Perjalanan Panjang Mengubah Duka Menjadi Karya Melalui Menulis dan Blogging

Perjalanan Panjang Mengubah Duka Menjadi Karya Melalui Menulis dan Blogging

Inspirasi adalah suatu hal yang berasal dari pemikiran kita yang menjadikan sebuah gagasan tertentu atau percikan ide-ide kreatif yang waktu dan tempatnya jarang Anda kenali, kecuali Anda sudah melatih-diri dengan pembiasaan. Inspirasi adalah akibat-hasil dari proses pengembangan diri.-Wikiindonesia

Setahun lalu saat memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebagai reporter sebuah televisi berita nasional saya hanya bermodal nekat. Bagaimana tidak, resign-nya saya tidak dibarengi dengan melamar kerja di tempat lain baik sebagai reporter atau bekerja di bagian lain. Bayangkan, di tengah banyaknya orang yang ingin memiliki pekerjaan saya justru menceburkan diri jadi satu dari sekian banyak pengangguran. Tapi niat saya sudah bulat. Tekad saya untuk resign semata-mata karena sudah tidak ada chemistry lagi dengan dunia politik ataupun hukum yang sering jadi tugas liputan saya. ‘Modal’ saya untuk resign saat itu hanyalah hobi menulis.

(Baca juga: Inilah Saya, Mantan Wartawan yang (Beruntung) Memilih Menjadi Blogger)

Mengapa hobi menulis?

Karena saya cinta menulis. Dari masa sekolah saya cinta menulis. Menulis apa saja dari cerpen, opini, hingga berita. Hobi menulis saya pun terakomodasi dengan adanya blog. Ya, karena saat itu saya sudah mulai ngeblog. Namun saya belum tahu kalau kegiatan ngeblog sangat luas cakupannya. Yang saya tahu hanya sebatas menulis. Hobi itu yang saya jadikan sandaran ketika sudah resmi resign dari kantor. Bahkan saat orang-orang di kantor bertanya akan pindah kemana, saya hanya menjawab “Nggak kemana-mana, di rumah saja nulis”. Banyak dari mereka tak percaya.

blog ratnadewi.me jadi rumah maya saya saat ini
blog ratnadewi.me jadi rumah maya saya saat ini

Apa yang saya angankan ternyata benar terjadi. Setelah resign saya jadi punya banyak waktu untuk menulis blog. Dari yang sebulan hanya dua atau tiga tulisan kini sudah ada kemajuan menjadi 8 hingga 10 tulisan. Dari yang tidak tahu apa-apa soal posting gambar di blog jadi tahu sedikit ilmu otak-atik Photoshop.

Saat itu, tulisan di blog saya masih sama seperti tulisan-tulisan sebelum saya resign. Kebanyakan berisi curahan hati. Lalu, dalam hati saya sering bertanya “Sampai kapan saya terus-menerus curhat di blog? Sampai kapan saya terus-menerus meratapi nasib di blog?”. Pertanyaan itu datang karena saya menerka jika orang terus-menerus membaca curhatan saya, apa nggak bosan? Selain itu, saya juga pengen memberikan informasi dan insight lebih pada pembaca saya. Bukan terus-menerus menjejali mereka dengan aneka curhatan hidup saya. Dari sinilah perjalanan hobi menulis dan blogging saya menemui babak baru.

Jalan Panjang Belajar Menulis dan Blogging

Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.―Seno Gumira Ajidarma

Jangan kira perjalanan menulis dan ngeblog saya tak pernah ada rintangan. Saya pernah berada di titik dimana menganggap tulisan saya biasa-biasa saja. Saya pernah berada di titik menganggap apa yang saya tuliskan hanya sampah dan tak ada nilai informasinya. Saya pun pernah merasa di titik stuck dengan hobi menulis sementara di luar sana banyak teman blogger yang justru semakin hari semakin maju kemampuan menulisnya.

Fase itu bukan mengada-ada. Ada banyak indikator dan target ala saya yang disusun sendiri dan belum mampu saya lampui. Seperti page view blog yang masih rendah, banyak lomba dan kompetisi menulis yang saya ikuti berakhir dengan gigit jari alias kalah, hingga belum ada pekerjaan yang menghasilkan materi dari blog. Ah, bahkan saat itu saya hampir putus asa.  Saya sempat bilang sama suami kalau saya kalah dalam kompetisi yang saat itu diikuti (kebetulan saat itu saya sedang ikut kompetisi menulis yang diadakan sesama blogger atau biasa disebut giveaway) maka akan berhenti ngeblog. Ya Tuhan, kalau dipikir-pikir lagi betapa piciknya pikiran saya.

