cameo Project, berkomunitas di Youtube sangat berguna untuk menaikkan viewers. Hal ini karena sesama Youtuber bisa saling berkolaborasi dan membuat cross-viewer saat melihat video kolaborasi di Youtube.
Nah, bagi kita yang sudah ‘nyemplung’ di berbagai komunitas, manfaatkanlah komunitas sebaik-baiknya untuk saling berbagi ilmu. Mbak Ainun bilang kalau ada kesempatan kopdar di suatu acara, banyak-banyaklah berkenalan dan bangunlah jaringan. Siapa tahu dari situ rezeki dan relasi terbuka. Intinya, aktiflah ketika berada di suatu komunitas.
Mengenal Bukalapak dan Komunitasnya
Internet membuka sekat-sekat dan peluang. Internet adalah kesempatan. – Achmad Zaky, CEO Bukalapak
Ternyata berkomunitas tidak hanya dimiliki oleh para pengguna social media. Bukalapak pun ternyata memiliki komunitas. Kalau yang belum tahu, Bukalapak adalah salah satu online marketplace terkemuka di Indonesia yang menyediakan sarana jual-beli dari konsumen ke konsumen. Bukalapak saat ini sudah memiliki sekitar 500.ooo seller (pelapak) yang bergabung di dalamnya.
Menurut Ahmad Zaky – CEO Bukalapak, yang juga menjadi narasumber di acara ini, pelapak di berbagai daerah sudah terlebih dahulu memiliki komunitas. Komunitas ini berawal dari kopdar (kopi darat) atau ketemuan beberapa pelapak yang hanya dilakukan di beberapa kota seperti Jogja dan Surabaya. Kini komunitas pelapak sudah menjamur di banyak kota besar di Indonesia. Tak hanya kopdar secara offline, komunitas ini juga bertemu secara online. Bukalapak menyediakan forum tersendiri di website Bukalapak untuk komunitas pelapak ini yaitu https://komunitas.bukalapak.com/. Di forum ini, banyak tema dan info dibahas dan nggak pelit untuk dibagikan.
Menurut Mas Zaky yang saat ini juga sibuk sebagai bintang iklan Bukalapak di televisi, bertemunya para pelapak ini sebagai ajang untuk belajar dan tukar-menukar stok barang. Komunitas pelapak ini pula yang membesarkan nama Bukalapak dan menjangkau masyarakat lokal. Apalagi sebagian besar pelapak berasal dari usaha kecil menengah (UKM) yang memang sasaran Bukalapak.
Komunitas ini juga mendorong semangat para pelapak untuk lebih maju. Namun, jangan salah sangka, keaktifan pelapak di Komunitas Bukalapak tidak lantas mendapatkan keistimewaan ketika berjualan di Bukalapak. Ke depannya, Bukalapak ingin menjadikan komunitas sebagai sarana belajar khususnya bagi pelapak yang belum begitu sukses/berkembang untuk menjadi seller yang bisa bersaing di Bukalapak. Pas banget dengan slogan Komunitas Bukalapak: Nambah Ilmunya, Laris Jualannya.
Oh ya, Mas Zaky juga buka-bukaan soal diskon yang ada di Bukalapak. Kenapa Bukalapak berani memberikan diskon besar kepada pembeli? Karena Bukalapak tidak membuang budget yang besar buat bayar bintang iklan dan mengalokasikannya untuk memberikan diskon pada pembeli. Itulah alasannya kenapa selama ini bintang iklan Bukalapak memakai Mas Zaky, bersaing dengan Raissa dan Isyana Sarasvati dari e-commerce lain. Dan terbukti, iklan Bukalapak justru diingat masyarakat karena unik dan lucu.
Selain menimba ilmu dari beberapa narasumber kece, acara “Buka-Bukaan Netizen” ini juga mengajak kami para peserta untuk office tour alias berkeliling kantor Bukalapak. Setelah selesai menikmati santap siang tepatnya, kami dipandu untuk berkeliling melihat suasana Kantor Bukalapak. Waahh, saya seneng banget soalnya memang penasaran dengan isi kantornya. Apalagi pas masuk sudah disuguhi suasana yang unik, jauh dari aroma ‘kaku’ dan ‘formal’ sebuah kantor’.
Sebagai kantor yang menampung pekerja di industri kreatif, Kantor Bukalapak sungguhlah unik. Mengusung tema pasar malam, masuk kantor Bukalapak memang serasa memasuki pasar malam. Setiap sudit-sudutnya begitu unik dan instagramable. Makanya, begitu diajak keliling saya banyak minta fotoin di tempat-tempat yang unik. Selain itu, saya juga menyempatkan buat foto sama Mas Zaky, yang sekarang wajahnya sering wira-wiri di televisi. Dan ternyata, Mas Zaky ini orangnya ramah banget. Padahal awalnya udah mengira Mas Zaky jaim gitu soalnya kan sudah jadi bintang iklan sejajar sama Raissa dan Isyana Sarasvati, eeehh ternyata nggak lho.
Selesai berkeliling kami pun kembali ke Hall Bukalapak, tempat dimana acara berlangsung. Acara terakhir adalah pembagian hadiah untuk pemenang livetweet competition saat acara ini. Selain itu, kami pun berfoto bersama untuk mengabadikan kenangan dan seru-seruan di Buka-Bukaan Netizen kali ini. Nggak hanya sampai disitu, pulangnya kami pun masih dibekali goodie bag seru dari Bukalapak. Wah, acara yang menyenangkan. Tambah ilmu, perut kenyang, dan tambah pengalaman. Terimakasih Lingkar Kemang dan Bukalapak. Semoga saya bisa ikut di acara-acara seru berikutnya.