Ketika Jernih Saja Tak Cukup Jadi Kriteria Air Minum Sehat

Ketika Jernih Saja Tak Cukup Jadi Kriteria Air Minum Sehat

Dulu buat saya kriteria air minum yang sehat adalah yang jernih (tak berbau, berasa, atau berwarna) dan juga menyegarkan. Menyegarkan? Subjektif sekali memang tapi biasanya dalam sekali tegukan saya bisa merasakan sebuah air minum khususnya air mineral apakah menyegarkan atau tidak. Tapi ternyata itu saja tak cukup. Ada beberapa kriteria air minum yang menyehatkan walaupun jenisnya sama-sama air bening.

Lho kok bisa gitu?

Bening saja juga nggak cukup ya. Karena kadang yang bening belum tentu bersih. Pun yang bening belum tentu menyehatkan. Dulu saat masih jadi wartawan saya pernah sekali liputan tentang gudang air mineral yang digerebek karena ketahuan menggunakan air PAM, hiiii. Padahal kalau dilihat sekilas air mineralnya jernih kok. Jadi, memang harus selektif banget memilih air minum yang sehat. Yup karena dari air minum sehat dan punya kandungan lebih yang bermanfaat seperti halnya alkalin, kita secara nggak langsung akan terhindar dari berbagai penyakit.

Sini…sini… saya kasih tahu penjabarannya lebih lanjut.

Setiap manusia baik itu anak-anak, dewasa pria, atau wanita memiliki kadar air yang berbeda-beda. Pada anak kecil, komposisi air dalam tubuhnya adalah 75%. Sedangkan pada wanita dewasa 60% dan laki-laki 65%. Sementara itu, dalam satu hari kebutuhan air manusia minimal 2,5 L. Oleh karena itu, air menjadi konsumsi penting bagi tubuh. Tanpa minum atau air, manusia mungkin tidak bisa bertahan hidup selama beberapa hari karena dehidrasi.

Selama ini, mungkin mayoritas orang-orang yang hidup di kota besar, mengonsumsi air minum isi ulang atau air mineral untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, apakah air yang sehari-hari kita minum sudah memiliki pH yang cukup untuk membuat tubuh kita sehat?

Mengapa Minum Air Beralkalin Tinggi?

Dr Otto Heinrich Warburg, seorang ahli biokimia peraih penghargaan Nobel asal Jerman menemukan bahwa sel kanker tidak dapat hidup dalam lingkungan yang bersifat basa atau alkalin. Pak Eric Williyanto, Product Manager Pristine menjelaskan power of Hydrogen atau pH memiliki fungsi untuk mengikat kadar keasaman dalam tubuh. Apabila kadar asam dalam tubuh semakin besar maka akan semakin mudah tubuh terserang penyakit terutama kanker. Oleh karena itu, penting untuk membuat kadar asam di tubuh semakin kecil. Selain olahraga dan makan makanan tertentu, hal tersebut juga bisa ditunjang dengan pemilihan air minum.

Baca Juga:   Rekomendasi Channel YouTube untuk Olahraga di Rumah
Eric Williyanto – Product Manager Pristine

Air minum biasa dengan kandungan pH netral tidak akan memberikan efek tertentu dalam tubuh selain mencukupkan cairan dan menguragi rasa dahaga. Alangkah baiknya memang ketika minum sesuatu, fungsi air nggak hanya sebagai pelepas dahaga tetapi bisa juga memiliki fungsi lain seperti menjadikan tubuh bersifat basa atau alkalin. Sebuah air bisa berfungsi sebagai nutrisi yang baik bagi tubuh apabila memiliki kandungan pH lebih dari 7. Fungsi itu pula yang bisa kita dapat dari air minum Pristine.

Pristine bukan sembarang air mineral karena memiliki kadar pH di atas 8 (8,3-8,5) yang akan menjadikan air bersifat basa atau alkalin. Pristine diambil dari sumber mata air terpilih yang murni dan asli yaitu mata air Gunung Gede Pangrango yang kemudian diolah dengan teknologi ionisasi Nihon Trim Jepang hingga akhirnya menghasilkan air minum dengan kadar pH 8 atau yang bisa disebut dengan alkaline water.

Sistem pengolahan Pristine pun tidak sembarang karena diolah menggunakan sistem multifitrasi yaitu filter dengan komponen kasat mata berukuran hingga 0,04 mikron. Proses ini menjadikan Pristine air minum yang mudah diserap oleh tubuh. Pristine juga melewati proses ionisasi untuk meningkatkan pH air sehingga air murni yang awalnya bersifat netral menjadi basa. Ionisasi ini dilakukan dengan teknologi ionisasi Nihon Trim yang merupakan produsen ionisasi no 1 di Jepang sehingga kualitasnya aman dikonsumsi.

Karena kandungannya berbeda dengan air minum biasa, maka Pristine memiliki fungsi yang lebih banyak antara lain:

  • Fungsi detox yaitu bisa me-detox tubuh dari polusi dan pola makan tidak sehat
  • Membantu kesehatan sistem pencernaan

Membuktikan Kandungan Air Alkaline

Orang bisa saja berucap atau mengklaim sebuah air memiliki kandungan alkalin yang tinggi dengan fungsi tetek bengeknya tapi orang awam seperti saya kadang nggak bisa membedakan mana air yang memiliki kadar alkalin tinggi dan tidak. Untungnya ada Mr Kei Sinohara dari Nihon Trim Jepang yang memberikan bukti langsung di depan mata bahwa Pristine benar-benar memiliki kandungan alkalin yang tinggi.