Baca Juga:   Mau Serius Ngeblog? Yuk, Berinvestasi Beberapa 'Peralatan Perang' Blogger

Beruntung, di kompetisi itu saya menyabet juara. Suami saya sempat bilang “Nggak jadi kan stop nulisnya?”. Saya cuma tersipu malu. Betapa saya sudah patah arang duluan. Padahal ini kan dunia yang saya cintai. Menulis adalah hobi saya sejak dulu. Masa iya saya kalah karena hal sesepele itu. Tak elok memang. Baiknya, saya justru harus menimba lebih banyak ilmu lagi dari teman penulis dan blogger yang sudah lebih dulu terjun dan jadi inspirator buat yang lain. Maka, sejak saat itu saya bertekad untuk terus mengembangkan diri di dunia blogging dan juga menulis dengan:

1.  Ikut workshop menulis dan blogging

Berbekal semangat dan dorongan dari suami, saya pun ikut berbagai workshop menulis dan blogging. Dari workshop gratisan hingga yang berbayar. Semua itu saya ikuti demi mendapatkan ilmu dan wawasan baru soal menulis dan blogging. Hasilnya? Saya bukan hanya dapat ilmu dan wawasan baru soal menulis dan blogging tetapi juga soal social media yang erat pemanfaatannya dengan dunia blogging. Tak hanya itu, saya punya bonus lain dengan memperoleh banyak teman baru dan tentunya peluang mengembangkan blog menjadi sesuatu yang lebih menghasilkan.

(Baca juga: Mengintip Serunya Belajar Bareng Optimalisasi Social Media dan SEO Blogging)

2. Menimba ilmu dari acara-acara bermanfaat

Saya tak segan untuk mendaftar di acara-acara yang sering mengikutsertakan blogger sebagai pesertanya. Dari sekadar acara launching produk yang mengundang blogger untuk meliput hingga acara yang berkaitan dengan blogging/social media yang sangat erat dengan dunia saya saat ini. Salah satu acara bermanfaat yang pernah saya ikuti adalah acara “Buka-Bukaan Netizen” yang diselenggarakan Bukalapak. Di acara yang menghadirkan banyak narasumber ternama seperti blogger, youtuber, dan influencer ini saya memperoleh banyak ilmu dan wawasan baru.

Beruntung bisa ikut bareng acara Bukalapak dengan Lingkar Kemang (Sumber gambar: Bukalapak)
Beruntung bisa ikut bareng acara Bukalapak dengan Lingkar Kemang (Sumber gambar: Bukalapak)

(Baca juga: Intip Tips Sukses Gaul dan Berkomunitas di Social Media di Acara Buka-Bukaan Netizen Bersama Bukalapak)

Tak hanya itu, baru-baru ini pun saya datang ke acara yang memberikan banyak ilmu dan inspirasi buat saya. Acara yang digelar HIJUP dengan tajuk “Inspirasi Wanita Vol.3-Berawal dari Hobi: Kreatif Jadi Produktif” ini memberikan wawasan baru buat saya. Selain itu, saya juga bisa bertemu dengan beberapa blogger idola seperti Indah Nada Puspita dan Miranti Andi Kasim. Suatu pengalaman yang berharga buat saya.

Dari sekian banyak acara yang saya ikuti saya bisa mengambil banyak ilmu. Dari bagaimana blogger berinteraksi dengan brand, bagaimana blogger bersikap ketika diundang menghadiri acara tertentu, bagaimana pemanfaatan social media bagi seorang blogger, dan masih banyak hal lain yang sangat berharga buat saya dan kemajuan skill menulis saya.

Baca Juga:   Media Sosialita, Belajar Jadi Sosialitanya Media Sosial

3. Mengulik sendiri pengetahuan dan selalu upgrade kemampuan

Saya berprinsip “Jangan bosan belajar”. Apalagi kalau sudah berhubungan dengan dunia blogging. Blogging di era sekarang sangat luas. Saya dituntut untuk paham soal tata cara menulis, tata bahasa, grafis, fotografi, SEO, media sosial, hingga membuat video. Kalau saya tidak memulai duluan dengan mengulik sendiri semua ilmu-ilmu itu maka siap-siap saja saya digilas blogger-blogger lain yang mau belajar dan kemampuannya jauh di atas saya.

Salah satu hal yang sedang saya pelajari adalah soal fotografi. Beruntung, saya sudah punya alat yang mumpuni untuk belajar bidang yang satu ini. Sebuah ponsel hadiah acara blogging dan satu kamera mirrorless hadiah lomba blog dari Bukalapak. Tinggal sekarang saya memaksimalkan semuanya. Untuk posting tulisan di blog dan promosi tulisan via instagram, saya biasa menggunakan hasil foto dari kamera mirrorless. Sementara untuk datang meliput ke acara-acara blogger saya lebih memilih yang praktis yaitu menggunakan smartphone yang hasil fotonya memang sudah bagus.

Demi memaksimalkan hasil memotret menggunakan kamera ponsel dan juga belajar vlogging (satu hal yang baru banget saya mulai) saya putuskan untuk membeli gorilla pod. Yah biar kayak selebgram-selebgram itu, pikir saya. Suami yang support maksimal apapun yang saya kerjakan memberitahu kalau di Bukalapak sedang diskon dalam rangka hari kemerdekaan 17 Agustus. Saat itu beberapa barang memang didiskon besar-besaran dan salah satunya adalah gorilla pod untuk ponsel. Tanpa pikir panjang saya pun langsung membeli gorilla pod itu pakai akun suami dengan alasan biar sekalian dibayarin, hihihi. FYI, Bukalapak sering sekali memberikan diskon yang tidak tanggung-tanggung saat ada perayaan sesuatu lho.

histori transaksi di Bukalapak Agustus lalu
histori transaksi di Bukalapak Agustus lalu
jangan lewatkan program -program diskon dari Bukalapak yang sering diadakan untuk memperingati hari-hari tertentu
jangan lewatkan program -program diskon dari Bukalapak yang sering diadakan untuk memperingati hari-hari tertentu

Membeli barang untuk keperluan blogging saya di Bukalapak sangat mudah. Apalagi suami memang selalu merekomendasikan untuk membeli di Bukalapak. Alasannya antara lain:

  • barang yang dijual lengkap
  • sellernya terpercaya
  • cara pembayarannya mudah dan variatif
  • bisa mengecek status transaksi mulai dari verifikasi pembayaran hingga barang sukses terkirim

Oh ya, saya bisa menulis seperti ini karena bukan pertama membeli di Bukalapak. Sebelumnya, saya pernah membeli dummy atau fake baterai modem karena baterai asli modem saya mati total. Hal ini jelas mengganggu kegiatan blogging karena otomatis koneksi internet juga mati. Apalagi saat itu saya tak sempat ke gerai provider untuk membeli baterai penggantinya. Saya pun buru-buru cek Bukalapak untuk membeli dummy baterai modem. Dan ternyata ada loh. Saya pesan hari itu juga dan barangnya sampai keesokan harinya. Kegiatan blogging saya pun terselamatkan karena koneksi internet nyala lagi.

history transaksi pembelian fake baterai modem
history transaksi pembelian fake baterai modem

4. Belajar dari banyak orang

Blogwalking adalah salah satu hal yang sering saya lakukan tidak hanya untuk silaturahmi dengan sesama teman blogger tetapi juga belajar tentang bagaimana cara menulis mereka. Khususnya blogger-blogger yang memang sudah malang melintang di dunia blogging atau yang langganan menang lomba. Saya sering membaca detail bagaimana mereka mengemas tema tulisan, menggarap infografis, sampai menyajikan foto atau video. Semua yang saya baca dan lihat saya pelajari dan pelan-pelan saya terapkan saat menulis postingan blog atau lomba.

Apresiasi dari Menulis dan Blogging

Tak ada hasil yang mengkhianati usaha. Begitu sebuah pemeo berbunyi. Ini pula yang terjadi dari hobi menulis dan blogging saya. Semakin saya belajar maka semakin banyak tahu. Ketika apa yang saya pelajari dipraktikan hasilnya pun tak sia-sia. Banyak manfaat, keuntungan, dan apresiasi yang diberikan dari yang tadinya sekadar hobi menulis di blog. Apresiasinya berwujud dalam bentuk materi dan nonmateri.