Dalam sesi kedua, Mr Kei membawa sebuah alat khusus berupa cairan dan bubuk teh yang berguna untuk mengetes kadar pH air. Di meja depan Mr Kei ada 2 botol air, yang pertama adalah air mineral biasa, Pristine, dan Pristine yang telah melewati proses ionisasi lebih lanjut di mesin Nihon Trim. Nah, dalam sesi ini Mr Kei akan melakukan 3 percobaan untuk membuktikan tinggi atau tidaknya pH dalam suatu air.

Baca Juga:   #CeritaIbu: Tentang Bermain dengan Anak (-Anak)

Percobaan 1

Mr Kei menggunakan cairan khusus (pH indikator) yang diteteskan 2-3 tetes pada air. Sebelum melakukan eksperimen, Mr Kei menunjukkan kertas berisi indikator warna. Warna-warna ini adalah warna yang akan muncul setelah air ditetesi dengan cairan khusus untuk mengetes kadar pH. Berikut kira-kira penjelasan indikator warna yang ditunjukkan Mr Kei:

  • Jika pH air asam maka air akan berwarna kuning
  • Jika pH air netral maka air akan berwarna hijau atau biru muda
  • Jika pH air basa maka air akan berwarna biru
  • Semakin besar kandungan pH maka air akan berwarna ungu

Mr Kei pun mengambil 3 sampel air yang telah dipersiapkan dan menetesinya dengan cairan tersebut. Diperoleh hasilnya sebagai berikut:

  • Pada air mineral biasa lama kelamaan menjadi berwarna biru muda
  • Pada Pristine (pH8) biasa lama kelamaan menjadi berwarna biru tua
  • Pada Pristine (kira-kira pH 10) yang sudah dimasukkan dalam mesin dan diionisasi menjadi berwarna ungu

Semakin berwarna ungu, maka kandungan alkalin dalam air semakin besar. Semakin besar kandungan alkalinnya maka air semakin baik untuk dikonsumsi tubuh.

Percobaan 2

Pada percobaan kedua ini Mr Kei menggunakan bubuk teh Jepang. Kali ini, Mr Kei hanya menggunakan 2 macam air yaitu air mineral biasa dan Pristine yang sudah diionisasi. Pada percobaan kedua ini air yang dicampurkan dengan bubuk teh adalah air netral (tidak panas atau dingin) dan didapat hasil:

  • Air mineral biasa yang dicampurkan dengan teh berwarna bening kekuningan
  • Pristine yang telah diionisasi yang dicampurkan dengan teh berwarna kuning sedikit kehijauan

Warna teh yang larut dalam air inilah menandakan kandungan pH dalam air. Semakin pekat warna air tehnya maka semakin besar kandungan pH dalam airnya.

Percobaan 3

Mr Kei terlebih dahulu memberitahu kami tentang oksigen reaktif. Banyak bahan makanan yang bersifat asam akan beroksidasi dalam tubuh. Kandungan asam yang beroksidasi inilah yang akan membahayakan tubuh. Sementara itu, oksigen reaktif ini memiliki kejelekan berkali lipat dari asam yang teroksidasi. Oksigen reaktif ini bisa dihasilkan karena stress, merokok, minuman beralkohol, dan makanan berpengawet. Semakin menumpuknya oksigen reaktif dalam tubuh akan menghasilkan penyakit dan penuaan dini.

Baca Juga:   Mengenal Si Silent Killer yang Mulai Terasa di Stadium 3

Selain menguji kandungan pH dalam air, pada percobaan ketiga ini Mr Kei juga melakukan pengujian untuk membuktikan kinerja teknologi ionisasi pada mesin Nihon Trim. Mr Kei menggunakan cairan seperti betadine atau iodine yang dicampurkan ke dalam air mineral biasa dan Pristine yang telah diionisasi. Cairan betadine atau iodine ini diibaratkan adalah stress atau oksigen reaktif yang ada di dalam tubuh. Sedangkan air mineral dan Pristine yang terionisasi diibaratkan sebagai air yang dimasukkan dalam tubuh.

Setelah dicampurkan dalam kedua air hasilnya adalah:

  • Pada air mineral biasa yang ditetesi iodine, air berwarna keruh kekuningan karena iodine tercampur dengan air.
  • Pada Pristine yang telah diionisasi, air tetap berwarna jernih seperti semula. Tidak ada warna keruh akibat percampuran tetesan betadine/iodine.

Dalam percobaan ini terbukti Pristine yang sudah terlebih dahulu diionisasi dengan mesin Nihon Trim mampu menetralkan kandungan oksigen reaktif dalam tubuh. Hal itu karena kandungan hidrogen yang berasal dari Pristine yang terionisasi mampu menetralkan oksigen reaktif.

Ketiga percobaan dari Mr Kei ini cukup memberikan pembuktian pada saya kalau Pristine memang memiliki kandungan yang berbeda dari air mineral kebanyakan. Pristine atau yang bisa disebut air minum alkalin memang dikenal sebagai air yang menyehatkan. Apalagi setelah air alkalin itu dimasukkan lagi ke dalam mesin ionisasi, kadar hidrogennya justru semakin tinggi dan tandanya semakin menyehatkan.

alat ionisasi Nihon Trim

Bahkan Mr Kei bilang di Jepang ada suatu anggapan bahwa air alkalin sangat bermanfaat untuk pencernaan atau perut. Bahkan klaim yang Mr Kei katakan, ada penelitian yang sudah dilakukan dengan meminum air ber-pH tinggi selama 2 minggu sekitar 88% dari 100 orang keadaan perutnya membaik. Wah, kenapa nggak nih buat dicoba. Apalagi saya keadaan perutnya kadang udah tak tentu arah.

Nah penasaran nggak sama khasiatnya Pristine? Kalau saya sih penasaran banget. Yuk kita minum bareng-bareng dan buktikan khasiatnya!

 

35 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023