Baca Juga:   Basic Photography for Blogging, Pelajaran Penting Fotografi untuk Mempercantik Blog

1. Prestasi dari Lomba Blog

Berhasil memenangi beberapa lomba blog merupakan prestasi besar buat perjalanan menulis saya. Prestasi ini semakin memacu saya untuk menulis lagi dan belajar terus. Prestasi ini juga jadi portofolio yang membuat saya semakin percaya diri kala menulis di blog. Tak hanya itu, beberapa hadiah dari lomba blog juga merupakan sesuatu yang saya idam-idamkan. Dari hadiah uang, ponsel, jalan-jalan, hingga kamera mirrorless. Tentunya hadiah-hadiah ini bukan cuma bernilai materi tetapi juga memiliki nilai perjuangan.

pemenang bukalapak
salah satu prestasi ngeblog yang tak terlupakan

2. Pekerjaan dari kegiatan ngeblog

Perlahan tapi pasti banyak pihak yang mulai melirik blog saya untuk diajak bekerja sama untuk postingan berbayar (sponsored post). Memang, saat ini nilai penghasilan dari blog saya masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan blogger-blogger kenamaan. Akan tetapi, materi yang saya peroleh dari pekerjaan di blog ini sangat cukup untuk uang saku adik saya yang sedang kuliah. Hal ini tentu sangat membantu mengingat saya sedang membiayai kuliah adik saya saat ini.

3. Silaturahmi dengan orang-orang baru

Email, komentar, atau direct message ucapan terima kasih dari pembaca blog sudah lebih dari cukup untuk membuat saya tersenyum setiap harinya. Ini adalah motivasi terbesar saya untuk terus menulis di blog. Terkadang saya sampai terharu membaca apresiasi dari mereka. Tulisan yang membantu meringankan beban mereka saja sudah membuat saya senang sekali. Apresiasi ini juga mengantarkan saya untuk berinteraksi dengan orang-orang baru yang sebelumnya tidak  dikenal. Saya pun jadi bisa berbagi cerita dengan mereka dan juga sebaliknya.

testimoni-testimoni seperti ini adalah support buat saya
testimoni-testimoni seperti ini adalah support buat saya

4. Nama lebih dikenal

Saat dulu jadi reporter saya selalu bilang bahwa cita-cita saya bukan mewawancarai tetapi diwawancarai dalam pemberitaan positif. Ini adalah #journalistgoal banget ketika kita bukan lagi sebagai pewawancara melainkan jadi narasumber. Ah mungkin saya norak tetapi saya wajib bersyukur untuk yang satu ini cita-cita saya sudah tercapai. Paling tidak, nama saya sudah nampang di sebuah portal berita online yang dibaca banyak orang. Ini adalah superbonus apresiasi dari semua usaha menulis dan ngeblog yang saya lakukan.

narsis sedikit ah, nama saya nampang di salah satu portal berita online
narsis sedikit ah, nama saya nampang di salah satu portal berita online

Lalu dengan segala perjalanan menulis dan blogging yang panjang ini, apakah saya sudah menjadi inspirasi bagi sekeliling? Ah, saya belum sehebat itu dan belum mau melabeli diri sebagai sang inspirator. Saya lebih senang disebut menebarkan cinta lewat tulisan. Saya adalah orang yang mencoba mengubah duka menjadi karya. Saya hanya memulai lebih dulu. Mungkin saja ketika orang lain baru akan memulai, saya sudah akan memetik hasilnya.

Kalau ada yang melabeli saya atau tulisan saya sebagai sesuatu yang inspiratif saya bersyukur. Namun, jauh di lubuk hati saya pun masih berproses dan terus belajar untuk jadi lebih baik. Saya tak menutup diri dengan segala saran dan kritik yang masuk. Saya pun membuka diri apabila ada orang yang ingin belajar dari saya. Mari kita sama-sama belajar. Mari kita tumbuh bersama-sama untuk menginspirasi orang lain lewat tulisan.

Tulisan dikusertakan dalam Kompetisi Blog Inspirasi Wanita 2016 oleh Hijup dan Bukalapak

banner-kompetisi-blog-inspirasi-wanita

 

ratna dewi

 

 

35 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023